Hammersonic: 9 Lagu Slipknot Ini Enak buat Headbanging

Minggu, 19 Maret 2023 - 21:52 WIB

6. Duality



Duality dirilis sebagai single pertama dari album ketiga Slipknot, Vol 3: (The Sublimal Verses) pada 2004. Tak seperti sebagian besar lagu di album itu, Duality tidak mengandung kata tidak senonoh. Menurut Mick Thomson pada 2008, Corey Taylor bergantung pada konten eksplisit di lirik itu dan ingin mencoba sesuatu yang berbeda.

Duality lahir dari rasa amarah dan kekacauan dalam hidup yang dialami Corey dalam beberapa tahun belakangan. Menurut Joey Jordison, Duality adalah salah satu groove terberat di band itu. Lagu itu gelap, tapi, reff-nya sangat liberal sejauh nada yang pernah mereka buat. Vokal Corey di lagu ini juga benar-benar liar.

7. Surfacing



Surfacing merupakan lagu dari album pertama Slipknot yang dirilis pada 1999. Lagu itu dipilih pembaca Metal Hammer sebagai lagu terbaik era 90-an dan mengalahkan banyak lagu metal populer di era tersebut. Lagu itu muncul ketika band itu pergi ke Los Angeles untuk CD Mate. Feed. Kill. Repeat. Mereka datang ke sebuah pesta dan di sana ada sejumlah orang terjebak di sana. Jadi, Slipknot memberitahu betapa gilanya Midwest.

Menurut Corey Taylor, Surfacing adalah lagu kebangsaan internasional mereka. Lagu itu adalah tentang pendirian, tidak peduli pada orang yang menghalangi jalan kalian dan tidak peduli dengan apa kata orang. Surfacing memberikan bahu bagi anak-anak muda yang tersingkirkan dan tidak dihargai. Lagu ini bertahan di tengah gempuran waktu dengan masih mengemban bobot yang sama seperti ketika pertama kali dirilis.

8. Unsainted



Unsainted adalah single pertama yang dirilis dari album keenam Slipknot, We Are Not Your Kind, pada 2019. Ini merupakan single pertama Slipknot yang dirilis sejak All Out Life pada 2018. Unsainted juga merupakan lagu pertama band itu tanpa Chris Fehn yang dipecat dari band tersebut pada awal 2019 sebagai buntut gugatannya terhadap band tersebut.

Unsainted mendapatkan penerimaan yang baik dari penggemar. Rolling Stone menyebut lagu itu sebagai headbanger tanpa tanding yang dibuka dengan vokal paduan suara yang indah dari Angel City Chorale. Vokal itu mengapung di atas suara gebukan drum, gitar, dan vokal Taylor Corey sebelum double bass drum menggelegar. Revolver menyebut lagu itu lebih bisa diakses dan ramah radio ketimbang All Out Life dengan menilai kalau lagu itu eksplosif.



9. The Dying Song (Time to Sing)



The Dying Song (Time to Sing) merupakan single kedua dari album ketujuh Slipknot, The End, So Far, yang dirilis pada 2022. Band itu membuat album tersebut di masa pandemi Covid-19 dengan Corey Taylor merekam suaranya di rumahnya di Las Vegas. Sementara, anggota band lainnya mengerjakan musiknya di Los Angeles.

Lagu itu ditulis Corey Taylor sebagai ungkapan tentang perspektifnya atas masalah sosial dan akhir dunia. Dia percaya kalau orang-orang begitu terobsesi pada cancel culture sampai mengabaikan fakta kalau mereka sedang menuju kehancuran. Dia menyoroti betapa orang-orang sekarang gampang tersinggung pada hal-hal sepele sementara mengabaikan masalah yang lebih besar. Menurut Corey, akhir dunia adalah kesalahan manusia.
(alv)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More