Fakta Higanbana, Bunga Kematian yang Sering Muncul di Anime
loading...
A
A
A
Bunga Higanbana atau Spider Lily kerap dikenal juga sebagai bunga kematian. Bernama asli Lycoris Radiata, bunga ini kerap disebut berasal dari Jepang. Padahal faktanya adalah bunga ini berasal dari China, Korea, dan Nepal.
Dikutip dari Japan Activator, Higanbana punya banyak nama lain. Makanya, kadang Higanbana disebut sebagai bunga dengan 600 nama. Di Jepang, bunga berwarna merah ini sering dianggap pertanda buruk.
Secara simbolis, Higanbana memiliki arti perpisahan. Legenda lainnya mengatakan bunga ini tumbuh subur di jalan menuju neraka. Bunga ini juga disebut akan membimbing orang yang sudah meninggal menuju reinkarnasi.
Dalam tradisi orang Jepang, bunga ini akan ditanam di sekitar kuburan selama berhari-hari setelah proses kremasi. Tujuannya adalah agar abu kremasi itu tidak dimakan hewan liar karena bunga ini dikenal beracun. Selain itu, warna cerah Bunga ini dipercaya akan membimbing jiwa orang yang sudah meninggal dunia ke akhirat.
Dengan lekatnya budaya dan tradisi Jepang, maka tak heran jika bunga ini kerap muncul di anime. Bunga ini khususnya muncul di adegan yang menampilkan kesedihan atau kematian. Salah satu anime yang dengan gamblang mengangkat tentang bunga ini adalah Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba.
Namun, di serial itu, bunga yang disinggung adalah Blue Spider Lily atau Spider Lily Biru. Bunga ini diburu Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di serial tersebut. Ini terlihat terutama di season 1.
Dilansir dari Kimetsu no Yaiba Fandom, Blue Spider Lily digunakan sebagai obat oleh dokter yang merawat Muzan. Namun, saat kondisinya memburuk, Muzan justru membunuh dokter tersebut. Sejak saat itulah dia sadar bahwa Blue Spider Lily membuat tubuhnya menjadi kuat dan mengubahnya menjadi iblis.
Namun, setelahnya dia selalu gagal untuk menemukan kembali bunga tersebut. Setelah itu, diketahui bahwa Blue Spider Lily hanya mekar di siang hari dengan durasi dua atau tiga hari saja selama satu tahun. Inilah yang menyebabkan Muzan tidak pernah menemukannya. Karena sebagai iblis bersifat vampirik, dia tidak bisa terkena sinar matahari.
Maka, Muzan pun bertekad untuk bisa bertahan di bawah sinar matahari. Dia pun memburu Nezuko, yang ternyata bisa tetap bertahan hidup di bawah sinar matahari. Jadi, selama hidup, dia punya dua misi, yaitu mencari Blue Spider Lily dan memburu Nezuko.
Kesimpulannya, Higanbana disebut sebagai bunga kematian karena kepercayaan dan tradisi orang Jepang. Masyarakat di sana percaya bunga itu akan membimbing arwah orang yang sudah meninggal dunia menuju reinkarnasi. Sementara, di anime, bunga itu ditampilkan sebagai simbol kesedihan atau kematian.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
Dikutip dari Japan Activator, Higanbana punya banyak nama lain. Makanya, kadang Higanbana disebut sebagai bunga dengan 600 nama. Di Jepang, bunga berwarna merah ini sering dianggap pertanda buruk.
Secara simbolis, Higanbana memiliki arti perpisahan. Legenda lainnya mengatakan bunga ini tumbuh subur di jalan menuju neraka. Bunga ini juga disebut akan membimbing orang yang sudah meninggal menuju reinkarnasi.
Dalam tradisi orang Jepang, bunga ini akan ditanam di sekitar kuburan selama berhari-hari setelah proses kremasi. Tujuannya adalah agar abu kremasi itu tidak dimakan hewan liar karena bunga ini dikenal beracun. Selain itu, warna cerah Bunga ini dipercaya akan membimbing jiwa orang yang sudah meninggal dunia ke akhirat.
Dengan lekatnya budaya dan tradisi Jepang, maka tak heran jika bunga ini kerap muncul di anime. Bunga ini khususnya muncul di adegan yang menampilkan kesedihan atau kematian. Salah satu anime yang dengan gamblang mengangkat tentang bunga ini adalah Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba.
Namun, di serial itu, bunga yang disinggung adalah Blue Spider Lily atau Spider Lily Biru. Bunga ini diburu Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di serial tersebut. Ini terlihat terutama di season 1.
Dilansir dari Kimetsu no Yaiba Fandom, Blue Spider Lily digunakan sebagai obat oleh dokter yang merawat Muzan. Namun, saat kondisinya memburuk, Muzan justru membunuh dokter tersebut. Sejak saat itulah dia sadar bahwa Blue Spider Lily membuat tubuhnya menjadi kuat dan mengubahnya menjadi iblis.
Namun, setelahnya dia selalu gagal untuk menemukan kembali bunga tersebut. Setelah itu, diketahui bahwa Blue Spider Lily hanya mekar di siang hari dengan durasi dua atau tiga hari saja selama satu tahun. Inilah yang menyebabkan Muzan tidak pernah menemukannya. Karena sebagai iblis bersifat vampirik, dia tidak bisa terkena sinar matahari.
Maka, Muzan pun bertekad untuk bisa bertahan di bawah sinar matahari. Dia pun memburu Nezuko, yang ternyata bisa tetap bertahan hidup di bawah sinar matahari. Jadi, selama hidup, dia punya dua misi, yaitu mencari Blue Spider Lily dan memburu Nezuko.
Kesimpulannya, Higanbana disebut sebagai bunga kematian karena kepercayaan dan tradisi orang Jepang. Masyarakat di sana percaya bunga itu akan membimbing arwah orang yang sudah meninggal dunia menuju reinkarnasi. Sementara, di anime, bunga itu ditampilkan sebagai simbol kesedihan atau kematian.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
(alv)