CERMIN: Seperti Mirna Salihin, Keadilan juga Belum Berpihak pada Ben Glenroy
Sabtu, 21 Oktober 2023 - 07:27 WIB
JAKARTA - Tahun 2016. Tahun baru baru saja berlalu dan Indonesia diguncang prahara yang kelak memainkan emosi masyarakat hingga media selama berbulan-bulan lamanya.
Pada 6 Januari 2016, Mirna Salihin meninggal dalam usia 27 tahun. Mengikuti jejak Kurt Cobain hingga Amy Winehouse yang juga meninggal dalam usia yang sama. Tapi Mirna bukan figur publik atau bintang rock. Ia hanyalah anak seorang pengusaha yang juga tak populer.
Namun kematiannya sontak mengagetkan publik negeri ini. Mirna dinyatakan tewas karena meminum kopi Vietnam yang telah dicampur dengan sianida di Olivier Café, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Kasus ini lantas menyita perhatian publik selama berbulan-bulan. Sejak Januari hingga Oktober 2016, media televisi bahkan untuk pertama kalinya menyiarkan kasus persidangan. Setelah tujuh tahun berlalu, kasus ini kembali mencuat setelah Netflix mengangkatnya menjadi serial dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Dalam semesta yang berbeda, seorang aktor yang mencoba peruntungannya di dunia teater, Ben Glenroy, juga tewas diracun jelang malam pembukaan pertunjukan teater Death Rattle yang dibintanginya. Berbeda dengan terbunuhnya Mirna yang hanya menunjuk satu tersangka tunggal, Jessica Wongso, terbunuhnya Ben justru mengarahkan kecurigaan ke banyak pihak.
Sekali lagi kita melihat bagaimana kacau balaunya tiga detektif amatir, Charles Haden-Savage, Oliver Putnam dan Mabel Mora, mencoba memecahkan kasus pembunuhan tersebut.
Foto: Disney+
Jika bisa memilih salah satu kompleks apartemen paling sial di dunia, bisa jadi jari telunjuk banyak orang akan mengarahkannya ke The Arconia. Dalam tiga musim serial Only Murders in the Building yang tayang di Disney+, setidaknya telah tiga kali terjadi pembunuhan di sana.
The Arconia terletak di Upper West Side di Manhattan, New York, dan sesungguhnya adalah kompleks apartemen elite yang seharusnya aman, nyaman dan tenteram buat semua penghuninya. Namun apa yang terjadi yang membuat malaikat maut tampak senang betul mencabut nyawa di sana?
Kreator John Hoffman dan Steve Martin, sebagaimana sebagian dari kita, mungkin juga tak pernah menyangka bahwa serial misteri bercampur komedi tersebut bisa begitu disukai banyak orang. Namun menyaksikan serial yang selalu dibuat dalam 10 episode untuk satu musimnya ternyata memang menyenangkan terutama bagi penggemar cerita modelan novel karya Agatha Christie.
Bedanya Only Murders in the Building dikemas ringan, tak perlu mengerutkan kening terlalu dalam untuk mencari tahu siapa pembunuh dan apa motivasinya. Juga selalu menghibur menyaksikan bagaimana dua aktor senior, Steve Martin dan Martin Short, dengan pengalaman panjang bisa berkolaborasi dengan asyik bersama bintang muda seperti Selena Gomez.
Yang paling ditunggu banyak penggemar serial Only Murders in the Building untuk musim ketiga adalah penampilan Paul Rudd dan Meryl Streep. Paul sudah muncul secara mengagetkan pada episode pamungkas musim kedua dengan kematiannya yang tragis, yang terjadi di atas panggung pertunjukan teater yang disutradarai Oliver.
Ben Glenroy yang diperankan Paul lagi-lagi membuat kejutan pada episode perdana musim ketiga. Karena ternyata ia harus mati untuk kedua kalinya. Ia berhasil lolos dari sergapan malaikat maut di atas panggung dan kelak akan mati secara mengenaskan dalam tradisi Only Murders in the Building: tewas di The Arconia.
Foto: Disney+
Cerita musim ketiga berpusat pada cara Oliver mencoba membangkitkan kembali pertunjukan teaternya yang porak-poranda pascakematian Ben. Juga pada cara trio detektif amatiran penggemar podcast cerita krirminal, Charles-Oliver-Mabel, yang kini berada di tengah pusaran peristiwa pembunuhan dan mencoba obyektif untuk mengungkap siapa pembunuh Ben.
Selain Paul, kehadiran aktris selevel Meryl Streep tentunya menjadi atraksi paling menarik dan paling ditunggu. Peraih tiga piala Oscar itu kembali bertransformasi sebagai Loretta Durkin, aktris yang terlambat berkembang.
Pada 6 Januari 2016, Mirna Salihin meninggal dalam usia 27 tahun. Mengikuti jejak Kurt Cobain hingga Amy Winehouse yang juga meninggal dalam usia yang sama. Tapi Mirna bukan figur publik atau bintang rock. Ia hanyalah anak seorang pengusaha yang juga tak populer.
Namun kematiannya sontak mengagetkan publik negeri ini. Mirna dinyatakan tewas karena meminum kopi Vietnam yang telah dicampur dengan sianida di Olivier Café, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Kasus ini lantas menyita perhatian publik selama berbulan-bulan. Sejak Januari hingga Oktober 2016, media televisi bahkan untuk pertama kalinya menyiarkan kasus persidangan. Setelah tujuh tahun berlalu, kasus ini kembali mencuat setelah Netflix mengangkatnya menjadi serial dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Dalam semesta yang berbeda, seorang aktor yang mencoba peruntungannya di dunia teater, Ben Glenroy, juga tewas diracun jelang malam pembukaan pertunjukan teater Death Rattle yang dibintanginya. Berbeda dengan terbunuhnya Mirna yang hanya menunjuk satu tersangka tunggal, Jessica Wongso, terbunuhnya Ben justru mengarahkan kecurigaan ke banyak pihak.
Sekali lagi kita melihat bagaimana kacau balaunya tiga detektif amatir, Charles Haden-Savage, Oliver Putnam dan Mabel Mora, mencoba memecahkan kasus pembunuhan tersebut.
Foto: Disney+
Jika bisa memilih salah satu kompleks apartemen paling sial di dunia, bisa jadi jari telunjuk banyak orang akan mengarahkannya ke The Arconia. Dalam tiga musim serial Only Murders in the Building yang tayang di Disney+, setidaknya telah tiga kali terjadi pembunuhan di sana.
The Arconia terletak di Upper West Side di Manhattan, New York, dan sesungguhnya adalah kompleks apartemen elite yang seharusnya aman, nyaman dan tenteram buat semua penghuninya. Namun apa yang terjadi yang membuat malaikat maut tampak senang betul mencabut nyawa di sana?
Kreator John Hoffman dan Steve Martin, sebagaimana sebagian dari kita, mungkin juga tak pernah menyangka bahwa serial misteri bercampur komedi tersebut bisa begitu disukai banyak orang. Namun menyaksikan serial yang selalu dibuat dalam 10 episode untuk satu musimnya ternyata memang menyenangkan terutama bagi penggemar cerita modelan novel karya Agatha Christie.
Bedanya Only Murders in the Building dikemas ringan, tak perlu mengerutkan kening terlalu dalam untuk mencari tahu siapa pembunuh dan apa motivasinya. Juga selalu menghibur menyaksikan bagaimana dua aktor senior, Steve Martin dan Martin Short, dengan pengalaman panjang bisa berkolaborasi dengan asyik bersama bintang muda seperti Selena Gomez.
Yang paling ditunggu banyak penggemar serial Only Murders in the Building untuk musim ketiga adalah penampilan Paul Rudd dan Meryl Streep. Paul sudah muncul secara mengagetkan pada episode pamungkas musim kedua dengan kematiannya yang tragis, yang terjadi di atas panggung pertunjukan teater yang disutradarai Oliver.
Ben Glenroy yang diperankan Paul lagi-lagi membuat kejutan pada episode perdana musim ketiga. Karena ternyata ia harus mati untuk kedua kalinya. Ia berhasil lolos dari sergapan malaikat maut di atas panggung dan kelak akan mati secara mengenaskan dalam tradisi Only Murders in the Building: tewas di The Arconia.
Foto: Disney+
Cerita musim ketiga berpusat pada cara Oliver mencoba membangkitkan kembali pertunjukan teaternya yang porak-poranda pascakematian Ben. Juga pada cara trio detektif amatiran penggemar podcast cerita krirminal, Charles-Oliver-Mabel, yang kini berada di tengah pusaran peristiwa pembunuhan dan mencoba obyektif untuk mengungkap siapa pembunuh Ben.
Selain Paul, kehadiran aktris selevel Meryl Streep tentunya menjadi atraksi paling menarik dan paling ditunggu. Peraih tiga piala Oscar itu kembali bertransformasi sebagai Loretta Durkin, aktris yang terlambat berkembang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda