Miniseri Diaku Imamku: Fenomena Pesantren Terkini
loading...
A
A
A
Yang ingin saya katakan, pesantren tak pernah tunggal. Ada beragam kehidupan di pesantren.
Cendekiawan Islam Ulil Abshar Abdalla menyebut jalan menjadi muslim yang baik bagi dirinya adalah Ketika “.. menjadi santri di sebuah kota kecil di pantai utara Jawa” (lihat On being Muslimdalam Menjadi Muslim Liberal, 2005).
Disebutkan, di pesantren, Ulil mendapatkan akar-akar liberalisme pemikiran keislamannya justru dari ilmu-ilmu tradisional seperti ushul fikih, qawaid fiqhiyah yang diajarkan para ustaznya di pesantren.
Sedang dalam Diaku Imamku,pesantren menjadi tempat tokoh kita menemukan jodohnya. Memang harus berliku dahulu. Alif harus menikahi wanita lain, yakni korban pemerkosaan demi menutupi aib pesantren.
Baca Juga: Panduan Menonton Bad and Crazy, Drama Terbaru Lee Dong-Wook dan Wi Ha-Joon
Perkara pemerkosaan ini sayangnya tidak dielaborasi lebih jauh. Kita tak pernah tahu siapa pemerkosa gadis pesantren, apakah itu terjadi di dalam lingkungan pesantren atau bukan.
Mungkin Diaku Imamku memang tak ingin menuju ke sana. Cukuplah ber-bucin ria dengan Yuki Kato…
Ade Irwansyah Pengamat perfilman, menulis buku Seandainya Saya Kritikus Film (2009), anggota komunitas Forum Film Indonesia
Cendekiawan Islam Ulil Abshar Abdalla menyebut jalan menjadi muslim yang baik bagi dirinya adalah Ketika “.. menjadi santri di sebuah kota kecil di pantai utara Jawa” (lihat On being Muslimdalam Menjadi Muslim Liberal, 2005).
Disebutkan, di pesantren, Ulil mendapatkan akar-akar liberalisme pemikiran keislamannya justru dari ilmu-ilmu tradisional seperti ushul fikih, qawaid fiqhiyah yang diajarkan para ustaznya di pesantren.
Sedang dalam Diaku Imamku,pesantren menjadi tempat tokoh kita menemukan jodohnya. Memang harus berliku dahulu. Alif harus menikahi wanita lain, yakni korban pemerkosaan demi menutupi aib pesantren.
Baca Juga: Panduan Menonton Bad and Crazy, Drama Terbaru Lee Dong-Wook dan Wi Ha-Joon
Perkara pemerkosaan ini sayangnya tidak dielaborasi lebih jauh. Kita tak pernah tahu siapa pemerkosa gadis pesantren, apakah itu terjadi di dalam lingkungan pesantren atau bukan.
Mungkin Diaku Imamku memang tak ingin menuju ke sana. Cukuplah ber-bucin ria dengan Yuki Kato…
Ade Irwansyah Pengamat perfilman, menulis buku Seandainya Saya Kritikus Film (2009), anggota komunitas Forum Film Indonesia
(ita)