Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
loading...
A
A
A
Baca Juga: Kontroversi Snowdrop, Para Pengiklan Langsung Tarik Produknya sebagai Sponsor
Jawaban JTBC atas Kontroversi
Pada Selasa (21/12), JTBC yang menayangkan drama ini akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tetap akan menayangkan Snowdrop.
"Latar belakang dan motif peristiwa penting dalam Snowdrop adalah saat rezim militer berkuasa. Dengan latar ini, isinya adalah kisah fiksi tentang pihak yang berkuasa yang berkolusi dengan pemerintah Korea Utara untuk mempertahankan otoritasnya. Snowdrop adalah karya kreatif yang menampilkan kisah-kisah pribadi individu-individu yang dimanfaatkan dan dikorbankan oleh penguasa," tulis JTBC, mengutip dari Soompi.
"Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi dalam Snowdrop. Pemeran utama pria dan perempuan tidak ditampilkan ikut serta atau memimpin gerakan demokratisasi dalam episode ke-1 dan ke-2, dan mereka tidak melakukannya juga dalamepisode-episode mendatang," imbuh JTBC.
Lebih lanjut, JTBC juga tetap akan menampung saran dari masyarakat dengan membuka kolom komentar di situs web mereka.
Ristiani
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @risticp_
Jawaban JTBC atas Kontroversi
Pada Selasa (21/12), JTBC yang menayangkan drama ini akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tetap akan menayangkan Snowdrop.
"Latar belakang dan motif peristiwa penting dalam Snowdrop adalah saat rezim militer berkuasa. Dengan latar ini, isinya adalah kisah fiksi tentang pihak yang berkuasa yang berkolusi dengan pemerintah Korea Utara untuk mempertahankan otoritasnya. Snowdrop adalah karya kreatif yang menampilkan kisah-kisah pribadi individu-individu yang dimanfaatkan dan dikorbankan oleh penguasa," tulis JTBC, mengutip dari Soompi.
"Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi dalam Snowdrop. Pemeran utama pria dan perempuan tidak ditampilkan ikut serta atau memimpin gerakan demokratisasi dalam episode ke-1 dan ke-2, dan mereka tidak melakukannya juga dalamepisode-episode mendatang," imbuh JTBC.
Lebih lanjut, JTBC juga tetap akan menampung saran dari masyarakat dengan membuka kolom komentar di situs web mereka.
Ristiani
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @risticp_
(ita)