Mau Jadi Reporter? Harus Siap-siap Berkulit Badak!

Rabu, 29 Juli 2020 - 14:30 WIB
Menjadi reporter harus tangguh di lapangan dan pandai membaca situasi saat mewawancarai narasumber. Foto/Pixabay
JAKARTA - Masih ingat dengan drama Korea "Pinocchio"? Drama yang diperankan oleh Park Shin-hye dan Lee Jong-suk ini bercerita tentang perjuangan seorang pengidap sindrom pinocchio yang pengen jadi reporter di sebuah stasiun TV.

Banyak adegan dalam drakor ini yang memperlihatkan kerja reporter, dan gambarannya disebut sangat dekat dengan lika-liku kerja yang dialami reporter beneran dalam kehidupan nyata. Di situ diceritakan, menjadi reporter yang tangguh memang perlu usaha dan perjuangan yang berat.

Menjadi seorang reporter, berarti kita mesti punya bekal utama seperti bisa menulis dan menyusun fakta dengan baik, menempatkan diri dan mewawancarai narasumber dari berbagai latar belakang, sampai kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking.

Haryanto Saputra, Head Coorporate Sales dan Humas Bisnis Properti di PT Brantas Abipraya yang pernah menjadi reporter televisi selama enam tahun membagikan tipsnya untuk bisa menjadi reporter 'kulit badak' alias percaya diri dan tangguh di lapangan.





Foto: Pixabay

Haryanto yang juga sempat menjadi produser di divisi redaksi ini bercerita saat dia masih jadi reporter pemula dan 'diospek' untuk mewawancarai orang-orang yang ada di jalan.

“Saya ditugaskan untuk berkenalan dengan berbagai macam orang secara acak, awalnya malu-malu, tapi lama kelamaan menjadi terbiasa dan secara tidak sadar menambah kepercayaan diri saat bertemu orang," ujarnya saat menjadi pembicara dalam

acara webinar Pelatihan Jurnalistik GenSINDO dengan tema “Kreatif Menyiapkan Konten Berita” pada pertengahan Juli lalu.

Selain mesti berani bertanya, kemampuan atau kebiasaan lainnya yang wajib dimiliki seorang reporter adalah rajin membaca dan memperbarui (update) pengetahuan tentang berita terbaru.

"Yang juga penting, gak baperan serta terbuka dengan kritik dan saran yang diberikan oleh senior, karena itu penting untuk pengembangan skill seorang reporter," tegas pria yang akrab disapa Hary ini.



Foto: Pixabay

Nah, sebagai reporter pemula, biasanya ada rasa gugup atau gak pede karena masuk ke lingkungan yang baru atau asing. Hary pun memberi tips agar kita membangun dulu rasa antusias saat meliput.

“Jadi saat capek menunggu untuk mendapatkan informasi, itu jadi tidak terasa. Perasaan meliput langsung berbeda dengan yang cuma mengandalkan informasi dari internet," terang Hary yang karena mesti tampil di televisi untuk laporan, jadi harus selalu bermuka segar dan cerah. "Selalu bawa peralatan cuci muka dan vitamin," katanya buka rahasia.

Haryanto juga membagikan tips dan trik untuk melakukan wawancara. Pertama, yaitu cari profil narasumber yang akan diwawancarai. Ini supaya kita gampang menggali informasi mendalam.

Memahami karakteristik narasumber bisa membantu kita dalam proses wawancara jadi lebih nyaman, sekaligus bisa memilah pertanyaan apa yang mau diprioritaskan.



Foto: Pixabay
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More