Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Kamis, 23 Desember 2021 - 12:04 WIB
loading...
A A A
Sanksi ini adalah sanksi yang tergolong ringan, dan diberikan karena KCSC melihat ada perbaikan yang dilakukan tim produksi drama yang dibintangi Shin Hye-sun itu. Yang menarik, di tengah kontroversi tersebut, Mr. Queen mencetak rating tinggi, dengan rata-rata nasional 12,58%.

4. Mr. Sunshine (2018)

Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Foto: tvN

Mr. Sunshine juga pernah mendapat petisi dari puluhan ribu orang karena dianggap melakukan distorsi sejarah. Namun sama seperti Mr. Queen, setelah tim produksi melakukan sejumlah perubahan, drama ini tak lagi banyak dicibir. Malahan, drama yang dibintangi Lee Byung-hun dan Kim Tae-ri ini termasuk drama yang legendaris.

Serial yang menceritakan perjuangan aktivis dalam meraih kemerdekaan di Korea pada era 1900-an ini dikritik karena seolah mendukung Jepang pada masa penjajahannya di Korea Selatan. Selain itu, penggambaran orang Amerika di Korea saat itu juga dianggap melenceng dari sejarah.

Meski begitu, Mr. Sunshine tetap mendapat rating tinggi saat ditayangkan, yaitu rata-rata nasional 12,9% dengan rating tertingginya mencapai 18,12%.

Baca Juga: 6 Grup K-Pop Beken yang Kontraknya Berakhir Tahun 2022, Perpanjang atau Bubar?

5. Empress Ki (2013-2014)

Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Foto: MBC

Empress Ki jadi salah satu drama dengan rating sangat tinggi, yaitu rata-ratanya 21,9%, sementara tertingginya 29,2%. Drama ini juga mendapat penghargaan Golden Bird Prize for Serial Drama (piala di bawah penghargaan utama) dalam 9th Seoul International Drama Awards serta penghargaan utama dari MBC Drama Awards 2013.

Empress Ki adalah drama sageuk romantis yang memotret perjuangan dan kehidupan cinta seorang perempuan yang akhirnya menjadi permaisuri era Dinasti Yuan.

Saat penayangannya drama ini juga mendapat kritikan karena banyak mengambil lokasi syuting di China, juga melakukan banyak perubahan dari karakter yang terinspirasi dari tokoh sejarah Korea. Meski nama-nama karakternya diubah menjadi fiksi, tapi masyarakat Korea tetap menganggapnya sebagai sebuah penyimpangan sejarah.
(ita)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)