Akun Besar Para Penggemar BTS Diserang Troll, Ini Tanggapan Twitter
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam seminggu terakhir, akun resmi BTS dan komunitas penggemar grup tersebut diserang oleh pihak yang mengklaim hak cipta atas foto-foto dalam halaman mereka.
Serangan ini dimulai pada Senin (15/11) pada akun resmi gim BTS , @BTSW_official. Saat itu, header akun ini - yaitu foto BTS - menghilang, digantikan tulisan yang menjelaskan bahwa foto tersebut dilaporkan oleh pemegang hak ciptanya.
Serangan serupa lalu berlanjut ke beberapa akun besar komunitas penggemar BTS (ARMY) sejak Kamis (18/11). Sama seperti sebelumnya, gambar header dan profile picture akun-akun tersebut menghilang karena hak ciptanya diklaim oleh pihak tertentu.
Beberapa akun yang terkena serangan di antaranya adalah akun dengan 2,1 juta follower @btschartdata, @bts_worldwide, @charts_k, @btsvotingorg, dan @bts_trans. Padahal, tak semua akun memasang header atau profile picture BTS. Akun @btschartdata misalnya, yang memasang profile picture huruf bertuliskan "BCD" juga ikut diklaim hak ciptanya. Kini, akun-akun tersebut telah mengganti header atau profile pictures mereka dengan warna hitam atau kosong saja.
Foto: screencapture Twitter @BTSW_official, Senin (15/11)
Para pemilik akun yang diserang menduga, pelakunya adalah Team Copyright yang berbasis di Dhaka, Bangladesh. Dalam akun Facebook pelaku, mereka juga telah terang-terangan menyebut sebagai pelaku tindakan tersebut.
Mengutip The Verge, akun ini juga penuh dengan kalimat-kalimat diskriminasi dan kebencian, seperti "hancurkan fanbase toxic" dan menyebut BTS sebagai grup yang "mempromosikan atheisme dan homoseksualitas".
Baca Juga: 9 Komentar Savage BTS ke Media dan Netizen, RM dan V Paling Sadis!
Para pelaku mengunggah ulang header yang mereka curi di spoof website dengan tanggal pengunggahan yang diatur sedemikian rupa agar terlihat lebih dulu dimuat dibanding akun-akun yang mereka serang. Dengan begitu, mereka bisa mengklaim ke Twitter bahwa foto tersebut adalah milik mereka.
Aksi spoof atau spoofing adalah kejahatan yang kerap terjadi di internet. Pelakunya mengambil data-data milik akun lain, lalu berpura-pura menjadi pemilik asli akun atau data yang diambil.
Tujuan pelaku kejahatan ini umumnya adalah untuk mendapatkan informasi penting terkait individu atau kelompok tertentu, yang sangat mungkin dimanfaatkan untuk melakukan tindakan buruk lainnya.
Foto: BigHit Music
Dalam aturan Twitter, jika pemilik akun-akun komunitas BTS ingin mengajukan keluhan dan menyatakan bahwa data yang dicuri adalah benar milik mereka, maka mereka memang harus menyertakan data-data pribadi seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, email, serta akun media sosial mereka.
Sebelum menyerang akun-akun komunitas ARMY, pelaku yang sama juga pernah menyerang akun-akun resmi BTS di Twitter. Mereka pernah mengklaim hak cipta dua foto selfiemember BTS, yaitu RM dan Suga, menyebabkan hilangnya unggahan foto-foto itu di akun @bts_twt selama beberapa minggu.
Foto-foto selfie yang diklaim itu kini telah kembali ditemukan di akun resmi BTS. Begitu juga dengan header di akun @BTSW_official kini juga telah kembali.
Karena berbagai kasus ini, ARMY pun menaikkan sejumlah tagar terkait hal tersebut hingga menjadi trending topic di Twitter, seperti #TwitterMaliciousDMCA dan #TwitterFakeCopyrights. DMCA adalah singkatan dari Digital Millennium Copyright Act, yaitu hukum hak cipta yang berlaku di Amerika Serikat sejak 1998.
Baca Juga: Daftar Drama Korea Paling Ditunggu pada 2022, Penuh Bintang Papan Atas!
Setelah tagar menjadi topik pembicaraan hangat, akhirnya Twitter memberikan responsnya terkait hal ini. Dalam acara "Your Tweets, your tools: Curating the experience that's right for you" yang berlangsung di Space Twitter pada Kamis (18/11) waktu setempat, co-host acara mengatakan dengan singkat bahwa mereka "peduli dan akan menangani kasus ini".
Foto: Twitter BangtanScholars
Sejauh ini, baik BigHIt Music dan HYBE sebagai label musik dan manajemen BTS belum memberikan komentarnya.
Lihat Juga: Harga Tiket Konser Kyuhyun Suju di Jakarta, Mulai Rp1 Jutaan hingga Dapat Tanda Tangan Eksklusif
Serangan ini dimulai pada Senin (15/11) pada akun resmi gim BTS , @BTSW_official. Saat itu, header akun ini - yaitu foto BTS - menghilang, digantikan tulisan yang menjelaskan bahwa foto tersebut dilaporkan oleh pemegang hak ciptanya.
Serangan serupa lalu berlanjut ke beberapa akun besar komunitas penggemar BTS (ARMY) sejak Kamis (18/11). Sama seperti sebelumnya, gambar header dan profile picture akun-akun tersebut menghilang karena hak ciptanya diklaim oleh pihak tertentu.
Beberapa akun yang terkena serangan di antaranya adalah akun dengan 2,1 juta follower @btschartdata, @bts_worldwide, @charts_k, @btsvotingorg, dan @bts_trans. Padahal, tak semua akun memasang header atau profile picture BTS. Akun @btschartdata misalnya, yang memasang profile picture huruf bertuliskan "BCD" juga ikut diklaim hak ciptanya. Kini, akun-akun tersebut telah mengganti header atau profile pictures mereka dengan warna hitam atau kosong saja.
Foto: screencapture Twitter @BTSW_official, Senin (15/11)
Para pemilik akun yang diserang menduga, pelakunya adalah Team Copyright yang berbasis di Dhaka, Bangladesh. Dalam akun Facebook pelaku, mereka juga telah terang-terangan menyebut sebagai pelaku tindakan tersebut.
Mengutip The Verge, akun ini juga penuh dengan kalimat-kalimat diskriminasi dan kebencian, seperti "hancurkan fanbase toxic" dan menyebut BTS sebagai grup yang "mempromosikan atheisme dan homoseksualitas".
Baca Juga: 9 Komentar Savage BTS ke Media dan Netizen, RM dan V Paling Sadis!
Para pelaku mengunggah ulang header yang mereka curi di spoof website dengan tanggal pengunggahan yang diatur sedemikian rupa agar terlihat lebih dulu dimuat dibanding akun-akun yang mereka serang. Dengan begitu, mereka bisa mengklaim ke Twitter bahwa foto tersebut adalah milik mereka.
Aksi spoof atau spoofing adalah kejahatan yang kerap terjadi di internet. Pelakunya mengambil data-data milik akun lain, lalu berpura-pura menjadi pemilik asli akun atau data yang diambil.
Tujuan pelaku kejahatan ini umumnya adalah untuk mendapatkan informasi penting terkait individu atau kelompok tertentu, yang sangat mungkin dimanfaatkan untuk melakukan tindakan buruk lainnya.
Foto: BigHit Music
Dalam aturan Twitter, jika pemilik akun-akun komunitas BTS ingin mengajukan keluhan dan menyatakan bahwa data yang dicuri adalah benar milik mereka, maka mereka memang harus menyertakan data-data pribadi seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, email, serta akun media sosial mereka.
Sebelum menyerang akun-akun komunitas ARMY, pelaku yang sama juga pernah menyerang akun-akun resmi BTS di Twitter. Mereka pernah mengklaim hak cipta dua foto selfiemember BTS, yaitu RM dan Suga, menyebabkan hilangnya unggahan foto-foto itu di akun @bts_twt selama beberapa minggu.
Foto-foto selfie yang diklaim itu kini telah kembali ditemukan di akun resmi BTS. Begitu juga dengan header di akun @BTSW_official kini juga telah kembali.
Karena berbagai kasus ini, ARMY pun menaikkan sejumlah tagar terkait hal tersebut hingga menjadi trending topic di Twitter, seperti #TwitterMaliciousDMCA dan #TwitterFakeCopyrights. DMCA adalah singkatan dari Digital Millennium Copyright Act, yaitu hukum hak cipta yang berlaku di Amerika Serikat sejak 1998.
Baca Juga: Daftar Drama Korea Paling Ditunggu pada 2022, Penuh Bintang Papan Atas!
Setelah tagar menjadi topik pembicaraan hangat, akhirnya Twitter memberikan responsnya terkait hal ini. Dalam acara "Your Tweets, your tools: Curating the experience that's right for you" yang berlangsung di Space Twitter pada Kamis (18/11) waktu setempat, co-host acara mengatakan dengan singkat bahwa mereka "peduli dan akan menangani kasus ini".
Foto: Twitter BangtanScholars
Sejauh ini, baik BigHIt Music dan HYBE sebagai label musik dan manajemen BTS belum memberikan komentarnya.
Lihat Juga: Harga Tiket Konser Kyuhyun Suju di Jakarta, Mulai Rp1 Jutaan hingga Dapat Tanda Tangan Eksklusif
(ita)