5 Film Anime Terbaik dengan Visual Paling Spektakuler
loading...
A
A
A
Film anime biasanya lebih pendek dari total panjang season anime. Tapi, ini membuatnya menjadi bisa mendapatkan dana yang lebih besar dan waktu pembuatan yang lebih panjang. Makanya, nilai produksi dan kualitas animasi film anime biasanya lebih tinggi dari serial anime di televisi.
Film juga dipaksa untuk lebih selektif dengan komposisi dan kontennya. Ini karena timeframe terbatas yang membuat tiap adegan jadi terasa lebih berdampak. Makanya, film-film anime biasanya akan terasa sangat spektakuler saat ditonton.
Visual yang indah dan mendalam akan membuat cerita yang diangkat di film anime terasa lebih nikmat. Emosinya juga akan lebih terasa. Terlebih jika film itu bisa mendapatkan efek suara yang juga pas. Film-film ini jelas akan nikmat untuk ditonton secara marathon. Apa saja? Mengutip CBR, berikut 5 film anime dengan visual spektakuler yang memanjakan mata dan emosi!
1. Kimi no Na wa
Mitsuha Miyamizu adalah cewek asal desa yang selalu memimpikan hidup di perkotaan. Suatu hari, dia bangun dan menemukan dirinya berada di dalam tubuh Taki Tachibana, seorang cowok siswa SMA yang tinggal di kota yang sibuk. Ketika Taki juga menemukan dirinya ada di tubuh Mitsuha, keduanya segera tahu kalau tubuh mereka tertukar. Untuk tahu penyebabnya, keduanya pun mulai saling mencari satu sama lain.
Film yang juga dikenal sebagai Your Name ini adalah pemenang banyak penghargaan. Film ini diakui atas cerita indahnya yang dirajut di visualnya yang mengagumkan. Animasinya sangat hidup dan berdampak, yang menggabungkan latar belakang dan lingkungan yang membentuk simbolisme yang lebih jauh meningkatkan ceritanya. Sutradaranya, Makoto Shinkai, dikenal atas masterpiece visual lainnya seperti The Garden of Words dan 5 cm Per Second. Jadi tidak heran kalau Kimi no Na wa telah menjadi standar industri film anime.
2. Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train
Ketika usaha Korps Pembasmi Iblis gagal menyelesaikan serangkaian misteri menghilangnya sejumlah orang di sebuah kereta, Hashira Api, Kyojuro Rengoku, secara pribadi terpanggil untuk menyelesaikannya. Tapi, dia tidak sendirian. Bersama Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, dan Inosuke, mereka harus bertarung lebih keras untuk menghentikan rencana jahat iblis yang bertanggung jawab atas insiden itu.
Ufotable dikenal atas animasi kualitas tingginya. Jadi, tidak mengejutkan kalau Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train menjadi film terlaris di Jepang hingga Januari 2021. Didampingi musik dan sound effect yang bikin merinding, ufotable benar-benar mengeluarkan kekuatan franchise Kimetsu no Yaiba. Salah satu sorotan Kimetsu no Yaiba di layar adalah menyaksikan adegan tarungnya dianimasikan. Sementara juga digambarkan dengan indah di manga, filmnya benar-benar menghidupkan bentuk pernapasan berbeda.
3. Maquia: When the Promised Flower Blooms
Di dunia fantasi Maquia, Iorph adalah makhluk mistis yang tidak menua dan bisa hidup selama ribuan tahun. Mereka memilihn terpisah dari masalah manusia dengan menghabiskan waktu merajut hidup mereka menjadi kain bernama Hibiol. Tapi, semua berubah setelah kerajaan serakah Mazarte menginvasi tempat itu dengan harapan menemukan keabadian dalam garis keturunan mereka.
Maquia adalah salah satu Iorph yang selalu merasa kesepian. Tertangkap dalam serangan Mazarte, Maquia berhasil lolos dengan menaiki punggung naga mengamuk yang membawanya jauh ke perbatasan yang tidak dikenalnya. Di tengah keputusasaannya, dia tertarik oleh tangisan bayi yatim. Memutuskan membesarkan bayi itu, dia harus bersiap menghadapi konsekuensi sebagai ibu dan juga realitas membesarkan manusia yang lebih cepat menua ketimbang dirinya.
Ketika sebuah film ditulis dan disutradarai Mari Okada, jelas kalau film itu akan dalam. Okada juga dikenal atas karyanya yang mengaduk-aduk emosi seperti Anohana. Satu hal yang benar-benar dilakukan dengan baik oleh Maquia adalah penggunaan warna untuk mengilustrasikan kedewasaan dan perjalanan emosional Maquia ketika dia belajar tentang kejamnya dunia manusia.
4. A Silent Voice
Di sebuah SD, Shoya Ishida merundung Shoko Nishiyama yang tuli untuk bersenang-senang sehingga dia pun memutuskan pindah sekolah. Ketika sekolah tahu alasannya, Shoya pun dituding menjadi penyebabnya dan jadi kambing hitam. Kali ini, dia jadi bulan-bulanan perundungan teman-teman sekelasnya, seperti yang pernah dia lakukan terhadap Shoko. Di tahun terakhirnya di SMA, Shoya terisolasi dan sangat menyesali apa yang dilakukannya saat masih anak-anak.
Topik bullying adalah topik berat yang mensyaratkan banyak perlakukan yang taktik dan indah. Di bawah arahan sutradara Naoko Yamada, Kyoto Animation berhasil menyampaikan tema perundungan yang dalam dan berat dan perulangannya dengan cara yang sangat artistik. Film ini dipenuhi dengna paralel dan yang benar-benar menakjubkan adalah fakta bahwa sebagian besar disampaikan secara visual tanpa kata atau penjelasan. Ini seperti penonton menyaksikan dunia melalui indera Shoko.
5. Violet Evergarden: The Movie
Dunia telah berubah beberapa tahun setelah Perang Besar Violet Evergarden. Perkembangan teknologi seperti telepon berarti kalau Boneka Pengingat Kenangan menurun permintaannya. Tapi, Violet Evergarden masih menulis surat kepada orang-orang karena dia terus mencari arti emosinya sendiri. Suatu hari, dia mendengar rumor kalau orang yang pernah mengucapkan kata “Aku cinta padamu” kepadanya sepertinya masih hidup.
Kyoto Animation unggul dalam menyampaikan emosi melalui kompsisi di filmnya. Inilah yang jelas ditekankan di Violet Evergarden: The Movie. Ketika dipasangkan dengan kualitas mengagumkan animasinya sendiri, ini benar-benar membuat film ini menekan semua tombol naik turun emosional lini ceritanya.
Film juga dipaksa untuk lebih selektif dengan komposisi dan kontennya. Ini karena timeframe terbatas yang membuat tiap adegan jadi terasa lebih berdampak. Makanya, film-film anime biasanya akan terasa sangat spektakuler saat ditonton.
Visual yang indah dan mendalam akan membuat cerita yang diangkat di film anime terasa lebih nikmat. Emosinya juga akan lebih terasa. Terlebih jika film itu bisa mendapatkan efek suara yang juga pas. Film-film ini jelas akan nikmat untuk ditonton secara marathon. Apa saja? Mengutip CBR, berikut 5 film anime dengan visual spektakuler yang memanjakan mata dan emosi!
1. Kimi no Na wa
Mitsuha Miyamizu adalah cewek asal desa yang selalu memimpikan hidup di perkotaan. Suatu hari, dia bangun dan menemukan dirinya berada di dalam tubuh Taki Tachibana, seorang cowok siswa SMA yang tinggal di kota yang sibuk. Ketika Taki juga menemukan dirinya ada di tubuh Mitsuha, keduanya segera tahu kalau tubuh mereka tertukar. Untuk tahu penyebabnya, keduanya pun mulai saling mencari satu sama lain.
Film yang juga dikenal sebagai Your Name ini adalah pemenang banyak penghargaan. Film ini diakui atas cerita indahnya yang dirajut di visualnya yang mengagumkan. Animasinya sangat hidup dan berdampak, yang menggabungkan latar belakang dan lingkungan yang membentuk simbolisme yang lebih jauh meningkatkan ceritanya. Sutradaranya, Makoto Shinkai, dikenal atas masterpiece visual lainnya seperti The Garden of Words dan 5 cm Per Second. Jadi tidak heran kalau Kimi no Na wa telah menjadi standar industri film anime.
2. Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train
Ketika usaha Korps Pembasmi Iblis gagal menyelesaikan serangkaian misteri menghilangnya sejumlah orang di sebuah kereta, Hashira Api, Kyojuro Rengoku, secara pribadi terpanggil untuk menyelesaikannya. Tapi, dia tidak sendirian. Bersama Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, dan Inosuke, mereka harus bertarung lebih keras untuk menghentikan rencana jahat iblis yang bertanggung jawab atas insiden itu.
Ufotable dikenal atas animasi kualitas tingginya. Jadi, tidak mengejutkan kalau Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train menjadi film terlaris di Jepang hingga Januari 2021. Didampingi musik dan sound effect yang bikin merinding, ufotable benar-benar mengeluarkan kekuatan franchise Kimetsu no Yaiba. Salah satu sorotan Kimetsu no Yaiba di layar adalah menyaksikan adegan tarungnya dianimasikan. Sementara juga digambarkan dengan indah di manga, filmnya benar-benar menghidupkan bentuk pernapasan berbeda.
3. Maquia: When the Promised Flower Blooms
Di dunia fantasi Maquia, Iorph adalah makhluk mistis yang tidak menua dan bisa hidup selama ribuan tahun. Mereka memilihn terpisah dari masalah manusia dengan menghabiskan waktu merajut hidup mereka menjadi kain bernama Hibiol. Tapi, semua berubah setelah kerajaan serakah Mazarte menginvasi tempat itu dengan harapan menemukan keabadian dalam garis keturunan mereka.
Maquia adalah salah satu Iorph yang selalu merasa kesepian. Tertangkap dalam serangan Mazarte, Maquia berhasil lolos dengan menaiki punggung naga mengamuk yang membawanya jauh ke perbatasan yang tidak dikenalnya. Di tengah keputusasaannya, dia tertarik oleh tangisan bayi yatim. Memutuskan membesarkan bayi itu, dia harus bersiap menghadapi konsekuensi sebagai ibu dan juga realitas membesarkan manusia yang lebih cepat menua ketimbang dirinya.
Ketika sebuah film ditulis dan disutradarai Mari Okada, jelas kalau film itu akan dalam. Okada juga dikenal atas karyanya yang mengaduk-aduk emosi seperti Anohana. Satu hal yang benar-benar dilakukan dengan baik oleh Maquia adalah penggunaan warna untuk mengilustrasikan kedewasaan dan perjalanan emosional Maquia ketika dia belajar tentang kejamnya dunia manusia.
4. A Silent Voice
Di sebuah SD, Shoya Ishida merundung Shoko Nishiyama yang tuli untuk bersenang-senang sehingga dia pun memutuskan pindah sekolah. Ketika sekolah tahu alasannya, Shoya pun dituding menjadi penyebabnya dan jadi kambing hitam. Kali ini, dia jadi bulan-bulanan perundungan teman-teman sekelasnya, seperti yang pernah dia lakukan terhadap Shoko. Di tahun terakhirnya di SMA, Shoya terisolasi dan sangat menyesali apa yang dilakukannya saat masih anak-anak.
Topik bullying adalah topik berat yang mensyaratkan banyak perlakukan yang taktik dan indah. Di bawah arahan sutradara Naoko Yamada, Kyoto Animation berhasil menyampaikan tema perundungan yang dalam dan berat dan perulangannya dengan cara yang sangat artistik. Film ini dipenuhi dengna paralel dan yang benar-benar menakjubkan adalah fakta bahwa sebagian besar disampaikan secara visual tanpa kata atau penjelasan. Ini seperti penonton menyaksikan dunia melalui indera Shoko.
5. Violet Evergarden: The Movie
Dunia telah berubah beberapa tahun setelah Perang Besar Violet Evergarden. Perkembangan teknologi seperti telepon berarti kalau Boneka Pengingat Kenangan menurun permintaannya. Tapi, Violet Evergarden masih menulis surat kepada orang-orang karena dia terus mencari arti emosinya sendiri. Suatu hari, dia mendengar rumor kalau orang yang pernah mengucapkan kata “Aku cinta padamu” kepadanya sepertinya masih hidup.
Kyoto Animation unggul dalam menyampaikan emosi melalui kompsisi di filmnya. Inilah yang jelas ditekankan di Violet Evergarden: The Movie. Ketika dipasangkan dengan kualitas mengagumkan animasinya sendiri, ini benar-benar membuat film ini menekan semua tombol naik turun emosional lini ceritanya.
(alv)