Penjelasan Ending A Killer Paradox, Terbuka untuk Sekuel?

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:18 WIB

3. Mengapa Roh Bin Mendirikan Only for Heroes?



Foto:Netflix

Roh Bin adalah anak yatim piatu sejak kecil karena orang tuanya menjadi korban pembunuhan. Namun ia tak pernah tahu pelaku pembunuhan keluarganya.

Sementara di sekolah, ia menjadi korban perisakan. Roh Bin berusaha berolahraga agar bisa menjadi 'superhero' dan melawan orang-orang tersebut, tapi bentuk tubuhnya tak kunjung prima.

Dari sinilah Roh Bin memutuskan menggeluti dunia teknologi, dan akhirnya menemukan Song Chon yang dianggapnya istimewa. Keduanya bekerja sama, selayaknya Roh Bin dan Lee Tang.

Namun Roh Bin menyadari bahwa Song Chon makin berlaku semena-mena, dan akhirnya ia meninggalkan Song Chon. Dari sini, Roh Bin lantas menemukan Lee Tang dan memulai kembali proyek Only for Heroes-nya.

Atas fakta ini, Song Chon tidak senang dan ingin membalas dendam pada Roh Bin. Itulah mengapa ia memburu Lee Tang dan ingin membunuh mahasiswa itu, juga Roh Bin.

4. Apakah Song Chon Orang Jahat?



Foto:Netflix

Song Chon sebenarnya punya masa lalu yang juga tragis. Ayahnya adalah pelaku kejahatan, dan ia mendapat perlakuan yang tak baik dari seniornya di kantor, dalam hal ini adalah dari ayah Gab-su.

Saat menyadari dirinya punya kemampuan mengenali orang jahat, Roh Bin mengajaknya bekerja sama. Semuanya berlangsung lancar sampai Roh Bin menyadari bahwa Song Chon kerap berlaku seenaknya dan tak mendengar permintaan Roh Bin. Dari sinilah akhirnya mereka putus hubungan.

Penyakit diabetes parah yang diderita Song Chon membuatnya makin terluka atas perlakuan Roh Bin. Ini membuatnya jadi makin kejam dan menjadi lebih mengerikan dari Lee Tang.

Lee Tang biasanya hanya menghukum para penjahat dengan aksi kriminal yang mengerikan, dalam hal ini kasus pembunuhan. Namun Song Chon bisa membunuh dua anak muda yang bertikai dengan seorang tua di jalan.

Inilah yang membedakan Lee Tang dengan Song Chon. Meski ia juga mengincar orang jahat, tapi aksi Song Chon lebih brutal dan seolah tak pandang bulu. Penonton pun sulit bersimpati padanya.

5. Kesimpulan Pahit A Killer Paradox



Foto: Netflix

Dari delapan episode yang dihadirkan, kisah A Killer Paradox benar-benar menggambarkan judulnya. Lee Tang membunuh demi menegakkan keadilan, meski dengan cara yang salah.

Bagi sebagian orang, dia adalah penjahat. Namun bagi sebagian yang lain ia adalah pembawa keadilan.

Meski begitu, A Killer Paradox juga menggambarkan bahwa tak selamanya keadilan bisa ditegakkan. Misalnya saja, Roh Bin mati dengan catatan kriminal sebagai pembunuh berantai. Padahal, ia tak pernah membunuh.

Sementara ayah Nan-gam atau Gab-su justru meninggal dengan nama harum setelah dibunuh Song Chon. Padahal, ia adalah polisi korup dan pelaku tindak kriminal.

Sementara itu, Nan-gam yang hidupnya penuh dendam, ternyata juga masih punya hati yang lembut. Ini dibuktikan dengan anjing milik Seon Yeo-ok (Jung Yi-seo) yang tadinya akan di-eutanasia (suntik mati), tapi akhirnya ia pelihara, meski awalnya ia sudah menyerahkan ke organisasi lain.



Ending A Killer Paradox membuka peluang dilanjutkannya perjalanan Lee Tang dan Nan-gam. Sejauh ini, data dari FlixPatrol menempatkan serial ini duduk di posisi keempat Netflix Global kategori TV Show.

Posisi ini cukup bagus untuk jadi bahan pertimbangan melanjutkan A Killer Paradox ke season 2. Namun mengingat rekam jejak Netflix yang bisa memutuskan cerita serial di tengah jalan, ada kemungkinan juga serial ini tak akan dikembangkan ke musim kedua. Kita tunggu saja!

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More