SOROT: Siapa Bilang Cerita dan Genre Serial Lokal Cuma Itu-Itu Saja?
Sabtu, 22 Juli 2023 - 08:57 WIB
Pada2020, layanan streaming lokal, Go Play, merilis serial Saiyo Sakatosebanyak 10 episode dengan durasi 30-35 menit setiap episodenya. Serial ini melakukan hal yang jarang dilakukan oleh sinetron stripping. Isu poligami diletakkan sebagai pusat bagi cerita dan mendorong konflik yang seakan tak ada habisnya.
Dalam serial yang kembali ditayangkan di Netflix tersebut, istri kedua tak melulu perlu disalahkan dan istri pertama pun tak melulu selalu benar. Sekali lagi, keduanya manusia biasa. Lantas kita sadar bahwa sebenarnya bukan isu poligami yang overrated melainkan cara kreator untuk mengulik sisi-sisi menarik yang masih banyak belum diceritakan. Sering kali memang kita hanya tergoda dengan isu yang sekilas 'seksi' seperti poligami tapi kita tak mau bekerja lebih keras menyajikan perspektif yang berbeda dari yang sudah pernah disajikan sebelumnya.
Tahun lalu Vidio datang dengan sebuah kejutan. Serial Suka Duka Berdukadatang dengan tema yang sangat berbeda dan khas dari sutradara Nia Dinata. Plot utamanya soal warisan dan dipenuhi dengan subplot yang tak kalah menarik dan terasa betul kekhasan Indonesia-nya.
Foto: Vidio
Kepura-puraan, kemunafikan, dan homoseksualitas menjadi tiga isu yang ditumpuk begitu saja ke dalam cerita tapi bisa mengalir tanpa menutupi satu dengan lainnya. Suka Duka Berdukajuga menjadi sangat menarik karena menyajikan ensemble cast terkemuka seperti Luna Maya, Tora Sudiro, Oka Antara, hingga Atiqah Hasiholan.
Meski jumlahnya tak banyak tapi sesungguhnya selalu ada saja sineas Indonesia yang memilih jalan terjal menyajikan cerita, tema, dan genre yang berbeda dari yang kebanyakan disajikan serial lokal di layanan streaming.
Sekarang pertanyaannya buat mereka yang mendambakan kesegaran serial lokal adalah, sudahkah kalian menyaksikan serial-serial di atas?
Serial lokal dengan cerita, tema, dan genre yang segar dan berbeda tak akan bisa diproduksi lagi jika penontonnya sesungguhnya hanya menonton serial lokal dengan cerita, tema, dan genre yang itu-itu saja. Jadi keputusan akan selalu ada di tangan kalian, wahai penonton nan budiman.
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via IG @ichwanpersada
Dalam serial yang kembali ditayangkan di Netflix tersebut, istri kedua tak melulu perlu disalahkan dan istri pertama pun tak melulu selalu benar. Sekali lagi, keduanya manusia biasa. Lantas kita sadar bahwa sebenarnya bukan isu poligami yang overrated melainkan cara kreator untuk mengulik sisi-sisi menarik yang masih banyak belum diceritakan. Sering kali memang kita hanya tergoda dengan isu yang sekilas 'seksi' seperti poligami tapi kita tak mau bekerja lebih keras menyajikan perspektif yang berbeda dari yang sudah pernah disajikan sebelumnya.
Tahun lalu Vidio datang dengan sebuah kejutan. Serial Suka Duka Berdukadatang dengan tema yang sangat berbeda dan khas dari sutradara Nia Dinata. Plot utamanya soal warisan dan dipenuhi dengan subplot yang tak kalah menarik dan terasa betul kekhasan Indonesia-nya.
Foto: Vidio
Kepura-puraan, kemunafikan, dan homoseksualitas menjadi tiga isu yang ditumpuk begitu saja ke dalam cerita tapi bisa mengalir tanpa menutupi satu dengan lainnya. Suka Duka Berdukajuga menjadi sangat menarik karena menyajikan ensemble cast terkemuka seperti Luna Maya, Tora Sudiro, Oka Antara, hingga Atiqah Hasiholan.
Meski jumlahnya tak banyak tapi sesungguhnya selalu ada saja sineas Indonesia yang memilih jalan terjal menyajikan cerita, tema, dan genre yang berbeda dari yang kebanyakan disajikan serial lokal di layanan streaming.
Sekarang pertanyaannya buat mereka yang mendambakan kesegaran serial lokal adalah, sudahkah kalian menyaksikan serial-serial di atas?
Serial lokal dengan cerita, tema, dan genre yang segar dan berbeda tak akan bisa diproduksi lagi jika penontonnya sesungguhnya hanya menonton serial lokal dengan cerita, tema, dan genre yang itu-itu saja. Jadi keputusan akan selalu ada di tangan kalian, wahai penonton nan budiman.
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via IG @ichwanpersada
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda