HYBE, SM, dan YG Umumkan Keuntungan Perusahaan pada 2021
loading...
A
A
A
SEOUL - Tiga agensi K-pop terbesar di Korea, yaitu HYBE, SM Entertainment, dan YG Entertainment telah memberikan laporan keuangan mereka untuk paruh keempat dan sepanjang 2021.
HYBE yang menjadi perusahaan manajemen di antaranya BTS, SEVENTEEN, TXT, dan ENHYPEN telah memberikan laporan keuangannya ke para investor pada 22 Februari lalu. Sementara YG yang di antaranya membawahi BIG BANG, BLACKPINK, iKON, dan Treasure mengumumkan pada 24 Februari.
SM Entertainment yang membawahi banyak grup top di antaranya NCT, EXO, Red Velvet, dan aespa mengumumkan laporan keuangannya pada hari yang sama dengan YG. Adapun JYP Entertainment yang di antaranya membawahi TWICE, Stray Kids, dan grup rookie NMIXX baru akan mengumumkan pada 18 Maret mendatang.
Berikut laporan keuangan HYBE, SM Entertainment, dan YG Entertainment dihimpun dari berbagai media Korea.
1. HYBE
HYBE tahun lalu mencetak rekor dengan pendapatan (revenue) 1,25 triliun won (Rp14,9 triliun). Dengan angka ini, HYBE menjadi agensi K-pop pertama yang berhasil menembus pendapatan triliunan won.
Jumlah pendapatan ini sesuai dengan prediksi analis pasar yang pada pertengahan tahun lalu memperkirakan bahwa pendapatan HYBE akan menyentuh satu triliun won. Angka pendapatan ini meningkat hingga 58% dari tahun 2020.
Untuk laba operasional, HYBE juga mencatat kenaikan 30,8% dari tahun sebelumnya, yaitu 190,3 miliar won (Rp2,2 triliun). Sementara laba bersih mencapai 141 miliar won (Rp1,6 triliun) atau naik 62% dibanding tahun lalu.
Sementara untuk hasil pada paruh keempat 2021, pendapatan mencapai 459,8 miliar won (Rp5,4 triliun). Sementara laba operasional sebesar 73,9 miliar won (Rp882 miliar).
Penjualan album untuk para artis HYBE meningkat 18% menjadi 378,5 miliar won (Rp4,5 triliun). Sementara pendapatan dari penampilan (performance) naik hingga 980,5% atau 45,3 miliar won (Rp540,7 miliar) mayoritas berkat konser empat hari BTS di Los Angeles pada Desember 2021.
Sebagai catatan tambahan, International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) yang mencatat penjualan album dan lagu di seluruh dunia, pada 24 Februari 2022 juga mengumumkan bahwa BTS menjadi artis dengan penjualan album tertinggi pada 2021. Ini berkat dirilisnya album kompilasi berbahasa Jepang BTS, The Best pada pertengahan tahun lalu.
Sementara dari daftar yang sama (Global Recording Artist 2021), SEVENTEEN duduk di posisi ke-9.
Tahun depan, HYBE merencanakan akan merilis game, NFT, dan integrasi aplikasi media sosial Weverse dan platform streaming video Vlive.
Baca Juga: 7 Idol Korea yang Pernah Tinggal di Asia Tenggara, Ada yang di Indonesia
2. YG Entertainment
YG mencatat laba operasional paruh keempat dengan hasil yang melebihi ekspektasi analis. Angkanya menyentuh 13,2 miliar won (Rp157 miliar) atau naik hingga 144% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pendapatannya naik tipis 6,7% sebesar 89 miliar won (Rp1,06 triliun).
Sementara YG Plus yang ada di bawah YG Entertainment mencetak angka pendapatan tahun 2021 sebesar 154,3 miliar won (Rp1,8 triliun). Untuk laba operasional sebesar 25,6 miliar won (Rp305 miliar) atau naik 316% dibanding tahun lalu.
Sementara laba bersih 2021 sebesar 22,6 miliar atau Rp269 miliar. Laba ini diperoleh berkat penjualan album dan distribusi musik yang bekerja sama dengan HYBE. Seperti diketahui, pada Januari 2021, HYBE mengambil 17.89% saham YG Plus untuk kerja sama distribusi album dan merchandise.
Tahun depan, YG Entertainment akan merilis comeback BIG BANG, sambil ikut terjun dalam bisnis NFT, metaverse, dan bekerja sama dengan perusahaan global. Sementara analis memprediksi BLACKPINK akan menggelar tur dunia.
3. SM Entertainment
SM membukukan keuntungan terbesarnya sepanjang sejarah dengan laba bersih 123,4 miliar won (Rp1,4 triliun).
Sementara laba operasionalnya adalah 65,8 miliar won (Rp785 miliar), naik 954% dari tahun lalu. Untuk pendapatan, angkanya mencapai 701,5 miliar won (Rp8,3 triliun).
Meski begitu, untuk catatan keuangan paruh keempat 2021, SM tidak memenuhi ekspektasi analis. Dengan pendapatan 206,5 miliar won (Rp2,4 triliun), laba operasional SM adalah 11,5 miliar won (Rp137 miliar).
Baca Juga: Daftar Girl Group yang Fans Prianya Lebih Banyak Dibanding Penggemar Perempuan
Meski laba operasional sudah naik hingga 755% dari periode tahun sebelumnya, tapi analis memprediksi SM seharusnya bisa mencapai angka 18,7 miliar won. Pengumuman angka ini ke investor membuat saham SM turun 1,54% saat bursa ditutup kemarin (24/2).
Tahun depan, SM akan fokus pada SM Culture Universe, NFT, platform metaverse The Sandbox, serta perdagangan kripto berkolaborasi dengan platform pertukaran kripto Binance.
HYBE yang menjadi perusahaan manajemen di antaranya BTS, SEVENTEEN, TXT, dan ENHYPEN telah memberikan laporan keuangannya ke para investor pada 22 Februari lalu. Sementara YG yang di antaranya membawahi BIG BANG, BLACKPINK, iKON, dan Treasure mengumumkan pada 24 Februari.
SM Entertainment yang membawahi banyak grup top di antaranya NCT, EXO, Red Velvet, dan aespa mengumumkan laporan keuangannya pada hari yang sama dengan YG. Adapun JYP Entertainment yang di antaranya membawahi TWICE, Stray Kids, dan grup rookie NMIXX baru akan mengumumkan pada 18 Maret mendatang.
Berikut laporan keuangan HYBE, SM Entertainment, dan YG Entertainment dihimpun dari berbagai media Korea.
1. HYBE
HYBE tahun lalu mencetak rekor dengan pendapatan (revenue) 1,25 triliun won (Rp14,9 triliun). Dengan angka ini, HYBE menjadi agensi K-pop pertama yang berhasil menembus pendapatan triliunan won.
Jumlah pendapatan ini sesuai dengan prediksi analis pasar yang pada pertengahan tahun lalu memperkirakan bahwa pendapatan HYBE akan menyentuh satu triliun won. Angka pendapatan ini meningkat hingga 58% dari tahun 2020.
Untuk laba operasional, HYBE juga mencatat kenaikan 30,8% dari tahun sebelumnya, yaitu 190,3 miliar won (Rp2,2 triliun). Sementara laba bersih mencapai 141 miliar won (Rp1,6 triliun) atau naik 62% dibanding tahun lalu.
Sementara untuk hasil pada paruh keempat 2021, pendapatan mencapai 459,8 miliar won (Rp5,4 triliun). Sementara laba operasional sebesar 73,9 miliar won (Rp882 miliar).
Penjualan album untuk para artis HYBE meningkat 18% menjadi 378,5 miliar won (Rp4,5 triliun). Sementara pendapatan dari penampilan (performance) naik hingga 980,5% atau 45,3 miliar won (Rp540,7 miliar) mayoritas berkat konser empat hari BTS di Los Angeles pada Desember 2021.
Sebagai catatan tambahan, International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) yang mencatat penjualan album dan lagu di seluruh dunia, pada 24 Februari 2022 juga mengumumkan bahwa BTS menjadi artis dengan penjualan album tertinggi pada 2021. Ini berkat dirilisnya album kompilasi berbahasa Jepang BTS, The Best pada pertengahan tahun lalu.
Sementara dari daftar yang sama (Global Recording Artist 2021), SEVENTEEN duduk di posisi ke-9.
Tahun depan, HYBE merencanakan akan merilis game, NFT, dan integrasi aplikasi media sosial Weverse dan platform streaming video Vlive.
Baca Juga: 7 Idol Korea yang Pernah Tinggal di Asia Tenggara, Ada yang di Indonesia
2. YG Entertainment
YG mencatat laba operasional paruh keempat dengan hasil yang melebihi ekspektasi analis. Angkanya menyentuh 13,2 miliar won (Rp157 miliar) atau naik hingga 144% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pendapatannya naik tipis 6,7% sebesar 89 miliar won (Rp1,06 triliun).
Sementara YG Plus yang ada di bawah YG Entertainment mencetak angka pendapatan tahun 2021 sebesar 154,3 miliar won (Rp1,8 triliun). Untuk laba operasional sebesar 25,6 miliar won (Rp305 miliar) atau naik 316% dibanding tahun lalu.
Sementara laba bersih 2021 sebesar 22,6 miliar atau Rp269 miliar. Laba ini diperoleh berkat penjualan album dan distribusi musik yang bekerja sama dengan HYBE. Seperti diketahui, pada Januari 2021, HYBE mengambil 17.89% saham YG Plus untuk kerja sama distribusi album dan merchandise.
Tahun depan, YG Entertainment akan merilis comeback BIG BANG, sambil ikut terjun dalam bisnis NFT, metaverse, dan bekerja sama dengan perusahaan global. Sementara analis memprediksi BLACKPINK akan menggelar tur dunia.
3. SM Entertainment
SM membukukan keuntungan terbesarnya sepanjang sejarah dengan laba bersih 123,4 miliar won (Rp1,4 triliun).
Sementara laba operasionalnya adalah 65,8 miliar won (Rp785 miliar), naik 954% dari tahun lalu. Untuk pendapatan, angkanya mencapai 701,5 miliar won (Rp8,3 triliun).
Meski begitu, untuk catatan keuangan paruh keempat 2021, SM tidak memenuhi ekspektasi analis. Dengan pendapatan 206,5 miliar won (Rp2,4 triliun), laba operasional SM adalah 11,5 miliar won (Rp137 miliar).
Baca Juga: Daftar Girl Group yang Fans Prianya Lebih Banyak Dibanding Penggemar Perempuan
Meski laba operasional sudah naik hingga 755% dari periode tahun sebelumnya, tapi analis memprediksi SM seharusnya bisa mencapai angka 18,7 miliar won. Pengumuman angka ini ke investor membuat saham SM turun 1,54% saat bursa ditutup kemarin (24/2).
Tahun depan, SM akan fokus pada SM Culture Universe, NFT, platform metaverse The Sandbox, serta perdagangan kripto berkolaborasi dengan platform pertukaran kripto Binance.
(ita)