CERMIN: Masih Adakah Tempat untuk Cerita tentang Poligami?
Sabtu, 25 Maret 2023 - 07:38 WIB
Seperti belum lengkap, drama demi drama itu tak melulu berkutat di keluarga inti tapi juga menyisir adik, paman, bibi, hingga sosok nenek yang sekilas otoriter. Saya tak terlalu paham budaya Minang tapi setahu saya budaya ini memang menganut sistem matrilineal sehingga sosok ibu sangat berpengaruh dalam kehidupan keluarga. Semua tersaji dalam porsi yang pas dalam Saiyo Sakato.
Lantas kita sadar bahwa sebenarnya bukan isu poligami yang overrated melainkan cara kreator untuk mengulik sisi-sisi menarik yang masih banyak belum diceritakan. Sering kali memang kita hanya tergoda dengan isu yang sekilas 'seksi' seperti poligamitapi kita tak mau bekerja lebih keras menyajikan perspektif yang berbeda dari yang sudah pernah disajikan sebelumnya.
Gina sebagai seorang perempuan mencoba bersikap netral melihat sosok dua perempuan dalam Saiyo Sakato. Ia pun tak berusaha lebih jauh 'menghakimi' Zul sebagai laki-laki yang telah membohongi keluarganya.
Dengan semakin banyaknya layanan streaming, kita perlu melihat lebih banyak wajah Indonesia, tak cuma Jakarta atau Jawa saja, tapi juga Padang, seperti dalam Saiyo Sakato. Di lain waktu, penonton juga menginginkan melihat bagaimana suku Batak atau Bugis Makassar dalam sebuah serial.
Kita punya stok cerita berlimpah ruah untuk mengeksplorasi Indonesia yang beragam. Karena kita juga ingin melihat representasi kita masing-masing dalam sebuah tontonan.
Hari ini setelah menghabiskan dua hari menonton serial Saiyo Sakato, saya memutuskan nanti akan berbuka puasa dengan hidangan khas dari Padang seperti Itiak Lado Mudo dan Rendang Paru.
SAIYO SAKATO
Produser: Rini Atmodjo, Amelya Oktavia, Sigit Pratama
Sutradara: Aditya Ahmad, Arief Malinmudo, Gina S Noer
Penulis Skenario: Jaka Ady, Diva Apresya, Cassandra P. Cameron, Aggi Dilimanto, Gina S Noer, Hanan Novianti, Rino Sarjono, Arief Ash Siddiq, Yayu Yuliani
Pemain: Cut Mini, Nirina Zubir, Chicco Kurniawan
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Lantas kita sadar bahwa sebenarnya bukan isu poligami yang overrated melainkan cara kreator untuk mengulik sisi-sisi menarik yang masih banyak belum diceritakan. Sering kali memang kita hanya tergoda dengan isu yang sekilas 'seksi' seperti poligamitapi kita tak mau bekerja lebih keras menyajikan perspektif yang berbeda dari yang sudah pernah disajikan sebelumnya.
Gina sebagai seorang perempuan mencoba bersikap netral melihat sosok dua perempuan dalam Saiyo Sakato. Ia pun tak berusaha lebih jauh 'menghakimi' Zul sebagai laki-laki yang telah membohongi keluarganya.
Dengan semakin banyaknya layanan streaming, kita perlu melihat lebih banyak wajah Indonesia, tak cuma Jakarta atau Jawa saja, tapi juga Padang, seperti dalam Saiyo Sakato. Di lain waktu, penonton juga menginginkan melihat bagaimana suku Batak atau Bugis Makassar dalam sebuah serial.
Kita punya stok cerita berlimpah ruah untuk mengeksplorasi Indonesia yang beragam. Karena kita juga ingin melihat representasi kita masing-masing dalam sebuah tontonan.
Hari ini setelah menghabiskan dua hari menonton serial Saiyo Sakato, saya memutuskan nanti akan berbuka puasa dengan hidangan khas dari Padang seperti Itiak Lado Mudo dan Rendang Paru.
SAIYO SAKATO
Produser: Rini Atmodjo, Amelya Oktavia, Sigit Pratama
Sutradara: Aditya Ahmad, Arief Malinmudo, Gina S Noer
Penulis Skenario: Jaka Ady, Diva Apresya, Cassandra P. Cameron, Aggi Dilimanto, Gina S Noer, Hanan Novianti, Rino Sarjono, Arief Ash Siddiq, Yayu Yuliani
Pemain: Cut Mini, Nirina Zubir, Chicco Kurniawan
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda