6 Fakta The Last of Us, Serial HBO yang Viral di Awal 2023

Kamis, 26 Januari 2023 - 22:03 WIB
The Last of Us menjadi salah satu serial baru yang langsung viral di awal 2023. Direncanakan berjalan sepanjang 9 episode, banyak fakta terungkap di baliknya. (Foto: TechCrunch)
The Last of Us menjadi salah satu serial baru yang langsung viral di awal 2023. Serial yang ditayangkan HBO ini diangkat dari video game terkenal. Adaptasinya dianggap yang paling bagus hingga saat ini. Sebagai catatan, tidak banyak serial atau film adaptasi video game yang dianggap berhasil hingga saat ini.

Game The Last of Us dirilis pada 2013 dan menjadi salah satu game PlayStation yang paling banyak dimainkan. Adaptasinya menjadi serial juga telah sangat dinantikan. Faktanya, serial The Last of Us adalah salah satu serial yang paling diantisipasi sepanjang tahun ini.

Dari dua episode yang telah dirilis, The Last of Us tidaklah mengecewakan. Malahan, penonton diberikan insight baru atas cerita di game tersebut. Ada sejumlah perbedaan mendasar dari cerita di game yang bisa mempengaruhi seluruh jalan cerita The Last of Us di serialnya. Meski begitu, perbedaan ini tidak mengubah alurnya. Fakta menarik apa saja dari serial The Last of Us? Simak ulasannya berikut ini!



1. Bukan Usaha Adaptasi Pertama





Foto: HBO

Game The Last of Us selalu terlihat seperti sebuah film. Game ini sering disebut sebagai pengubah permainan di dunia video game dengan menggunakan motion capture untuk menciptakan karakternya, bersama dengan gaya sinematiknya yang fenomenal. Setidaknya, sudah ada dua rencana berbeda untuk mengadaptasinya ke layar lebar.

Usaha pertamanya membutuhkan waktu enam tahun. Tapi, setelah tidak banyak mengalami kemajuan, film ini akhirnya dibatalkan pada 2020. Usaha kedua adalah film animasi. Tapi, Sony memutuskan tidak memberikan lampu hijau.

2. Penyakit di Serial Ini Terinspirasi dari Infeksi Nyata



Foto: Entertainment Weekly

Infeksi zombie di game dan serial The Last of Us ini terinpirasi dari infeksi dunia nyata, yaitu jamur Cordyceps. Jamur itu mempengaruhi serangga, tumbuh keluar dari kepala dan mengambil alih kendali fungsi motoriknya. Dua sutradara The Last of Us, Neil Druckmann dan Bruce Straley, menontonnya di sebuah episode Planet Earth. Mereka segera punya ide untuk monster di The Last of Us.

“Itu adalah nasib yang lebih buruk ketimbang kematian. Ada sesuatu yang cantik dan menarik tentang gambar jamur itu dan betapa berwarna dan halusnya jamur itu. Tapi, lalu kalian tahu kalau jamur itu tumbuh di setiap pori-pori serangga itu. Kami menginginkan kekontrasan antara keeleganan dan kehalusan melawan kemarahan, rasa sakit, dan rasa jijik karena dikendalikan parasite,” kata Bruce kepada VentureBeat.

3. Ada Perbedaan Lini Masa Antara Game dan Serialnya



Foto: GameHub

Salah satu hal yang paling mencolok di The Last of Us adalah perbedaan antara game dan serialnya. Perbedaan ini tidak disajikan secara langsung, tapi bertahap. Meski signifikan, tapi, perbedaan itu justru memperkaya ceritanya. Perbedaan paling mencolok antara serial dan game The Last of Us adalah lini masanya.

Di game, The Last of Us berlatar pada 2013, sekitar waktu game itu dirilis. Setelah kematian Sarah, game itu lalu pindah ke 20 tahun di masa depan dan dunia sudah diobrak-abrik Clickers. Tapi, serial TV-nya mengubah lini masa ini. Di serialnya, kekacauan itu dimulai pada 2003.

4. Ada Peran Jakarta di Serial The Last of Us



Foto: Insider

Salah satu perbedaan terbesar antara game dan serial The Last of Us adalah asal usul wabah infeksi Cordyceps. Di game, infeksi itu dimulai dari Amerika Selatan. Sementara, di serial, infeksi itu berawal dari Jakarta, Indonesia. Ini sesuatu yang baru karena Indonesia, atau Jakarta, khususnya, tidak pernah terlibat di game tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More