7 Film Marvel Paling Enggak Laku dalam 5 Tahun Terakhir
Kamis, 27 Juli 2023 - 10:43 WIB
Film Marvel , baik di Marvel Cinematic Universe (MCU), X-Men, dan Sony’s Spider-Man Universe (SSU), menunjukkan tanda-tanda penurunan dalam lima tahun terakhir. Sementara sejumlah film mampu meraup keuntungan besar, sebagian besar film yang diangkat dari franchise komik ini tidak. Bahkan, ada kekhawatiran tren penurunan ini terus berlanjut.
Kejenuhan terhadap genre superhero bisa menjadi salah satu faktornya. Orang kini mencari tontonan lain yang dirasa lebih segar. Memang, ini tidak berarti kalau film superhero tidak lagi menarik. Hanya, orang kini lebih selektif dalam memilih tontonan mereka.
Dalam 5 tahun terakhir, kejenuhan itu terasa. Pandemi membuat kondisi ini jadi nyata. Sejumlah film superhero di bawah bendera Marvel mengalaminya. Film-film ini jeblok di box office dan dicaci maki kritikus. Apa saja film Marvel yang paling tidak laku dalam 5 tahun terakhir? Simak ulasannya berikut!
Foto: Axios
Ant-Man and the Wasp: Quantumania menikmati hype karena dipromosikan sebagai pembuka Fase 5 sekaligus Multiverse Saga dengan secara resmi memperkenalkan Kang the Conqueror. Namun, film ini tidak direspons dengan baik oleh kritikus. Di Rotten Tomatoes, film ini menjadi film kedua MCU dengan skor Tomatometer terendah, yaitu 46% atau lebih rendah ketimbang Eternals.
Audiens sebenarnya memberikan skor tinggi, yaitu 82%, untuk film ini. Tapi, itu tidak membantu film ini tampil baik di box office. Sepanjang perjalanan MCU, Ant-Man bukanlah franchise dengan pendapatan tertinggi. Tapi, Ant-Man and the Wasp: Quantumania terbukti menjadi yang terburuk. Film itu hanya meraup USD476,1 juta (Rp7,15 triliun). Sementara pendapatan ini melampaui anggarannya, USD200 juta (Rp3 triliun), film ini gagal mencapai break-even point-nya sebesar USD600 juta (Rp9 triliun).
Foto: Men’s Health
Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings adalah salah satu film terbaik yang dirilis MCU dalam 5 tahun terakhir. Film ini meraih skor tinggi di Rotten Tomatoes, yaitu 91%, dan disukai penonton. Sayangnya, film ini dirilis di waktu yang kurang tepat.
Dengan anggaran USD200 juta, film ini seharusnya bisa meraup hasil yang lebih tinggi dari USD432,2 juta. Sayangnya, film ini dirilis di masa pandemi dan orang masih enggan pergi ke bioskop untuk menonton film. Meski begitu, angka itu termasuk tinggi bagi film yang memperkenalkan karakter yang sama sekali baru.
Foto: CNBC
Sebelum Ant-Man and the Quantumania dirilis, Eternals adalah film terburuk MCU di Rotten Tomatoes. Film ini meraih skor 47% dan dicaci maki kritikus. Eternals adalah proyek ambisius MCU yang ingin memperkenalkan 10 karakter baru sekaligus dalam satu film.
Film ini sebenarnya punya twist yang tidak biasa di film MCU. Tapi, karena film ini tidak mengikuti formula biasa franchise ini, banyak yang tidak familiar dan kecewa. Dirilis di ujung pandemi, film ini hanya berhasil meraup USD402,1 juta di box office dari anggaran USD200 juta.
Foto: Hindustan Times
Film solo Black Widow sudah sangat diantisipasi penggemar. Sayangnya, film ini dirilis di waktu yang salah. Tidak hanya film ini dirilis setelah Nathasha Romanoff tewas di Avengers: Endgame, film ini juga dirilis pada masa pandemi ketika orang masih takut pergi ke bioskop.
Kejenuhan terhadap genre superhero bisa menjadi salah satu faktornya. Orang kini mencari tontonan lain yang dirasa lebih segar. Memang, ini tidak berarti kalau film superhero tidak lagi menarik. Hanya, orang kini lebih selektif dalam memilih tontonan mereka.
Dalam 5 tahun terakhir, kejenuhan itu terasa. Pandemi membuat kondisi ini jadi nyata. Sejumlah film superhero di bawah bendera Marvel mengalaminya. Film-film ini jeblok di box office dan dicaci maki kritikus. Apa saja film Marvel yang paling tidak laku dalam 5 tahun terakhir? Simak ulasannya berikut!
7. Ant-Man and the Wasp: Quantumania — 2023
Foto: Axios
Ant-Man and the Wasp: Quantumania menikmati hype karena dipromosikan sebagai pembuka Fase 5 sekaligus Multiverse Saga dengan secara resmi memperkenalkan Kang the Conqueror. Namun, film ini tidak direspons dengan baik oleh kritikus. Di Rotten Tomatoes, film ini menjadi film kedua MCU dengan skor Tomatometer terendah, yaitu 46% atau lebih rendah ketimbang Eternals.
Audiens sebenarnya memberikan skor tinggi, yaitu 82%, untuk film ini. Tapi, itu tidak membantu film ini tampil baik di box office. Sepanjang perjalanan MCU, Ant-Man bukanlah franchise dengan pendapatan tertinggi. Tapi, Ant-Man and the Wasp: Quantumania terbukti menjadi yang terburuk. Film itu hanya meraup USD476,1 juta (Rp7,15 triliun). Sementara pendapatan ini melampaui anggarannya, USD200 juta (Rp3 triliun), film ini gagal mencapai break-even point-nya sebesar USD600 juta (Rp9 triliun).
6. Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings — 2021
Foto: Men’s Health
Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings adalah salah satu film terbaik yang dirilis MCU dalam 5 tahun terakhir. Film ini meraih skor tinggi di Rotten Tomatoes, yaitu 91%, dan disukai penonton. Sayangnya, film ini dirilis di waktu yang kurang tepat.
Dengan anggaran USD200 juta, film ini seharusnya bisa meraup hasil yang lebih tinggi dari USD432,2 juta. Sayangnya, film ini dirilis di masa pandemi dan orang masih enggan pergi ke bioskop untuk menonton film. Meski begitu, angka itu termasuk tinggi bagi film yang memperkenalkan karakter yang sama sekali baru.
5. Eternals — 2021
Foto: CNBC
Sebelum Ant-Man and the Quantumania dirilis, Eternals adalah film terburuk MCU di Rotten Tomatoes. Film ini meraih skor 47% dan dicaci maki kritikus. Eternals adalah proyek ambisius MCU yang ingin memperkenalkan 10 karakter baru sekaligus dalam satu film.
Film ini sebenarnya punya twist yang tidak biasa di film MCU. Tapi, karena film ini tidak mengikuti formula biasa franchise ini, banyak yang tidak familiar dan kecewa. Dirilis di ujung pandemi, film ini hanya berhasil meraup USD402,1 juta di box office dari anggaran USD200 juta.
4. Black Widow — 2021
Foto: Hindustan Times
Film solo Black Widow sudah sangat diantisipasi penggemar. Sayangnya, film ini dirilis di waktu yang salah. Tidak hanya film ini dirilis setelah Nathasha Romanoff tewas di Avengers: Endgame, film ini juga dirilis pada masa pandemi ketika orang masih takut pergi ke bioskop.
tulis komentar anda