Pengen Motret Adik atau Keponakan? Ini Tips untuk Fotografi Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bidang fotografi makin luas, bahkan kini ada yang namanya kids photography atau fotografi dengan objek anak-anak.
Anak-anak, apalagi balita, selalu bikin gemas. Suasana hati yang terpancar dari wajah, mata, juga bahasa tubuh mereka sangatlah murni dan istimewa.
Gak heran, kalo kamu hobi fotografi, pasti selalu pengen memotret mereka. Gak cuma itu, memotret anak-anak juga bisa jadi arsip berharga untuk mereka atau orang tuanya.
Cuma memang, memotret anak-anak gak gampang. Butuh kesabaran ekstra buat fotografer saat pemotretan. Tapi jangan khawatir, berikut beberapa tips memotret anak yang bisa kamu coba.
1. BUAT PERENCANAAN DAN PELAJARI KARAKTER ANAK
Foto: photoeducation.weebly.com
Konsep pemotretan harus disiapkan secara matang. Gak cuma itu, kamu sebaiknya juga mendiskusikannya pada orang tua anak yang akan dipotret. Kamu juga perlu mempelajari karakter anak sebelum pemotretan. Lebih baik lagi, kalau kamu bisa "dekat" dengan anak. Karakter tiap anak berbeda-beda, untuk itu kamu perlu memahaminya supaya bisa melakukan pendekatan-pendekatan yang nyaman untuk mereka.
2. POSISIKAN LENSA SEJAJAR DENGAN MATA ANAK
Foto: Dok. Poppy Fadhilah
Hal ini dilakukan untuk membuat postur tubuh anak terlihat bagus di kamera. Kalo gak sejajar, kepala akan terlihat lebih besar dibanding bagian tubuh lainnya. Saat momotret, kamu bisa membungkuk, jongkok, sampai berbaring untuk menyesuaikan tinggi anak. Tapi, terkadang ada konsep pengambilan angle yang gak perlu posisi sejajar dengan mata anak. Jadi semuanya bergantung pada kebutuhan setiap pemotretan.
3. SEBAIKNYA HINDARI PAKAI FLASH
Foto: Golubovy/Deposit Photos
Lampu flash bagi sebagian orang cukup mengganggu, apalagi buat anak-anak. Terpaan cahaya lampu secara tiba-tiba bisa bikin kaget sebagian orang gak terbiasa. Malahan, anak yang dipotret bisa aja langsung menangis karena kaget atau takut dengan cahaya lampu flash. Jadi, memotret dengan cahaya alami lebih disarankan. Hasil fotonya pun akan tampak lebih natural. Tapi kamu juga harus memperhatikan waktu yang tepat untuk pemotretan. Waktu terbaik untuk pemotretan di luar ruangan adalah waktu pagi dan sore menjelang terbenamnya matahari.
4. MENGATASI ANAK YANG AKTIF BERGERAK
Foto: positiveparentingconnection.net
Nah, untuk mengatasi hal ini, kamu perlu pakai shutter speed yang tepat. Ini penting biar foto gak goyang atau buram. Ingat, semakin tinggi shutter speed, maka akan semakin cepat membidik objek bergerak.
Pakai juga continuos shooting yang bisa bikin kamu cepat mengambil perubahan ekspresi anak. Kalau dipotret secara simultan (continuos), peluang bisa mendapat foto dengan momen terbaik akan lebih besar.
5. ANAK GAK SELALU HARUS TERSENYUM
Foto: Pixabay
Melihat anak-anak senyum atau tertawa lebar saat difoto emang menyenangkan, tapi bukan berarti semua anak-anak yang difoto wajib tersenyum. Malahan, kalau 'dipaksa' untuk tersenyum, hasil foto yang akan didapat gak akan maksimal. Ekspresi anak juga gakkelihatan alami gara-gara senyumnya kaku. Anak-anak biasanya ekspresif, jadi ekspresi apa pun yang dikeluarkan pasti menarik.
Anak-anak, apalagi balita, selalu bikin gemas. Suasana hati yang terpancar dari wajah, mata, juga bahasa tubuh mereka sangatlah murni dan istimewa.
Gak heran, kalo kamu hobi fotografi, pasti selalu pengen memotret mereka. Gak cuma itu, memotret anak-anak juga bisa jadi arsip berharga untuk mereka atau orang tuanya.
Cuma memang, memotret anak-anak gak gampang. Butuh kesabaran ekstra buat fotografer saat pemotretan. Tapi jangan khawatir, berikut beberapa tips memotret anak yang bisa kamu coba.
1. BUAT PERENCANAAN DAN PELAJARI KARAKTER ANAK
Foto: photoeducation.weebly.com
Konsep pemotretan harus disiapkan secara matang. Gak cuma itu, kamu sebaiknya juga mendiskusikannya pada orang tua anak yang akan dipotret. Kamu juga perlu mempelajari karakter anak sebelum pemotretan. Lebih baik lagi, kalau kamu bisa "dekat" dengan anak. Karakter tiap anak berbeda-beda, untuk itu kamu perlu memahaminya supaya bisa melakukan pendekatan-pendekatan yang nyaman untuk mereka.
2. POSISIKAN LENSA SEJAJAR DENGAN MATA ANAK
Foto: Dok. Poppy Fadhilah
Hal ini dilakukan untuk membuat postur tubuh anak terlihat bagus di kamera. Kalo gak sejajar, kepala akan terlihat lebih besar dibanding bagian tubuh lainnya. Saat momotret, kamu bisa membungkuk, jongkok, sampai berbaring untuk menyesuaikan tinggi anak. Tapi, terkadang ada konsep pengambilan angle yang gak perlu posisi sejajar dengan mata anak. Jadi semuanya bergantung pada kebutuhan setiap pemotretan.
3. SEBAIKNYA HINDARI PAKAI FLASH
Foto: Golubovy/Deposit Photos
Lampu flash bagi sebagian orang cukup mengganggu, apalagi buat anak-anak. Terpaan cahaya lampu secara tiba-tiba bisa bikin kaget sebagian orang gak terbiasa. Malahan, anak yang dipotret bisa aja langsung menangis karena kaget atau takut dengan cahaya lampu flash. Jadi, memotret dengan cahaya alami lebih disarankan. Hasil fotonya pun akan tampak lebih natural. Tapi kamu juga harus memperhatikan waktu yang tepat untuk pemotretan. Waktu terbaik untuk pemotretan di luar ruangan adalah waktu pagi dan sore menjelang terbenamnya matahari.
4. MENGATASI ANAK YANG AKTIF BERGERAK
Foto: positiveparentingconnection.net
Nah, untuk mengatasi hal ini, kamu perlu pakai shutter speed yang tepat. Ini penting biar foto gak goyang atau buram. Ingat, semakin tinggi shutter speed, maka akan semakin cepat membidik objek bergerak.
Pakai juga continuos shooting yang bisa bikin kamu cepat mengambil perubahan ekspresi anak. Kalau dipotret secara simultan (continuos), peluang bisa mendapat foto dengan momen terbaik akan lebih besar.
5. ANAK GAK SELALU HARUS TERSENYUM
Foto: Pixabay
Melihat anak-anak senyum atau tertawa lebar saat difoto emang menyenangkan, tapi bukan berarti semua anak-anak yang difoto wajib tersenyum. Malahan, kalau 'dipaksa' untuk tersenyum, hasil foto yang akan didapat gak akan maksimal. Ekspresi anak juga gakkelihatan alami gara-gara senyumnya kaku. Anak-anak biasanya ekspresif, jadi ekspresi apa pun yang dikeluarkan pasti menarik.