8 Film Action Berbiaya Murah, tapi Cuan Gede di Box Office
Senin, 21 Agustus 2023 - 19:19 WIB
Film action dikenal dibuat dengan biaya fantastis. Tak jarang, film itu dibuat dengan anggaran lebih dari USD100 juta (Rp1,5 triliun). Adegan action kelas wahid dan juga special effect yang dipakai serta terlibatnya bintang tenar membuat film-film itu memakan biaya besar.
Banyak film ini yang kemudian mendulang keuntungan besar di box office. Sebagian bahkan mampu mengembalikan beberapa kali lipat modalnya begitu dirilis di bioskop. Tapi, tidak semua film action terbaik dibuat dengan biaya USD100 juta atau lebih.
Sejumlah film yang dibuat dengan dana murah, di bawah USD60 juta (Rp919,8 miliar), mampu unjuk gigi di box office. Bahkan, di antaranya ada yang memecahkan rekor. Film-film itu juga mendapatkan respons yang baik dari kritikus dan juga audiens. Meski, ada yang terasa underrated. Film action apa saja yang dibuat dengan biaya murah tapi untung besar di box office? Simak ulasannya berikut!
Foto: Polygon
Secara pendapatan, The Raid memang tidak besar. Film itu hanya meraup USD9,3 juta. Tapi, sampai sekarang, The Raid masih menjadi bahasan dan terus direkomendasikan sebagai film action terbaik yang pernah dibuat.
The Raid dibuat dengan anggaran yang sangat kecil untuk film action berkelas, yaitu USD1 juta. Tapi, sutradara Gareth Evans mampu memaksimalkan anggaran sekecil itu untuk menampilkan aksi laga yang begitu memukau kritikus dan penonton. Film ini juga membuka pintu ke Hollywood bagi Iko Uwais, Joe Taslim, Cecep Arif Rahman, dan Yayan Ruhian.
Foto: Ultimate Classic Rock
Jauh sebelum James Cameron tampil sebagai sutradara yang selalu membuat film dengan biaya fantastis, dia pernah membuat film dengan dana minim. Salah satunya adalah Terminator. Film ini sudah diragukan studionya akan sukses di box office sampai mereka menolak menambah dana untuk pembuatannya.
Tapi, James sangat percaya diri. Dia bahkan tak segan merogoh koceknya sendiri untuk membiayai film tersebut. Dengan anggaran USD6,4 juta, James membesut film yang akhirnya menjadi titik awal sebuah franchise action legendaris di dunia. Film itu melawan semua keraguan dari studio pembuatnya, Orion Pictures, dengan meraup USD78,3 juta.
Foto: IMDb
Mad Max menjadi salah satu contoh betapa sebuah film action yang bagus tidak perlu memakan biaya besar. Pada tahun itu, ketika banyak film dibuat dengan biaya jutaan dolar, Mad Max dibuat dengan dana yang ramah di kantong, yaitu USD200.000. Meski begitu, film itu meledak di box office dan meraup USD100 juta.
Film yang dibintangi Mel Gibson itu berlatar di Australia di masa depan dystopian. Di film itu, dunia telah jatuh dalam perang, kelaparan, dan kekacauan keuangan akibat habisnya minyak bumi. Di Australia, seorang polisi berusaha balas dendam terhadap geng motor yang telah membunuh anak dan istrinya.
Foto: Vulture
Ketika hendak dirilis, Atomic Blonde dipasarkan sebagai John Wick versi cewek. Film ini menampilkan Charlize Theron sebagai Lorraine Broughton, seorang mata-mata MI6 yang punya skill luar biasa. Disutradarai David Leitch, orang hanya bisa berharap adegan action kelas wahid yang sangat menghibur.
Banyak film ini yang kemudian mendulang keuntungan besar di box office. Sebagian bahkan mampu mengembalikan beberapa kali lipat modalnya begitu dirilis di bioskop. Tapi, tidak semua film action terbaik dibuat dengan biaya USD100 juta atau lebih.
Sejumlah film yang dibuat dengan dana murah, di bawah USD60 juta (Rp919,8 miliar), mampu unjuk gigi di box office. Bahkan, di antaranya ada yang memecahkan rekor. Film-film itu juga mendapatkan respons yang baik dari kritikus dan juga audiens. Meski, ada yang terasa underrated. Film action apa saja yang dibuat dengan biaya murah tapi untung besar di box office? Simak ulasannya berikut!
8. The Raid — 2011
Foto: Polygon
Secara pendapatan, The Raid memang tidak besar. Film itu hanya meraup USD9,3 juta. Tapi, sampai sekarang, The Raid masih menjadi bahasan dan terus direkomendasikan sebagai film action terbaik yang pernah dibuat.
The Raid dibuat dengan anggaran yang sangat kecil untuk film action berkelas, yaitu USD1 juta. Tapi, sutradara Gareth Evans mampu memaksimalkan anggaran sekecil itu untuk menampilkan aksi laga yang begitu memukau kritikus dan penonton. Film ini juga membuka pintu ke Hollywood bagi Iko Uwais, Joe Taslim, Cecep Arif Rahman, dan Yayan Ruhian.
7. Terminator — 1984
Foto: Ultimate Classic Rock
Jauh sebelum James Cameron tampil sebagai sutradara yang selalu membuat film dengan biaya fantastis, dia pernah membuat film dengan dana minim. Salah satunya adalah Terminator. Film ini sudah diragukan studionya akan sukses di box office sampai mereka menolak menambah dana untuk pembuatannya.
Tapi, James sangat percaya diri. Dia bahkan tak segan merogoh koceknya sendiri untuk membiayai film tersebut. Dengan anggaran USD6,4 juta, James membesut film yang akhirnya menjadi titik awal sebuah franchise action legendaris di dunia. Film itu melawan semua keraguan dari studio pembuatnya, Orion Pictures, dengan meraup USD78,3 juta.
6. Mad Max — 1979
Foto: IMDb
Mad Max menjadi salah satu contoh betapa sebuah film action yang bagus tidak perlu memakan biaya besar. Pada tahun itu, ketika banyak film dibuat dengan biaya jutaan dolar, Mad Max dibuat dengan dana yang ramah di kantong, yaitu USD200.000. Meski begitu, film itu meledak di box office dan meraup USD100 juta.
Film yang dibintangi Mel Gibson itu berlatar di Australia di masa depan dystopian. Di film itu, dunia telah jatuh dalam perang, kelaparan, dan kekacauan keuangan akibat habisnya minyak bumi. Di Australia, seorang polisi berusaha balas dendam terhadap geng motor yang telah membunuh anak dan istrinya.
5. Atomic Blonde — 2017
Foto: Vulture
Ketika hendak dirilis, Atomic Blonde dipasarkan sebagai John Wick versi cewek. Film ini menampilkan Charlize Theron sebagai Lorraine Broughton, seorang mata-mata MI6 yang punya skill luar biasa. Disutradarai David Leitch, orang hanya bisa berharap adegan action kelas wahid yang sangat menghibur.
tulis komentar anda