Review Film Haunted Mansion: Horor Kocak Bernuansa Harry Potter

Haunted Mansion adalah usaha terbaru Disney untuk membuat film yang diangkat dari wahana populer di Disneyland. Sebelumnya, studio itu sukses dengan Pirates of the Caribbean. Tapi, usaha setelahnya seperti Tomorrowland dan Jungle Cruise tidak mendapatkan respons baik dari audiens.

Haunted Mansion menjadi usaha kedua Disney untuk mengadaptasi wahana populer itu menjadi film. Studio itu pernah membuat film The Haunted Mansion pada 2003 dengan bintang Eddy Murphy. Sayang, film itu gagal.

Diberi sentuhan yang lebih modern, Haunted Mansion tampil visual yang menarik. Film ini memang menimbulkan sentuhan horor. Tapi, tone ringannya membuat film ini jadi bisa dinikmati banyak orang tanpa memberikan kesan horor yang mengerikan.

Baca Juga

SINDOnews

Review Film Barbie: Kocak, Menghibur, dan Bukan untuk Anak-Anak

Haunted Manson berkisah tentang seorang ibu dan anaknya, Gabbie (Rosario Dawson) dan Travis (Chase W Dillon) yang pindah ke sebuah rumah kuno. Alih-alih mendapatkan ketenangan, mereka terus diberi penampakan hantu. Mereka lantas meminta bantuan orang untuk mengusir para hantu tersebut.



^{Foto: CBR}

Awalnya, mereka meminta bantuan Pendeta Kent (Owen Wilson). Tapi, pendeta itu kemudian meminta bantuan Ben (LaKeith Stanfield), seorang pemandu wisata yang tidak percaya pada hantu. Di sepanjang perjalanan, mereka mendapatkan bantuan dari seorang dukun, Harriet (Tiffany Haddish), dan seorang dosen, Bruce Davis (Danny DeVito).

Nuansa kocak yang dibangun film ini membuatnya jadi menghibur. Alih-alih ketakutan, orang-orang yang menonton film ini justru akan dibuat tertawa dengan tingkah polah para pemeran utamanya. Bahkan, hantu-hantunya pun bisa bertingkah kocak di sini.



^{Foto: IGN}

Haunted Mansion kemudian mengajak penonton untuk merasakan sensasi berada di rumah hantu. Lukisan-lukisan seram dengan suasana rumah kuno penuh sarang laba-laba, rubanah aneh, dan juga barang-barang antic memenuhi visual film ini. Suara jam dinding yang nyaring memberikan sensasi mengejutkan. Tapi, visual perubahan koridor dan juga penampakan hantunyalah yang menarik perhatian.

Orang akan bisa merasakan nuansa Harry Potter di sepanjang koridor rumah berlantai dua tersebut. Lukisan yang terpasang di dinding rumah itu hidup dan bisa bergerak-gerak atau berpindah tempat. Namun, karena ini adalah film horor bukan sihir, maka nuansa itu hanya terbangun sampai sini. Selebihnya, film ini berdiri sendiri.



^{Foto: MouseInfo.com}

Hantu-hantu di film ini sebagian besar ditampakkan sebagai hantu tembus pandang dengan penampilan mengerikan. Film ini juga menampilkan bagaimana para hantu itu muncul sesuka hati lengkap dengan kerasukan yang dialami karakternya. Tapi, efek jump scare yang ditampilkan hanya akan membuat orang tertawa, bukan ketakutan. Menonton film ini adalah benar-benar hiburan.

Sutradaranya, Justin Simien, berhasil membangun suasana yang mirip roller coaster atau perasaan orang ketika masuk wahana rumah hantu. Mereka penasaran. Tapi, ketika berada di dalamnya, meski ketakutan, mereka masih bisa tertawa. Selain itu, emosinya juga merupakan roller coaster ride di sini.



^{Foto: Disney Movies}