Inilah Bentuk 'Wajah Beruntung' Menurut Ilmu Fengshui Wajah
loading...
A
A
A
Foto: Pixabay
Menurut fengsui, bibir yang lebih tebal, penuh, dan kemerahan dianggap mujur baik bagi laki-laki maupun perempuan untuk menarik kekayaan. Meski begitu, terlepas dari ukuran atau bentuknya, bibir tidak boleh kering atau pecah-pecah karena hal ini menunjukkan kekeringan pada ‘sungai’ wajah dan bisa menghilangkan keberuntungan.
5. DAGU DAN RAHANG
Foto: Pixabay
‘Gunung’ kedua pada wajah manusia terletak di bagian dagu. Dagu yang bisa membawa keberuntungan adalah yang lebih berdaging (berisi), menonjol, dan berkontur baik. Selain keberuntungan, ketiga bentuk dagu di atas juga menunjukkan stabilitas saat usia tua dengan teman dan rekan kerja yang mendukung. Pada pria, garis rahang kuat juga menunjukkan kepribadian yang kuat dan maskulin.
6. PIPI
Foto: Freepik
Tulang pipi yang tinggi dan terlihat lebih penuh bisa menambah peluang bagi seseorang untuk mencapai kekayaan dan kemakmuran. Tulang pipi yang tegas atau menonjol (berdaging) juga menandakan kesuksesan dalam karier seseorang.
Baca Juga: Rekomendasi Skincare Lokal untuk Kulit Berjerawat, Harga Seratus Ribuan!
Selain keenam bagian wajah di atas, kulit wajah juga diyakini berperan dalam mencapai keberuntungan. Karen menjelaskan, bahwa pada umumnya keberuntungan berpihak pada mereka yang punya kulit bercahaya, bersih, dan bebas dari noda karena menandakan kehidupan yang mulus. Menurutnya, wajah yang cerah dan bercahaya bisa dikatakan lebih beruntung dibandingkan yang pucat dan kusam.
Fisiognomi dengan pendekatan fengsui memang belum sepenuhnya akurat, dan hal-hal yang telah disebutkan di atas tidak seluruhnya cocok untuk setiap tipe wajah. Meski begitu, tren kecantikan wajah saat ini tampaknya sejalan dengan prinsip yang ada pada fengsui wajah.
Berdasarkan data dari laporan International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) 2018, Amerika Serikat menduduki peringkat ke-1 sebagai negara paling doyan melakukan operasi plastik dengan persentase 18,7% dari seluruh prosedur operasi di dunia, kemudian disusul Brasil (9,7%), Meksiko (4,5%), Jerman (4%), dan India (3,9%).
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @rana.warta
(ita)