6 Fakta The Last of Us, Serial HBO yang Viral di Awal 2023
loading...
A
A
A
The Last of Us menjadi salah satu serial baru yang langsung viral di awal 2023. Serial yang ditayangkan HBO ini diangkat dari video game terkenal. Adaptasinya dianggap yang paling bagus hingga saat ini. Sebagai catatan, tidak banyak serial atau film adaptasi video game yang dianggap berhasil hingga saat ini.
Game The Last of Us dirilis pada 2013 dan menjadi salah satu game PlayStation yang paling banyak dimainkan. Adaptasinya menjadi serial juga telah sangat dinantikan. Faktanya, serial The Last of Us adalah salah satu serial yang paling diantisipasi sepanjang tahun ini.
Dari dua episode yang telah dirilis, The Last of Us tidaklah mengecewakan. Malahan, penonton diberikan insight baru atas cerita di game tersebut. Ada sejumlah perbedaan mendasar dari cerita di game yang bisa mempengaruhi seluruh jalan cerita The Last of Us di serialnya. Meski begitu, perbedaan ini tidak mengubah alurnya. Fakta menarik apa saja dari serial The Last of Us? Simak ulasannya berikut ini!
Foto: HBO
Game The Last of Us selalu terlihat seperti sebuah film. Game ini sering disebut sebagai pengubah permainan di dunia video game dengan menggunakan motion capture untuk menciptakan karakternya, bersama dengan gaya sinematiknya yang fenomenal. Setidaknya, sudah ada dua rencana berbeda untuk mengadaptasinya ke layar lebar.
Usaha pertamanya membutuhkan waktu enam tahun. Tapi, setelah tidak banyak mengalami kemajuan, film ini akhirnya dibatalkan pada 2020. Usaha kedua adalah film animasi. Tapi, Sony memutuskan tidak memberikan lampu hijau.
Foto: Entertainment Weekly
Infeksi zombie di game dan serial The Last of Us ini terinpirasi dari infeksi dunia nyata, yaitu jamur Cordyceps. Jamur itu mempengaruhi serangga, tumbuh keluar dari kepala dan mengambil alih kendali fungsi motoriknya. Dua sutradara The Last of Us, Neil Druckmann dan Bruce Straley, menontonnya di sebuah episode Planet Earth. Mereka segera punya ide untuk monster di The Last of Us.
“Itu adalah nasib yang lebih buruk ketimbang kematian. Ada sesuatu yang cantik dan menarik tentang gambar jamur itu dan betapa berwarna dan halusnya jamur itu. Tapi, lalu kalian tahu kalau jamur itu tumbuh di setiap pori-pori serangga itu. Kami menginginkan kekontrasan antara keeleganan dan kehalusan melawan kemarahan, rasa sakit, dan rasa jijik karena dikendalikan parasite,” kata Bruce kepada VentureBeat.
Foto: GameHub
Salah satu hal yang paling mencolok di The Last of Us adalah perbedaan antara game dan serialnya. Perbedaan ini tidak disajikan secara langsung, tapi bertahap. Meski signifikan, tapi, perbedaan itu justru memperkaya ceritanya. Perbedaan paling mencolok antara serial dan game The Last of Us adalah lini masanya.
Di game, The Last of Us berlatar pada 2013, sekitar waktu game itu dirilis. Setelah kematian Sarah, game itu lalu pindah ke 20 tahun di masa depan dan dunia sudah diobrak-abrik Clickers. Tapi, serial TV-nya mengubah lini masa ini. Di serialnya, kekacauan itu dimulai pada 2003.
Foto: Insider
Salah satu perbedaan terbesar antara game dan serial The Last of Us adalah asal usul wabah infeksi Cordyceps. Di game, infeksi itu dimulai dari Amerika Selatan. Sementara, di serial, infeksi itu berawal dari Jakarta, Indonesia. Ini sesuatu yang baru karena Indonesia, atau Jakarta, khususnya, tidak pernah terlibat di game tersebut.
Perubahan asal usul wabah dari Amerika Selatan menjadi Asia itu ada penjelasannya. Jamur Cordyceps lebih banyak ditemukan di Asia ketimbang Amerika Selatan. Jamur itu menyerang hasil panen. Dipilihnya Jakarta dianggap lebih masuk akal ketimbang Amerika Selatan secara ilmiah.
Foto: IndieWire
Terlibatnya Jakarta di serial The Last of Us ini membuat serial itu melibatkan aktor asal Indonesia. Di serial ini, Christine Hakim berperan sebagai Ratna, seorang dosen Mikologi—ilmu tentang jamur—di Universitas Indonesia. Sepanjang kariernya, Ratna telah meneliti jamur tersebut.
Ketika dimintai tolong untuk mengidentifikasi infeksi jamur itu pada manusia, Ratna sempat keheranan. Ini karena jamur itu tidak bisa bertahan di tubuh manusia. Tapi, ketika dia melihatnya sendiri, Ratna jadi ketakutan. Satu-satunya solusi yang dia tawarkan adalah membom Jakarta.
Foto: Gaming Intel
Serial The Last of Us menampilkan Pedro Pascal (Joel) dan Bella Ramsey (Ellie) sebagai bintang utamanya. Yang menarik, kedua orang itu diminta produser untuk tidak memainkan game tersebut. Bella mengikuti saran tersebut karena para produser tidak mau kalau Bella meniru penampilan Ashley Johnson sebagai Ellie di game itu.
Tapi, tidak dengan Pedro. Dia mengabaikan saran tersebut dan nekat memainkan game itu. Meski begitu, Pedro mengaku, dia bukanlah pemain yang mahir. Dia merasa kalau dia perlu memainkan serial itu agar bisa terkait dengan apa yang terjadi di game itu, baik secara fisik, visual, dan vokal.
Foto: British GQ
Para penggemar berharap kalau serial baru akan berjalan sepanjang beberapa season. Tapi, sepertinya itu bukanlah rencana bagi The Last of Us. Setiap season direncanakan untuk menangkap satu set game di serial itu. Season 1 mengisahkan cerita game pertama dan perluasan The Last of Us: Left Behind.
Itu artinya, hanya ada satu cerita game lagi untuk diceritakan di Season 2. Season 2 jelas akan mengisahkan The Last of Us II. Meski begitu, ada rumor kalau Season 2 akan berlanjut ke Season 3 dalam rangka mengisahkan cerita lengkap dari game kedua sementara juga memberikan lebih banyak episode untuk ditonton penggemarnya.
Game The Last of Us dirilis pada 2013 dan menjadi salah satu game PlayStation yang paling banyak dimainkan. Adaptasinya menjadi serial juga telah sangat dinantikan. Faktanya, serial The Last of Us adalah salah satu serial yang paling diantisipasi sepanjang tahun ini.
Dari dua episode yang telah dirilis, The Last of Us tidaklah mengecewakan. Malahan, penonton diberikan insight baru atas cerita di game tersebut. Ada sejumlah perbedaan mendasar dari cerita di game yang bisa mempengaruhi seluruh jalan cerita The Last of Us di serialnya. Meski begitu, perbedaan ini tidak mengubah alurnya. Fakta menarik apa saja dari serial The Last of Us? Simak ulasannya berikut ini!
1. Bukan Usaha Adaptasi Pertama
Foto: HBO
Game The Last of Us selalu terlihat seperti sebuah film. Game ini sering disebut sebagai pengubah permainan di dunia video game dengan menggunakan motion capture untuk menciptakan karakternya, bersama dengan gaya sinematiknya yang fenomenal. Setidaknya, sudah ada dua rencana berbeda untuk mengadaptasinya ke layar lebar.
Usaha pertamanya membutuhkan waktu enam tahun. Tapi, setelah tidak banyak mengalami kemajuan, film ini akhirnya dibatalkan pada 2020. Usaha kedua adalah film animasi. Tapi, Sony memutuskan tidak memberikan lampu hijau.
2. Penyakit di Serial Ini Terinspirasi dari Infeksi Nyata
Foto: Entertainment Weekly
Infeksi zombie di game dan serial The Last of Us ini terinpirasi dari infeksi dunia nyata, yaitu jamur Cordyceps. Jamur itu mempengaruhi serangga, tumbuh keluar dari kepala dan mengambil alih kendali fungsi motoriknya. Dua sutradara The Last of Us, Neil Druckmann dan Bruce Straley, menontonnya di sebuah episode Planet Earth. Mereka segera punya ide untuk monster di The Last of Us.
“Itu adalah nasib yang lebih buruk ketimbang kematian. Ada sesuatu yang cantik dan menarik tentang gambar jamur itu dan betapa berwarna dan halusnya jamur itu. Tapi, lalu kalian tahu kalau jamur itu tumbuh di setiap pori-pori serangga itu. Kami menginginkan kekontrasan antara keeleganan dan kehalusan melawan kemarahan, rasa sakit, dan rasa jijik karena dikendalikan parasite,” kata Bruce kepada VentureBeat.
3. Ada Perbedaan Lini Masa Antara Game dan Serialnya
Foto: GameHub
Salah satu hal yang paling mencolok di The Last of Us adalah perbedaan antara game dan serialnya. Perbedaan ini tidak disajikan secara langsung, tapi bertahap. Meski signifikan, tapi, perbedaan itu justru memperkaya ceritanya. Perbedaan paling mencolok antara serial dan game The Last of Us adalah lini masanya.
Di game, The Last of Us berlatar pada 2013, sekitar waktu game itu dirilis. Setelah kematian Sarah, game itu lalu pindah ke 20 tahun di masa depan dan dunia sudah diobrak-abrik Clickers. Tapi, serial TV-nya mengubah lini masa ini. Di serialnya, kekacauan itu dimulai pada 2003.
4. Ada Peran Jakarta di Serial The Last of Us
Foto: Insider
Salah satu perbedaan terbesar antara game dan serial The Last of Us adalah asal usul wabah infeksi Cordyceps. Di game, infeksi itu dimulai dari Amerika Selatan. Sementara, di serial, infeksi itu berawal dari Jakarta, Indonesia. Ini sesuatu yang baru karena Indonesia, atau Jakarta, khususnya, tidak pernah terlibat di game tersebut.
Perubahan asal usul wabah dari Amerika Selatan menjadi Asia itu ada penjelasannya. Jamur Cordyceps lebih banyak ditemukan di Asia ketimbang Amerika Selatan. Jamur itu menyerang hasil panen. Dipilihnya Jakarta dianggap lebih masuk akal ketimbang Amerika Selatan secara ilmiah.
Foto: IndieWire
Terlibatnya Jakarta di serial The Last of Us ini membuat serial itu melibatkan aktor asal Indonesia. Di serial ini, Christine Hakim berperan sebagai Ratna, seorang dosen Mikologi—ilmu tentang jamur—di Universitas Indonesia. Sepanjang kariernya, Ratna telah meneliti jamur tersebut.
Ketika dimintai tolong untuk mengidentifikasi infeksi jamur itu pada manusia, Ratna sempat keheranan. Ini karena jamur itu tidak bisa bertahan di tubuh manusia. Tapi, ketika dia melihatnya sendiri, Ratna jadi ketakutan. Satu-satunya solusi yang dia tawarkan adalah membom Jakarta.
5. Pedro Pascal dan Bella Ramsey Dilarang Main Game-nya
Foto: Gaming Intel
Serial The Last of Us menampilkan Pedro Pascal (Joel) dan Bella Ramsey (Ellie) sebagai bintang utamanya. Yang menarik, kedua orang itu diminta produser untuk tidak memainkan game tersebut. Bella mengikuti saran tersebut karena para produser tidak mau kalau Bella meniru penampilan Ashley Johnson sebagai Ellie di game itu.
Tapi, tidak dengan Pedro. Dia mengabaikan saran tersebut dan nekat memainkan game itu. Meski begitu, Pedro mengaku, dia bukanlah pemain yang mahir. Dia merasa kalau dia perlu memainkan serial itu agar bisa terkait dengan apa yang terjadi di game itu, baik secara fisik, visual, dan vokal.
6. Direncanakan Dibuat Sepanjang 3 Season
Foto: British GQ
Para penggemar berharap kalau serial baru akan berjalan sepanjang beberapa season. Tapi, sepertinya itu bukanlah rencana bagi The Last of Us. Setiap season direncanakan untuk menangkap satu set game di serial itu. Season 1 mengisahkan cerita game pertama dan perluasan The Last of Us: Left Behind.
Itu artinya, hanya ada satu cerita game lagi untuk diceritakan di Season 2. Season 2 jelas akan mengisahkan The Last of Us II. Meski begitu, ada rumor kalau Season 2 akan berlanjut ke Season 3 dalam rangka mengisahkan cerita lengkap dari game kedua sementara juga memberikan lebih banyak episode untuk ditonton penggemarnya.
(alv)