Ranking 12 Film DCEU Berdasarkan Pendapatan di Box Office
Jum'at, 26 Mei 2023 - 11:33 WIB
Birds of Prey meraup pendapatan total USD201 juta di seluruh dunia. Meski jelas kalau audiens Birds of Prey itu kecil, film ini juga tidak beruntung karena cepat turun layar. Tapi, dengan dana USD82 juta, film ini bisa menghasilkan sedikit laba untuk studionya.
Foto: Entertainment Weekly
Film pertama Shazam! berhasil menjadi hit kecil untuk DC dan Warner Bros. Shazam! meraup USD363 juta secara global. Mudah saja bagi orang untuk tidak berharap Shazam! sebagai hit besar karena biaya produksinya hanya USD85 juta. Belum lagi, film ini dirilis di tengah masifnya kampanye Avengers: Endgame yang dirilis di bulan yang sama pada 2019. Karena biaya produksinya yang kecil, film superhero itu berhasil membawa laba lumayan kepada Warner Bros. dan DC. Kalau dikombinasikan dengan reaksi positif kritikus dan audiens, angka itu menjustifikasi perkembangan sekuel.
Foto: IMDb
Black Adam adalah film DCEU yang butuh 10 tahun dalam pembuatan. Film ini dibintangi Dwayne Johnson sebagai musuh bebuyutan Shazam, Black Adam. Film itu disebut sebagai kebangkitan baru bagi DC dengan Dwayne menjanjikan hierarki kekuatan akan berubah. Tapi, bukan itu yang terjadi.
Terlepas dari kekuatan bintangnya dan dana produksi yang membengkak hingga lebih dari USD200 juta, Black Adam hanya meraup total USD391 juta secara global. Kalau Black Adam menjaga biaya produksinya tetap rendah, film ini akan bisa mendapatkan untung. Tapi, dengan kampanye ekstensif di atas dana besarnya, ada kemungkinan kalau Black Adam gagal meraup laba.
Foto: Forbes
Justice League punya cerita box office yang paling terkenal di seluruh DCEU. Setelah menerima reaksi negatif atas Batman v Superman dan Suicide Squad, Warner Bros. panik dan berusaha melakukan syuting ulang serta mengubah Justice League buatan Zack Snyder agar mirip dengan apa yang diproduksi Marvel. Ini membuat dananya membengkak sampai USD300 juta.
Saat dirilis pada 2017, Justice League menjadi film DCEU paling jelek hingga waktu itu. Film itu meraup USD655 juta secara total. Angka itu jelas cukup bagus bagi franchise atau film dengan dana yang lebih kecil. Tapi, Justice League dimaksudkan sebagai jawaban DC terhadap The Avengers-nya Marvel.
Foto: IMDb
Film yang memulai DCEU adalah Man of Steel yang disutradarai Zack Snyder. Film ini dirilis tak lama setelah Iron Man 3 yang berakhir dengan meraup USD1,2 miliar. Man of Steel dirilis sekitar satu bulan kemudian dan meraup USD667 juta secara global.
Dibandingkan dengan sejumlah film superhero yang laku keras saat ini, angka itu mungkin tidak mengesankan. Tapi, itu adalah penampilan yang cukup kuat saat itu, terutama sebagai film awalan. Karena Superman adalah salah satu karakter fiktif yang paling terkenal di dunia, film ini jelas agak kesulitan di awal.
Foto: IMDb
Fajar DCEU benar-benar dimulai pada 2016 karena dua film besar DC dirilis di tahun yang sama dengan niat mendobrak franchise itu. Suicide Squad yang dibesut David Ayer adalah film kedua yang dirilis di tahun itu. Film itu sangat diantisipasi karena itu adalah debut live action Harley Quinn, Joker baru, dan sejumlah penjahat DC lain yang belum pernah tampil di film sebelumnya.
Pendekatan yang lebihedgy ke genre superhero mempengaruhi kesuksesan finansial film itu, meski film ini dicaci maki kritikus dan penonton. Film ini secara global meraup USD745 juta. Film ini adalah satu-satunya film DCEU yang diakui Academy Awards setelah memenangkan Oscar untuk Makeup dan Tata Rambut Terbaik pada 2017.
8. Shazam! — 2019
Foto: Entertainment Weekly
Film pertama Shazam! berhasil menjadi hit kecil untuk DC dan Warner Bros. Shazam! meraup USD363 juta secara global. Mudah saja bagi orang untuk tidak berharap Shazam! sebagai hit besar karena biaya produksinya hanya USD85 juta. Belum lagi, film ini dirilis di tengah masifnya kampanye Avengers: Endgame yang dirilis di bulan yang sama pada 2019. Karena biaya produksinya yang kecil, film superhero itu berhasil membawa laba lumayan kepada Warner Bros. dan DC. Kalau dikombinasikan dengan reaksi positif kritikus dan audiens, angka itu menjustifikasi perkembangan sekuel.
7. Black Adam — 2022
Foto: IMDb
Black Adam adalah film DCEU yang butuh 10 tahun dalam pembuatan. Film ini dibintangi Dwayne Johnson sebagai musuh bebuyutan Shazam, Black Adam. Film itu disebut sebagai kebangkitan baru bagi DC dengan Dwayne menjanjikan hierarki kekuatan akan berubah. Tapi, bukan itu yang terjadi.
Terlepas dari kekuatan bintangnya dan dana produksi yang membengkak hingga lebih dari USD200 juta, Black Adam hanya meraup total USD391 juta secara global. Kalau Black Adam menjaga biaya produksinya tetap rendah, film ini akan bisa mendapatkan untung. Tapi, dengan kampanye ekstensif di atas dana besarnya, ada kemungkinan kalau Black Adam gagal meraup laba.
6. Justice League — 2017
Foto: Forbes
Justice League punya cerita box office yang paling terkenal di seluruh DCEU. Setelah menerima reaksi negatif atas Batman v Superman dan Suicide Squad, Warner Bros. panik dan berusaha melakukan syuting ulang serta mengubah Justice League buatan Zack Snyder agar mirip dengan apa yang diproduksi Marvel. Ini membuat dananya membengkak sampai USD300 juta.
Saat dirilis pada 2017, Justice League menjadi film DCEU paling jelek hingga waktu itu. Film itu meraup USD655 juta secara total. Angka itu jelas cukup bagus bagi franchise atau film dengan dana yang lebih kecil. Tapi, Justice League dimaksudkan sebagai jawaban DC terhadap The Avengers-nya Marvel.
5. Man of Steel — 2013
Foto: IMDb
Film yang memulai DCEU adalah Man of Steel yang disutradarai Zack Snyder. Film ini dirilis tak lama setelah Iron Man 3 yang berakhir dengan meraup USD1,2 miliar. Man of Steel dirilis sekitar satu bulan kemudian dan meraup USD667 juta secara global.
Dibandingkan dengan sejumlah film superhero yang laku keras saat ini, angka itu mungkin tidak mengesankan. Tapi, itu adalah penampilan yang cukup kuat saat itu, terutama sebagai film awalan. Karena Superman adalah salah satu karakter fiktif yang paling terkenal di dunia, film ini jelas agak kesulitan di awal.
4. Suicide Squad — 2016
Foto: IMDb
Fajar DCEU benar-benar dimulai pada 2016 karena dua film besar DC dirilis di tahun yang sama dengan niat mendobrak franchise itu. Suicide Squad yang dibesut David Ayer adalah film kedua yang dirilis di tahun itu. Film itu sangat diantisipasi karena itu adalah debut live action Harley Quinn, Joker baru, dan sejumlah penjahat DC lain yang belum pernah tampil di film sebelumnya.
Pendekatan yang lebihedgy ke genre superhero mempengaruhi kesuksesan finansial film itu, meski film ini dicaci maki kritikus dan penonton. Film ini secara global meraup USD745 juta. Film ini adalah satu-satunya film DCEU yang diakui Academy Awards setelah memenangkan Oscar untuk Makeup dan Tata Rambut Terbaik pada 2017.
tulis komentar anda