Partai Konservatif Menang Pemilu Korsel, Sutradara Squid Game dan Bong Joon-Ho Bakal Kena Blacklist Lagi?

Kamis, 10 Maret 2022 - 11:20 WIB
loading...
Partai Konservatif Menang...
Sutradara Hwang Dong-hyuk dan Bong Joon-ho pernah masuk dalam daftar cekal dari pemerintah Korea Selatan. Foto/Netflix, Getty Images
A A A
SEOUL - Calon dari partai konservatif People Power Party, Yoon Suk-yeol, terpilih sebagai presiden Korea Selatan (Korsel) pada pemilihan presiden yang digelar Rabu (9/3).

Yoon Suk-yeol menang tipis dengan selisih suara 0,8% dari rivalnya di partai petahana Democratic Party, Lee Jae-myung. Mengutip Yonhap, Suk-yeol meraih 48,59 persen, sementara Jae-myung 47,79 persen.

Kemenangan partai konservatif ini membuat sebagian masyarakat Korea Selatan khawatir bahwa tindakan pencekalan terhadap para artis yang berseberangan dengan pemerintah pusat akan terjadi lagi. Isu ini merebak dan menjadi trending di Twitter Korea Selatan sejak Rabu malam, setelah Yoon Suk-yeol terlihat unggul dalam pemungutan suara.

Saat pemerintahan Presiden Park Geun-hye dari partai konservatif pada 2013-2017, presiden perempuan pertama di Korsel ini membuat daftar cekal (blacklist) berisi nyaris 10 ribu artis dari negara tersebut. Daftar yang dirilis Hankook Ilbo pada Oktober 2014 itu berisi banyak artis yang dihormati di Korsel.

Partai Konservatif Menang Pemilu Korsel, Sutradara Squid Game dan Bong Joon-Ho Bakal Kena Blacklist Lagi?

Park Geun-hye. Foto: Getty Images

Baca selengkapnya di artikel "Park Geun-hye Tinggalkan Istana Setelah Diberhentikan", https://tirto.id/ckBm

Beberapa nama populer dalam daftar cekal tersebut adalah sutradara film Parasite Bong Joon-ho, sutradara serial Squid Game Hwang Dong-hyuk, sutradara film Oldboy Park Chan-wook, serta aktor film Snowpiercer Song Kang-ho.

Para artis tersebut masuk ke dalam daftar karena rekam jejak karya-karya mereka yang mengkritik pemerintah atau mengkritisi kondisi sosial masyarakat Korea. Daftar ini juga menandakan bahwa mereka tidak akan mendapatkan dukungan pemerintah dalam bentuk apa pun saat merilis karya-karyanya.

Bong Joon-ho masuk dalam daftar karena film-filmnya dianggap liberal alias terlalu "kiri". Joon-ho memang selalu memasukkan tema kritik sosial dalam film-filmnya, termasuk Snowpiercer dan The Host.

Sementara Hwang Dong-hyuk sebelum menerima popularitas mainstream-nya lewat Squid Game, pernah membuat film Silenced yang dibintangi Gong Yoo. Film yang dirilis pada 2011 tersebut tak hanya laris ditonton hingga empat juta orang, tapi juga menimbulkan kehebohan dalam bidang politik.

Partai Konservatif Menang Pemilu Korsel, Sutradara Squid Game dan Bong Joon-Ho Bakal Kena Blacklist Lagi?

Foto: CJ Entertainment

Silenced diangkat dari kisah nyata di SLB Gwangju Inhwa School for the Deaf. Para siswa tuli di sana menjadi korban kekerasan seksual secara berulang oleh guru di sana selama lima tahun (awal 2000-an).

Film tersebut dengan memilukan menggambarkan tindakan kejahatan dan proses pengadilan yang tidak adil bagi korban. Hal ini memicu kemarahan masyarakat, dan membuat pemerintah terpaksa membuka kembali penyelidikan atas kasus kekerasan itu.

Tak cuma itu, DPR Korsel juga terpaksa melakukan reformasi atas peraturan terkait kejahatan seksual terhadap anak-anak dan penyandang disabilitas.

Baca Juga: 6 Outfit Lawas Suga BTS yang Masih Dipakai, Ada Jaket Usia 8 Tahun!

Kembali ke presiden terpilih Yoon Suk-yeol, salah satu yang membuat sosoknya menjadi kontroversi adalah janjinya saat kampanye lalu bahwa ia akan menghapus Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (Ministry of Gender Equality and Family).

Mengutip Korea Herald, isu gender menjadi salah satu tema panas antarkandidat pada pemilu kali ini. Isu ini dipakai untuk menarik para pemilih muda. Janji penghapusan kementerian yang didirikan pada 1998 itu disebut menarik pria muda antifeminisme berusia 20-an tahun ke kubu Suk-yeol.

Partai Konservatif Menang Pemilu Korsel, Sutradara Squid Game dan Bong Joon-Ho Bakal Kena Blacklist Lagi?

Yoon Suk-yeol. Foto: Reuters

Yoon Suk-yeol dalam janjinya juga mengatakan akan meluncurkan kementerian baru yang secara komprehensif mengurus masalah terkait anak-anak, keluarga, dan krisis demografi.

Langkah ini diyakini penentang Suk-yeol sebagai bagian dari semakin menyuburkan budaya misogini dan seksisme di Korea Selatan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2209 seconds (0.1#10.140)