Review John Wick: Chapter 4: Konklusi Sempurna Perjalanan Legenda
Rabu, 22 Maret 2023 - 09:08 WIB
John Wick: Chapter 4 resmi tayang di Indonesia mulai hari ini, Rabu (22/3). Film ini adalah salah satu yang paling diantisipasi tahun ini. Janji tontonan aksi laga tanpa henti dan lanjutan kisah balas dendam John Wick pun terpenuh lewat film ini.
Berdurasi 2 jam 40 menit, atau yang paling panjang di franchise ini sejak diperkenalkan pada 2014, John Wick: Chapter 4 tidak membuang-buang waktu dengan drama bertele-tele. Film ini langsung dibuka dengan kelanjutan nasib John Wick setelah ditembak Winston Scott dan jatuh dari atap Hotel Continental New York City di Chapter 3 – Parabellum. Saat itu, John diselamatkan Bowery King.
John melanjutkan misinya untuk membalas dendam kepada High Table. Misi ini membawanya keliling dunia dari Osaka, Berlin, hingga Paris. Selama perjalanannya, dia bertemu teman lama dan musuh baru. Hampir semua halangan itu dia hadapi seorang diri. Sebagai salah satu one man army terbaik, apa sih yang tidak bisa dilakukan John Wick tanpa bantuan siapa pun?
John kemudian menemukan cara untuk membalas dendam pada High Table. Namun, itu harus diraihnya dengan pertaruhan yang tinggi. Dia juga harus merangkul masa lalunya demi mewujudkan keinginan itu. Semuanya sepertinya terlihat biasa-biasa saja di film seperti ini. Tapi, inti dari semua itu cukup menyakitkan dan menusuk. Apa sebenarnya tujuan hidup John?
Foto: ComingSoon.net
John Wick bukanlah franchise yang dikenal menjual cerita sebagai titik berat daya tariknya. Alih-alih, film seri ini lebih menonjolkan aksi dan juga visual yang memanjakan mata dan emosi penontonnya. Ini juga yang masih dilakukan sutradara film ini, Chad Stahelski, di Chapter 4. Dan, dia tidak gagal.
Meski sebagian besar orang akan mengatakan cerita John Wick secara garis besar tidak istimewa, tapi, mereka akan mau mengakui kalau aksi yang ditampilkan di film ini memang luar biasa. John Wick tidak pernah berhenti membuat penonton berdebar dengan pameran aksi adu tembak, adu jotos, dan juga kejar-kejaran di jalanan, mau pakai mobil atau kuda. Jumlah korban jiwa di film ini bisa disamakan dengan jumlah korban jiwa di film tentang bencana. Hanya, di film ini, sebagian besar dari mereka tewas di tangan satu orang, John Wick.
John Wick: Chapter 4 masih memakai formula sama seperti film sebelumnya. John dengan gagah berani menghabisi banyak orang hanya dengan pistol dan senapan yang dibawanya. Dia jarang mendapatkan atau meminta bantuan orang lain. Namun, di Chapter 4, itu agak berbeda dengan kehadiran Shimazu dan anak buahnya.
Foto: Slash Film
John menemukan sekutu di diri Shimazu. Namun, itu juga punya bayaran mahal. Pergumulan di Osaka membuat John tidak hanya menghadapi anak buah Marquis Vincent de Gramont, tapi juga teman lamanya, Caine, pembunuh bayaran yang buta. Bagian ini akan memamerkan kemampuan lain John selain dengan senjata api. Sedikit pameran aksi bela diri juga terlihat di sini.
Shimazu diperankan dengan baik oleh Hiroyuki Sanada. Di film ini, penonton akan bisa menyaksikan aksinya berpedang dan juga menggunakan senjata api. Namun, meski Hiroyuki tampil oke, pemeran anaknya, Rina Sawayama, bisa mencuri perhatian. Rina, seorang penyanyi, aktris, dan model Jepang berkebangsaan Inggris, tampil meyakinkan sebagai Akira. Dia bahkan bisa mengimbangi akting Hiroyuki, Donnie Yen, dan Keanu Reeves dengan meyakinkan di film tersebut.
Di sisi lain, Donnie Yen yang tampil sebagai Caine jelas akan memenangkan hati penonton. Karakternya lebih abu-abu ketimbang yang terpampang nyata. Di film ini, karakter itu membawa bebannya sendiri dan dia lebih sebagai antihero ketimbang villain langsung. Sebagai pembunuh buta, aksi Caine tak bisa diremehkan. Dia juga berperan sebagai penurun ketegangan dengan dialog-dialognya yang konyol.
Foto: Digital Spy
Bill Skarsgard yang memerankan Marquis Vincent de Gramont, antagonis utama di film ini, tampil sangat meyakinkan. Dia bisa membawakan seorang pria haus kekuasaan dengan ambisi besar tanpa ampun. Pembawaannya yang selalu necis dan angkuh membuatnya selalu terlihat mengintimidasi. Belum lagi, dia bukan orang yang gampang menunjukkan emosi di hadapan orang banyak.
Seperti di film sebelumnya, di John Wick: Chapter 4, Keanu Reeves kembali sebagai pembunuh legendaris itu tanpa banyak dialog. Bisa dihitung berapa kata yang diucapkan John Wick di sepanjang film ini. Sebagian besar dialog yang dipakai untuk membangun cerita dan plot di film ini diucapkan pemeran lainnya. Hanya ada sekitar 2 adegan di mana John punya kesempatan untuk berbicara lebih panjang.
Berdurasi 2 jam 40 menit, atau yang paling panjang di franchise ini sejak diperkenalkan pada 2014, John Wick: Chapter 4 tidak membuang-buang waktu dengan drama bertele-tele. Film ini langsung dibuka dengan kelanjutan nasib John Wick setelah ditembak Winston Scott dan jatuh dari atap Hotel Continental New York City di Chapter 3 – Parabellum. Saat itu, John diselamatkan Bowery King.
John melanjutkan misinya untuk membalas dendam kepada High Table. Misi ini membawanya keliling dunia dari Osaka, Berlin, hingga Paris. Selama perjalanannya, dia bertemu teman lama dan musuh baru. Hampir semua halangan itu dia hadapi seorang diri. Sebagai salah satu one man army terbaik, apa sih yang tidak bisa dilakukan John Wick tanpa bantuan siapa pun?
John kemudian menemukan cara untuk membalas dendam pada High Table. Namun, itu harus diraihnya dengan pertaruhan yang tinggi. Dia juga harus merangkul masa lalunya demi mewujudkan keinginan itu. Semuanya sepertinya terlihat biasa-biasa saja di film seperti ini. Tapi, inti dari semua itu cukup menyakitkan dan menusuk. Apa sebenarnya tujuan hidup John?
Foto: ComingSoon.net
John Wick bukanlah franchise yang dikenal menjual cerita sebagai titik berat daya tariknya. Alih-alih, film seri ini lebih menonjolkan aksi dan juga visual yang memanjakan mata dan emosi penontonnya. Ini juga yang masih dilakukan sutradara film ini, Chad Stahelski, di Chapter 4. Dan, dia tidak gagal.
Meski sebagian besar orang akan mengatakan cerita John Wick secara garis besar tidak istimewa, tapi, mereka akan mau mengakui kalau aksi yang ditampilkan di film ini memang luar biasa. John Wick tidak pernah berhenti membuat penonton berdebar dengan pameran aksi adu tembak, adu jotos, dan juga kejar-kejaran di jalanan, mau pakai mobil atau kuda. Jumlah korban jiwa di film ini bisa disamakan dengan jumlah korban jiwa di film tentang bencana. Hanya, di film ini, sebagian besar dari mereka tewas di tangan satu orang, John Wick.
John Wick: Chapter 4 masih memakai formula sama seperti film sebelumnya. John dengan gagah berani menghabisi banyak orang hanya dengan pistol dan senapan yang dibawanya. Dia jarang mendapatkan atau meminta bantuan orang lain. Namun, di Chapter 4, itu agak berbeda dengan kehadiran Shimazu dan anak buahnya.
Foto: Slash Film
John menemukan sekutu di diri Shimazu. Namun, itu juga punya bayaran mahal. Pergumulan di Osaka membuat John tidak hanya menghadapi anak buah Marquis Vincent de Gramont, tapi juga teman lamanya, Caine, pembunuh bayaran yang buta. Bagian ini akan memamerkan kemampuan lain John selain dengan senjata api. Sedikit pameran aksi bela diri juga terlihat di sini.
Shimazu diperankan dengan baik oleh Hiroyuki Sanada. Di film ini, penonton akan bisa menyaksikan aksinya berpedang dan juga menggunakan senjata api. Namun, meski Hiroyuki tampil oke, pemeran anaknya, Rina Sawayama, bisa mencuri perhatian. Rina, seorang penyanyi, aktris, dan model Jepang berkebangsaan Inggris, tampil meyakinkan sebagai Akira. Dia bahkan bisa mengimbangi akting Hiroyuki, Donnie Yen, dan Keanu Reeves dengan meyakinkan di film tersebut.
Di sisi lain, Donnie Yen yang tampil sebagai Caine jelas akan memenangkan hati penonton. Karakternya lebih abu-abu ketimbang yang terpampang nyata. Di film ini, karakter itu membawa bebannya sendiri dan dia lebih sebagai antihero ketimbang villain langsung. Sebagai pembunuh buta, aksi Caine tak bisa diremehkan. Dia juga berperan sebagai penurun ketegangan dengan dialog-dialognya yang konyol.
Foto: Digital Spy
Bill Skarsgard yang memerankan Marquis Vincent de Gramont, antagonis utama di film ini, tampil sangat meyakinkan. Dia bisa membawakan seorang pria haus kekuasaan dengan ambisi besar tanpa ampun. Pembawaannya yang selalu necis dan angkuh membuatnya selalu terlihat mengintimidasi. Belum lagi, dia bukan orang yang gampang menunjukkan emosi di hadapan orang banyak.
Seperti di film sebelumnya, di John Wick: Chapter 4, Keanu Reeves kembali sebagai pembunuh legendaris itu tanpa banyak dialog. Bisa dihitung berapa kata yang diucapkan John Wick di sepanjang film ini. Sebagian besar dialog yang dipakai untuk membangun cerita dan plot di film ini diucapkan pemeran lainnya. Hanya ada sekitar 2 adegan di mana John punya kesempatan untuk berbicara lebih panjang.
tulis komentar anda