7 Fakta Buku Biografi BTS Terjemahan Indonesia, Jumlah Pre-order Bikin Kaget
Kamis, 07 September 2023 - 15:46 WIB
4. Awalnya Tolak Menerjemahkan
Rani mengatakan, awalnya ia menolak untuk menerjemahkan buku Beyond the Story. Ada banyak alasan yang membuatnya ragu."Buku biografi itu enggak hype. Transmedia juga belum pernah menerbitkan buku biografi. Lalu ARMY juga, kan, pasti udah tahu semuanya tentang BTS. Jadi kalau nerbitin buku kayak, kok, jadul banget, ya," ujarnya.
Namun setelah diyakinkan bahwa BTS ikut menulis bukunya dan informasi yang diberikan dalam buku adalah hal-hal baru yang belum diungkap ke publik, Rani akhirnya setuju.
5. Proyek Rahasia, Hanya 4 Orang yang Tahun
Rani mengatakan, karena harus mengikuti NDA, maka proyek buku ini harus dirahasiakan, bahkan dari rekan-rekannya di Transmedia. "Selain saya, hanya tiga orang yang tahu, yaitu CEO, direktur saya, dan orang bagian keuangan," ujarnya.Karena harus merahasiakan rapat-rapat proyek ini, Rani pun tetap harus mengerjakan proyek-proyek dari penulis lain dan proyek rutin Transmedia. Saat akhirnya ia boleh mengungkapnya, teman-teman editornya pun heboh.
"Semua editor syok waktu saya bilang kerjanya cuma sebulan, hahahaa..," kata Rani.
Rani Andriani Koswara. Foto: Instagram pribadi
6. Rumitnya Aturan Penerjemahan
Dalam penerjemahan buku ini, HYBE memberikan guide line agar semua terjemahan dalam 24 bahasa ini bisa punya 'rasa' yang sama. Masalahnya, aturan penerjemahan yang jumlah poinnya sampai ratusan tersebut diberikan saat buku sedang dalam proses pengerjaan, bukan pada awal seperti yang seharusnya."Jadinya saat selesai, kami harus revisi lagi beberapa terjemahan. Misalnya ada kata yang tetap harus pakai bahasa Korea. Tapi ada juga yang mereka minta diterjemahkan ke bahasa kita, tapi saya maunya tetap bahasa yang sudah kita kenal. Misalnya dorm, trainee, itu saya minta tetap pakai kata itu, tidak diterjemahkan," ujar Rani.
Hal yang sama juga berlaku untuk lirik lagunya, yang tetap menggunakan bahasa Korea dan Inggris. Ini karena Rani merasa ARMY di Indonesia awalnya mengenal lirik tersebut lewat dua bahasa itu. Ini berbeda dengan penerjemahan di negara lain, yang menerjemahkannya ke dalam bahasa mereka.
Selain itu, ada juga kata-kata yang karena mengikuti guide line, jadi tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Misalnya kata "hiphop" yang tetap ditulis "hip-hop" mengikuti aturan dari HYBE.
7. Jumlah Pre-order Bikin Kaget
Menurut Rani, satu hal yang membuatnya kaget adalah serbuan ARMY Indonesia saat pre-order buku dibuka. "Jadi satu jam pertama itu, pemesanannya mencapai lima ribu buku. Padahal biasanya segitu habis setelah beberapa bulan. Ditambah ini bukunya, kan, mahal," ujarnya.Meski begitu, Rani berharap agar bukunya juga bisa sukses secara bertahap. "Karena penerbit itu sukanya buku yang penjualannya bertahan lama," imbuhnya.
(ita)
tulis komentar anda