Nikmati Musik dengan Moshing: Penyebab, Jenis, dan Kasus Tragis yang Pernah Terjadi

Selasa, 08 Juni 2021 - 15:46 WIB
loading...
Nikmati Musik dengan...
Aksi moshing kerap dilakukan saat konser atau pertunjukan musik keras, seperti rock, hardcore, dan metal. Foto/via Flickr
A A A
JAKARTA - Pernahkah kamu melihat orang yang tubuhnya diangkat-angkat saat konser musik hardcore? Atau pernahkah kamu melihat konser ricuh karena terjadi dorong-dorongan antarpenonton?

Kalau kamu pernah merasakan fenomena di atas, maka yang kamu lihat adalah penonton tersebut sedang melakukan moshing. Moshing atau mosh pit adalah gerakan menari dengan mendorong atau membentur-benturkan tubuh satu sama lain dengan tujuan pengekspresian diri terhadap musik.

Moshing biasanya dilakukan saat konser-konser dengan musik hardcore. Riuhnya penonton yang melakukan moshing ternyata menjadi daya tarik sendiri dari konser musik tersebut.

Penonton yang melakukan moshing biasanya berada di depan panggung, dekat dengan idola mereka. Mereka bahkan sering berinteraksi dengan idola saat melakukan moshing.

SEJARAH MOSHING

Nikmati Musik dengan Moshing: Penyebab, Jenis, dan Kasus Tragis yang Pernah Terjadi

Foto: NBC News

Moshing bermula di Los Angeles sekitar tahun 1975--1980 oleh punk yang melakukan tarian pogo. Pada saat itu, para punk menari dan melompat-lompat di konser. Seiring berjalannya waktu, tarian pogo berkembang menjadi hardcore slam dengan gerakan yang lebih intens hingga menghasilkan berbagai jenis dan gaya mosh pit.

Pada tahun 1980-an, gerakan mosh pit berkembang karena mulai muncul genre musik baru, yaitu thrash metal. Melansir dari Variety Store TV, tarian moshing terlihat di New York saat Black Flag tampil pada Sabtu 14 Maret 1981. Selain Black Flag, terdapat Fear The Band yang juga memulai debut TV pada tahun yang sama dalam program "Saturday Night Live".

Mosh pit berskala besar mulai terlihat dalam konser Lollapalooza pada 1991. Konser ini memiliki lineup band dengan aliran musik hardcore yang terkenal pada masanya, yaitu Jane's Addiction, Siouxsie and the Banshees, Ice-T, Violent Femmes, Fishbone, The Butthole Surfers, dan The Rollins Band.

MACAM-MACAM GERAKAN DALAM MOSHING

Nikmati Musik dengan Moshing: Penyebab, Jenis, dan Kasus Tragis yang Pernah Terjadi

Foto: BBC

Sebelum moshing dimulai, penonton biasanya akan berkumpul seperti biasa. Mosh pit biasanya dilakukan saat terdapat aba-aba penonton mulai membentuk area lingkaran atau terbuka di depan panggung. Terkadang, band hardcore yang akan tampil juga membuat aba-aba.

Baca Juga: Asal-usul Shoegaze, Genre Musik yang lagi Tren di Kalangan Musisi Indie Indonesia

Ternyata dalam moshing, juga terdapat jenis-jenisnya. Berikut adalah beberapa jenis-jenis gerakan dalam moshing yang perlu kamu tahu.

1. Slam dancing, gerakan ini dilakukan dengan mengayunkan tangan dan kaki secara kuat mengikuti alunan musik.
2. Stage diving, yang dilakukan dengan melompat dari atas panggung ke arah kerumunan.
3. Crowd surfing adalah menggerakkan orang stage diving yang diangkat dari satu penonton ke penonton lainnya.
4. Circle pit adalah gerakan membentuk lingkaran kemudian berlari mengitari lingkaran sambil berteriak.
5. Push moshing adalah gerakan mendorong sesama penonton yang berada dalam lingkaran.
6. Wall of Death dilakukan dengan membelah penonton menjadi dua kubu kemudian disatukan sehingga terlihat sebagai bentrokan.

BENTUK EKSPRESI MUSIK PENGGEMAR MUSIK HARDCORE

Nikmati Musik dengan Moshing: Penyebab, Jenis, dan Kasus Tragis yang Pernah Terjadi

Foto: pixeleye.de

Beberapa orang yang melihat moshing akan takut karena keagresifan penontonnya. Namun, bagi penggemar musik hardcore, moshing menjadi hal yang wajib ada dalam konser.

Bagi penggemar musik hardcore, moshing adalah cara bagi mereka untuk menikmati musik. Dengan moshing, energi yang diberikan oleh band-band ditangkap oleh para penggemar sehingga menghasilkan mosh pit.

Melansir dari Hopes&Fears, Paul Wertheimer, pendiri Crowd Management Strategies menjelaskan lima motivasi yang membuat para penggemar musik hardcore melakukan moshing. Lima motivasi tersebut adalah (1) perasaan senang, (2) bentuk komunikasi dengan idola, (3) ritual, (4) bukti kesetaraan, dan (5) tekanan pergaulan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)