Dua Kardus Album NCT Universe Dibuang di Jalan, Netizen Kembali Ingatkan Budaya Buruk K-Pop
loading...
A
A
A
SEOUL - Dalam forum daring Theqoo tengah beredar unggahan foto yang menunjukkan dua kardus album NCT terbaru bertajuk Universe dibuang di pinggir jalan.
Seluruh album yang dibuang tersebut telah diambil semua photocard-nya, jadi hanya menyisakan CD-nya saja. Jika menilik dari unggahan di forum tersebut, sumber foto berasal dari unggahan di Twitter dengan nama akun @jaehyun_127, tapi sayangnya akun tersebut telah dihapus.
Ada dua hal penting terkait kasus pembuangan CD ini. Pertama, membuang barang di jalan adalah tindakan ilegal di Korea Selatan. Kedua, ini bukan hal yang pertama kali terjadi dalam dunia K-pop .
Mengutip Koreaboo, sebelumnya pada 2018, berkotak-kotak album WANNA ONE bertajuk Undivided juga dicampakkan begitu saja di jalan, dengan seluruh photocard yang juga sudah diambil. Sementara tahun lalu, sebuah organisasi nonprofit menyampaikan bahwa mereka berulang kali menerima donasi album K-pop 'yang tidak berguna' dari masyarakat.
Ilustrasi donasi album. Foto:NGONews
Pertanyaannya, mengapa membeli banyak album hanya untuk dibuang begitu saja? Ini rupanya terkait obsesi mengoleksi photocard dari para penggemar K-pop.
Karena photocarddalam album diberikan secara acak, belum lagi banyaknya versi album yang dibuat, maka penggemar harus membeli banyak album untuk bisa mendapatkan photocard yang mereka inginkan. Kadang, album juga dibeli oleh bukan penggemar, lantas photocard-nyadijual kembali dengan harga yang sangat tinggi.
Baca Juga: Harga Photocard Jeno NCT Meroket, Nilainya Sampai Jutaan!
Selain nafsu mengumpulkan photocard, alasan lainnya adalah demi bisa mengikuti fansign. Seperti diketahui, mereka yang bisa mengikuti fansign, baik secara langsung maupun daring, hanyalah para pembeli album.
Berhubung sistem peserta fansign dipilih berdasarkan undian, maka mereka yang membeli lebih banyak album punya peluang lebih besar untuk memenangkan undian tersebut.
Pembuangan album yang terus terulang ini lantas kembali membuat netizen, terutama para penggemar K-pop lainnya, menyampaikan kekecewaan mereka, tak hanya kepada 'penggemar' yang membuang album, juga kepada agensi.
Foto: SM Entertainment
"Kalau kalian tidak mau albumnya, berikan langsung pada orang lain. Pasti banyak yang mau walaupun sudah tidak ada photocard-nya," tulis salah satu netizen.
"Tolong berhenti memberikan photocard secara acak. Ini buruk buat lingkungan," tulis yang lainnya, mengutip Allkpop.
"Ini isu yang serius dalam dunia K-pop," ujar netizen yang mengaku sebagai NCTzen.
Sementara yang lain mengusulkan agar ada cara yang lebih bijak supaya photocard dijual terpisah dan tetap bisa dihitung dalam data yang terpisah dari data penjualan album.
Baca Juga: 30 Album K-Pop Terlaris pada 2021, Ada 4 Solois dari Grup Idol
Sementara ada pula yang berkomentar bahwa penempatan photocard secara acak dan pembuatan album dengan sampul berbagai versi adalah bagian dari cara agensi mengeruk keuntungan sebesar mungkin.
Seluruh album yang dibuang tersebut telah diambil semua photocard-nya, jadi hanya menyisakan CD-nya saja. Jika menilik dari unggahan di forum tersebut, sumber foto berasal dari unggahan di Twitter dengan nama akun @jaehyun_127, tapi sayangnya akun tersebut telah dihapus.
Ada dua hal penting terkait kasus pembuangan CD ini. Pertama, membuang barang di jalan adalah tindakan ilegal di Korea Selatan. Kedua, ini bukan hal yang pertama kali terjadi dalam dunia K-pop .
Mengutip Koreaboo, sebelumnya pada 2018, berkotak-kotak album WANNA ONE bertajuk Undivided juga dicampakkan begitu saja di jalan, dengan seluruh photocard yang juga sudah diambil. Sementara tahun lalu, sebuah organisasi nonprofit menyampaikan bahwa mereka berulang kali menerima donasi album K-pop 'yang tidak berguna' dari masyarakat.
Ilustrasi donasi album. Foto:NGONews
Pertanyaannya, mengapa membeli banyak album hanya untuk dibuang begitu saja? Ini rupanya terkait obsesi mengoleksi photocard dari para penggemar K-pop.
Karena photocarddalam album diberikan secara acak, belum lagi banyaknya versi album yang dibuat, maka penggemar harus membeli banyak album untuk bisa mendapatkan photocard yang mereka inginkan. Kadang, album juga dibeli oleh bukan penggemar, lantas photocard-nyadijual kembali dengan harga yang sangat tinggi.
Baca Juga: Harga Photocard Jeno NCT Meroket, Nilainya Sampai Jutaan!
Selain nafsu mengumpulkan photocard, alasan lainnya adalah demi bisa mengikuti fansign. Seperti diketahui, mereka yang bisa mengikuti fansign, baik secara langsung maupun daring, hanyalah para pembeli album.
Berhubung sistem peserta fansign dipilih berdasarkan undian, maka mereka yang membeli lebih banyak album punya peluang lebih besar untuk memenangkan undian tersebut.
Pembuangan album yang terus terulang ini lantas kembali membuat netizen, terutama para penggemar K-pop lainnya, menyampaikan kekecewaan mereka, tak hanya kepada 'penggemar' yang membuang album, juga kepada agensi.
Foto: SM Entertainment
"Kalau kalian tidak mau albumnya, berikan langsung pada orang lain. Pasti banyak yang mau walaupun sudah tidak ada photocard-nya," tulis salah satu netizen.
"Tolong berhenti memberikan photocard secara acak. Ini buruk buat lingkungan," tulis yang lainnya, mengutip Allkpop.
"Ini isu yang serius dalam dunia K-pop," ujar netizen yang mengaku sebagai NCTzen.
Sementara yang lain mengusulkan agar ada cara yang lebih bijak supaya photocard dijual terpisah dan tetap bisa dihitung dalam data yang terpisah dari data penjualan album.
Baca Juga: 30 Album K-Pop Terlaris pada 2021, Ada 4 Solois dari Grup Idol
Sementara ada pula yang berkomentar bahwa penempatan photocard secara acak dan pembuatan album dengan sampul berbagai versi adalah bagian dari cara agensi mengeruk keuntungan sebesar mungkin.
(ita)