Ditolak Puluhan Kali karena Gemuk, Akhirnya Berhasil Sukses Juga

Sabtu, 21 Maret 2020 - 13:00 WIB
Ditolak Puluhan Kali...
Ditolak Puluhan Kali karena Gemuk, Akhirnya Berhasil Sukses Juga
A A A
Bisa punya pekerjaan yang diidam-idamkan adalah impian semua orang. Tapi kalau saat melamar kerja selalu gagal, pastinya jadi bikin patah semangat juga. Apalagi gagalnya bukan karena kemampuan yang kurang, tapi justru karena penampilan.

Inilah yang dirasakan Hanna Asma Syahidah, yang jadi korban beauty privilege di tempat kerja. Bayangkan aja, Hanna udah melamar pekerjaan untuk posisi staf sumber daya manusia (HRD) di 63 perusahaan. Dari 20-an lebih perusahaan yang memanggilnya, pada akhirnya mereka semua menolak Hanna dengan alasan berat badannya yang berlebih.

Saat melamar, Hanna memang membaca syarat “berpenampilan menarik”. Karena dia merasa penampilannya menarik, maka dia memutuskan untuk mengirim surat lamaran.

Tapi saat proses wawancara, Hanna ditanyakan hal-hal yang terkait dengan penampilannya. Hingga pada suatu titik, dia disarankan untuk merapikan penampilan dan diminta jadi lebih ramping.

“Saat saya sebut berat badan saya, ekspresi wajah pewawancara langsung berubah. Pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan akhirnya saya balik dengan menanyakan standar penampilan di perusahaan itu. Jawaban yang saya terima, karyawan harus modis,” katanya.

Ditolak Puluhan Kali karena Gemuk, Akhirnya Berhasil Sukses Juga

Foto: Dok. HannaAsma Syahidah

Penolakan yang terus berulang akhirnya bikin Hanna gak percaya diri dan merasa gagal. Dia lalu berusaha untuk belajar dandan dan diet, tapi akhirnya malah sakit. Hal ini malah bikin Hanna makin stres dan gampang emosian.

Hanna bahkan sampai ikut konseling sebanyak 10 kali biar dia bisa percaya diri dan berdamai dengan keadaannya. Dia pun mulai berani untuk mengirimkan surat lamaran kerja lagi.

Untunglah, pada awal 2020, kabar baik akhirnya datang. Dia diterima bekerja sebagai staf HRD di Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Margonda, Depok.

“Sekarang saya mencoba untuk lebih mengenal diri saya sendiri, juga belajar soal penampilan, belajar make up, dan yang paling penting belajar pede. Soalnya kalau seseorang gak pede dengan diri sendiri, maka orang pun kurang suka melihat penampilan dirinya. Tapi memang untuk mencintai diri sendiri itu semua butuh proses yang cukup panjang,” jelasnya.

Sebagai staf HRD, Hanna pun gak mau pengalaman pahitnya dulu terjadi pada para kandidat yang melamar di tempatnya bekerja. Baginya, penampilan gak bisa jadi kunci untuk menerima atau menolak kandidat di perusahaan tempatnya bekerja.

“Penampilan bisa diubah, asalkan proses tes yang lain bagus. Itu sudah cukup untuk meloloskannya untuk ke tahap berikutnya,” tegasnya.

GenSINDO
Rohmatul Hikmah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(her)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1992 seconds (0.1#10.140)