Telkomsel 25 Tahun, Paling Tua tapi Paling Peduli Generasi Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini Telkomsel genap 25 tahun, menjadi perusahaan telekomunikasi paling tua di Indonesia. Meski demikian, Telkomsel justru paling peduli terhadap generasi muda.
Ini bisa dilihat dari empat pilar program Corporate Social Responsibility (CSR) yang di dedikasikan untuk memberi dampak sosial nyata di masyarakat. Terutama kaum muda.
Misalnya saja pilar Pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan mempersiapkan keahlian profesi generasi muda Indonesia di berbagai bidang melalui program IndonesiaNEXT dan T-Perpus (Perpustakaan Digital Telkomsel).
Lalu, ada pilar Masyarakat Digital yang bertujuan mendorong penggunaan teknologi secara positif lewat program The NextDev dan Internet BAIK.
Pilar Pemberdayaan Masyarakat sendiri berupaya mendukung pengembangan potensi masyarakat dan usaha lokal (UMKM) melalui penyediaan infrastruktur. Tepatnya lewat program Baktiku Negeriku, Patriot Desa Digital, dan Creative Millennials.
Terakhir, ada pilar aksi Filantropi yang fokus memberi bantuan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat maupun perbaikan infrastruktur di daerah terdampak bencana hingga fase recovery melalui program TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity).
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, di usia 25 tahun, pihaknya konsisten berupaya untuk mendorong aset infrastruktur jaringan supaya bisa memberdayakan masyarakat, generasi muda, lewat berbagai layanan digital. ”Sehingga bisa membawa dampak sosial nyata dengan mendorong pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
170 JUTA PELANGGAN
Saat ini Telkomsel telah melayani lebih dari 170 juta pelanggan di seluruh Indonesia, dengan infrastruktur jaringan lebih dari 209.000 BTS yang menjangkau lebih dari 95% wilayah populasi Indonesia, hingga ke wilayah terdalam, pulau terdepan, dan wilayah perbatasan negara.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, mereka memang menjadi pelopor dalam implementasi teknologi komunikasi terbaru. Mulai 2G, hingga uji coba teknologi 5G pertama di Indonesia. ”Selama ini kami beradaptasi. Tidak hanya fokus sebagai penyedia konektivitas, tapi juga penyedia berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
LAYANAN DIGITAL BERVARIASI
Sejak beberapa tahun terakhir Telkomsel memang sudah fokus mengakselerasi ekosistem digital. Tercermin dari performa Layanan Digital mereka meningkat 31,2% (YoY). Pilihan produknya beragam, layanan berbasis broadband juga semakin menyesuaikan kebutuhan pelanggan.
Mulai dari video, games, musik serta layanan value added services (VAS) yang customer-centric. Misalnya layanan video streaming MAXstream yang terus dikembangkan sebagai platform aplikasi video digital dengan mengintegrasikan aplikasi video OTT, saluran linear, serta konten video-on-demand.
Layanan Dunia Games juga berhasil berevolusi menjadi platform media, penyelenggara kompetisi esports, penyedia pembayaran, hingga penerbit (publisher) mobile games. Sedangkan Langit Musik terus memperluas kemitraan dengan penyelenggara OTT musik. Terakhir, ada penguatan mobile financial service LinkAja.
BIKIN APLIKASI SAINGAN ZOOM
Dalam setahun terakhir, Telkomsel juga memprioritaskan pengembangan layanan digital untuk segmen pelanggan korporasi (B2B). Misalnya platform video conference CloudX Meeting yang dihadirkan Telkomsel Enterprise yang bersaing langsung dengan aplikasi video conference seperti Zoom, Google Meet, hingga Microsoft Teams.
Selain itu, ada banyak solusi digital berbasis internet of things yang menyasar korporasi, Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM), hingga Institusi Pemerintahan. ”Kolaborasi dengan banyak pihak penting dan jadi fondasi bagi Telkomsel untuk ekosistem digital,” ujar Setyanto.
Ini bisa dilihat dari empat pilar program Corporate Social Responsibility (CSR) yang di dedikasikan untuk memberi dampak sosial nyata di masyarakat. Terutama kaum muda.
Misalnya saja pilar Pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan mempersiapkan keahlian profesi generasi muda Indonesia di berbagai bidang melalui program IndonesiaNEXT dan T-Perpus (Perpustakaan Digital Telkomsel).
Lalu, ada pilar Masyarakat Digital yang bertujuan mendorong penggunaan teknologi secara positif lewat program The NextDev dan Internet BAIK.
Pilar Pemberdayaan Masyarakat sendiri berupaya mendukung pengembangan potensi masyarakat dan usaha lokal (UMKM) melalui penyediaan infrastruktur. Tepatnya lewat program Baktiku Negeriku, Patriot Desa Digital, dan Creative Millennials.
Terakhir, ada pilar aksi Filantropi yang fokus memberi bantuan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat maupun perbaikan infrastruktur di daerah terdampak bencana hingga fase recovery melalui program TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity).
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, di usia 25 tahun, pihaknya konsisten berupaya untuk mendorong aset infrastruktur jaringan supaya bisa memberdayakan masyarakat, generasi muda, lewat berbagai layanan digital. ”Sehingga bisa membawa dampak sosial nyata dengan mendorong pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
170 JUTA PELANGGAN
Saat ini Telkomsel telah melayani lebih dari 170 juta pelanggan di seluruh Indonesia, dengan infrastruktur jaringan lebih dari 209.000 BTS yang menjangkau lebih dari 95% wilayah populasi Indonesia, hingga ke wilayah terdalam, pulau terdepan, dan wilayah perbatasan negara.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, mereka memang menjadi pelopor dalam implementasi teknologi komunikasi terbaru. Mulai 2G, hingga uji coba teknologi 5G pertama di Indonesia. ”Selama ini kami beradaptasi. Tidak hanya fokus sebagai penyedia konektivitas, tapi juga penyedia berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
LAYANAN DIGITAL BERVARIASI
Sejak beberapa tahun terakhir Telkomsel memang sudah fokus mengakselerasi ekosistem digital. Tercermin dari performa Layanan Digital mereka meningkat 31,2% (YoY). Pilihan produknya beragam, layanan berbasis broadband juga semakin menyesuaikan kebutuhan pelanggan.
Mulai dari video, games, musik serta layanan value added services (VAS) yang customer-centric. Misalnya layanan video streaming MAXstream yang terus dikembangkan sebagai platform aplikasi video digital dengan mengintegrasikan aplikasi video OTT, saluran linear, serta konten video-on-demand.
Layanan Dunia Games juga berhasil berevolusi menjadi platform media, penyelenggara kompetisi esports, penyedia pembayaran, hingga penerbit (publisher) mobile games. Sedangkan Langit Musik terus memperluas kemitraan dengan penyelenggara OTT musik. Terakhir, ada penguatan mobile financial service LinkAja.
BIKIN APLIKASI SAINGAN ZOOM
Dalam setahun terakhir, Telkomsel juga memprioritaskan pengembangan layanan digital untuk segmen pelanggan korporasi (B2B). Misalnya platform video conference CloudX Meeting yang dihadirkan Telkomsel Enterprise yang bersaing langsung dengan aplikasi video conference seperti Zoom, Google Meet, hingga Microsoft Teams.
Selain itu, ada banyak solusi digital berbasis internet of things yang menyasar korporasi, Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM), hingga Institusi Pemerintahan. ”Kolaborasi dengan banyak pihak penting dan jadi fondasi bagi Telkomsel untuk ekosistem digital,” ujar Setyanto.
(dan)