9 Hal dalam Drama Korea yang Sungguh Terjadi dalam Kehidupan Nyata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Drama Korea kerap digambarkan terlalu dramatis hingga penonton meragukan hal tersebut sungguh-sungguh terjadi dalam dunia nyata. Namun nyatanya, banyak yang memang benar terjadi.
Beberapa drama Korea dianggap mampu menggambarkan kondisi yang terjadi dalam masyarakat Korea, terutama kebiasaan, budaya, hingga fenomena sosialnya. Ini membuat penonton sebenarnya bisa belajar tentang budaya warga Korea dari drama-drama tersebut.
Berikut ini sembilan hal yang sering digambarkan dalam drama Korea dan memang sungguhan terjadi dalam masyarakat negara tersebut, mengutip Kpopmap.
1. Tekanan Berat pada Para Pelajar
Foto: JTBC
Ini mungkin hal yang sudah banyak diketahui masyarakat di luar Korea Selatan. Dari serial, film, hingga lagu K-pop banyak memotret hal ini.
Di Korea Selatan, para pelajar dari sejak usia dini sudah diharapkan nantinya bisa masuk ke universitas prestisius, terutama Seoul National University. Mereka dipaksa belajar seharian, sampai terkadang memengaruhi kesehatan mental dan bahkan tak sempat menanyakan diri mereka sendiri tentang hal yang benar-benar mereka inginkan dalam hidup.
Drama-drama seperti Sky Castle, Green Mothers' Club, Uncle, dan yang terbaru Extraordinary Attorney Woo menggambarkan para orang tua yang terobsesi menjadikan anak-anak mereka 'sukses' sesuai standar masyarakat di sana. Tempat kursus hingga study library buka sampai larut malam. Guru privat banyak bertebaran.
Karena tekanan yang begitu besar untuk sukses dalam pendidikan, kasus bocornya pertanyaan ujian di sekolah yang melibatkan guru pun beberapa kali terjadi. Hal ini pun pernah tergambar dalam drama Juvenile Justice.
Secara keseluruhan, obsesi terhadap pendidikan di tengah masyarakat Korea membuat anak-anak harus belajar dari sejak pagi sekali hingga tengah malam. Adapun kebiasaan mengirim anak belajar di luar negeri juga hal yang lumrah terjadi di sana.
2. Makan Malam Perusahaan (Company Dinner)
Foto: SBS
Makan malam perusahaan atau hoeshik umumnya diisi dengan kegiatan minum-minum sampai larut malam. Tujuannya untuk mendekatkan para rekan kerja sekaligus membangun koneksi.
Meski begitu, hoeshik bisa jadi hal yang buruk. Laporan dari Reuters menyebut bahwa para karyawan takut untuk kembali melakukan jamuan makan malam karena pandemi Covid-19.
3. Baju yang Kamu Pakai Menentukan Dirimu
Foto: MBC
Kalimat klasik "You are what you wear" juga berlaku dalam kehidupan sosial di Korea. Orang-orang 'dipaksa' untuk tampil menarik dan pantas, bahkan ada aturan tertentu untuk berbagai acara. Jadi kalau seseorang tak berpenampilan sesuai aturan tersebut, maka ia akan langsung dihakimi.
Misalnya, kalau seseorang pakai setelan jas di tempat yang tidak sesuai, maka ia akan disangka penjahat. Pakaian serbahitam seperti memakai topi dan topeng hitam seperti para penjahat dalam drama Korea juga dianggap buruk. Selain itu, baju kembaran alias couple outfit adalah hal yang sangat umum di negera tersebut.
4. Sekte dan Dukun
Foto: Netflix
Beberapa drama Korea dianggap mampu menggambarkan kondisi yang terjadi dalam masyarakat Korea, terutama kebiasaan, budaya, hingga fenomena sosialnya. Ini membuat penonton sebenarnya bisa belajar tentang budaya warga Korea dari drama-drama tersebut.
Berikut ini sembilan hal yang sering digambarkan dalam drama Korea dan memang sungguhan terjadi dalam masyarakat negara tersebut, mengutip Kpopmap.
1. Tekanan Berat pada Para Pelajar
Foto: JTBC
Ini mungkin hal yang sudah banyak diketahui masyarakat di luar Korea Selatan. Dari serial, film, hingga lagu K-pop banyak memotret hal ini.
Di Korea Selatan, para pelajar dari sejak usia dini sudah diharapkan nantinya bisa masuk ke universitas prestisius, terutama Seoul National University. Mereka dipaksa belajar seharian, sampai terkadang memengaruhi kesehatan mental dan bahkan tak sempat menanyakan diri mereka sendiri tentang hal yang benar-benar mereka inginkan dalam hidup.
Drama-drama seperti Sky Castle, Green Mothers' Club, Uncle, dan yang terbaru Extraordinary Attorney Woo menggambarkan para orang tua yang terobsesi menjadikan anak-anak mereka 'sukses' sesuai standar masyarakat di sana. Tempat kursus hingga study library buka sampai larut malam. Guru privat banyak bertebaran.
Karena tekanan yang begitu besar untuk sukses dalam pendidikan, kasus bocornya pertanyaan ujian di sekolah yang melibatkan guru pun beberapa kali terjadi. Hal ini pun pernah tergambar dalam drama Juvenile Justice.
Secara keseluruhan, obsesi terhadap pendidikan di tengah masyarakat Korea membuat anak-anak harus belajar dari sejak pagi sekali hingga tengah malam. Adapun kebiasaan mengirim anak belajar di luar negeri juga hal yang lumrah terjadi di sana.
2. Makan Malam Perusahaan (Company Dinner)
Foto: SBS
Makan malam perusahaan atau hoeshik umumnya diisi dengan kegiatan minum-minum sampai larut malam. Tujuannya untuk mendekatkan para rekan kerja sekaligus membangun koneksi.
Meski begitu, hoeshik bisa jadi hal yang buruk. Laporan dari Reuters menyebut bahwa para karyawan takut untuk kembali melakukan jamuan makan malam karena pandemi Covid-19.
3. Baju yang Kamu Pakai Menentukan Dirimu
Foto: MBC
Kalimat klasik "You are what you wear" juga berlaku dalam kehidupan sosial di Korea. Orang-orang 'dipaksa' untuk tampil menarik dan pantas, bahkan ada aturan tertentu untuk berbagai acara. Jadi kalau seseorang tak berpenampilan sesuai aturan tersebut, maka ia akan langsung dihakimi.
Misalnya, kalau seseorang pakai setelan jas di tempat yang tidak sesuai, maka ia akan disangka penjahat. Pakaian serbahitam seperti memakai topi dan topeng hitam seperti para penjahat dalam drama Korea juga dianggap buruk. Selain itu, baju kembaran alias couple outfit adalah hal yang sangat umum di negera tersebut.
4. Sekte dan Dukun
Foto: Netflix