Penonton Temukan Sederet Keganjilan Visual dalam Serial 'Bridgerton'
loading...
A
A
A
LOS ANGELES - Serial "Bridgerton" berlatar tahun 1800-an, tapi ternyata ada hal-hal modern yang masuk ke dalam serial ini.
Beberapa penonton menemukan ketidakakuratan penggambaran suasana era Regency (Februari 1811-Januari 1820) yang jadi latar peristiwa dalam " Bridgerton ". Mereka lalu menulisnya di akun media sosial.
Misalnya pemilik akun @WestEndFan1 menemukan markah jalan berupa garis kuning yang mestinya belum ada dalam infrastruktur di Inggris pada era Regency.
Foto: Twitter @WestEndFan1
Pengguna Twitter lainnya menemukan sebuah rambu parkir, lampu jalan modern, dan bel pintu modern. Bukan cuma itu, penonton juga menunjuk adanya buah anggur tanpa biji, yang mestinya belum ada pada masa itu.
Yang juga lucu, ada pula yang mengatakan bahwa dia melihat poster Primark, nama perusahaan retail besar yang ada di Eropa dan Amerika. Padahal, toko pertama Primark baru berdiri pada 1969 di Dublin, Irlandia.
Foto: Twitter @totalbristol
Meski begitu, kesalahan ini tampaknya tak dianggap terlalu fatal bagi penonton, terlebih karena "Bridgerton" memang ingin memadukan antara kehidupan era lampau dengan kondisi masyarakat saat ini.
Hal ini bisa dilihat dari karakter-karakter perempuan dengan pemikiran yang modern, misalnya Eloise Bridgerton yang lebih tertarik untuk menjadi penulis dan banyak belajar dibanding menikah dalam usia yang masih sangat muda.
Baca Juga: Brazen Bull, Mesin Pembunuh Keji Andalan Raja Tiran Yunani Kuno
Selain itu, serial yang tayang di Netflix ini juga memasukkan lagu-lagu modern yang diaransemen ulang, dan dimainkan secara langsung dalam format orkestra dalam acara pesta kaum bangsawan.
Foto: Netflix
Misalnya lagu "Bad Guy" milik Billie Eilish, "Girls Like You" karya Maroon 5, "Thank You, Next" dari Ariana Grande, sampai "In My Blood" yang dinyanyikan Shawn Mendes. Lagu-lagu ini dibawakan ulang oleh grup musikal Vitamin String Quartet (VSQ) dari Los Angeles yang memang dikenal gemar membuat tribute untuk lagu-lagu populer.
Mengutip Elle, "Bridgerton" termasuk serial sukses dengan total penonton hingga 63 juta. Serial ini juga sudah dikonfirmasi akan dibuat musim keduanya.
Baca Juga: 10 Film Netflix yang Paling Banyak Ditonton Sepanjang Sejarah Setelah Perilisannya
"Bridgerton" bercerita tentang kehidupan kaum bangsawan Inggris dengan segala obsesi dan skandalnya. Fokus cerita ada pada hubungan cinta yang kompleks antara Daphne Bridgerton (Phoebe Dynevor) dan Simon Basset (Regé-Jean Page).
Beberapa penonton menemukan ketidakakuratan penggambaran suasana era Regency (Februari 1811-Januari 1820) yang jadi latar peristiwa dalam " Bridgerton ". Mereka lalu menulisnya di akun media sosial.
Misalnya pemilik akun @WestEndFan1 menemukan markah jalan berupa garis kuning yang mestinya belum ada dalam infrastruktur di Inggris pada era Regency.
Foto: Twitter @WestEndFan1
Pengguna Twitter lainnya menemukan sebuah rambu parkir, lampu jalan modern, dan bel pintu modern. Bukan cuma itu, penonton juga menunjuk adanya buah anggur tanpa biji, yang mestinya belum ada pada masa itu.
Yang juga lucu, ada pula yang mengatakan bahwa dia melihat poster Primark, nama perusahaan retail besar yang ada di Eropa dan Amerika. Padahal, toko pertama Primark baru berdiri pada 1969 di Dublin, Irlandia.
Foto: Twitter @totalbristol
Meski begitu, kesalahan ini tampaknya tak dianggap terlalu fatal bagi penonton, terlebih karena "Bridgerton" memang ingin memadukan antara kehidupan era lampau dengan kondisi masyarakat saat ini.
Hal ini bisa dilihat dari karakter-karakter perempuan dengan pemikiran yang modern, misalnya Eloise Bridgerton yang lebih tertarik untuk menjadi penulis dan banyak belajar dibanding menikah dalam usia yang masih sangat muda.
Baca Juga: Brazen Bull, Mesin Pembunuh Keji Andalan Raja Tiran Yunani Kuno
Selain itu, serial yang tayang di Netflix ini juga memasukkan lagu-lagu modern yang diaransemen ulang, dan dimainkan secara langsung dalam format orkestra dalam acara pesta kaum bangsawan.
Foto: Netflix
Misalnya lagu "Bad Guy" milik Billie Eilish, "Girls Like You" karya Maroon 5, "Thank You, Next" dari Ariana Grande, sampai "In My Blood" yang dinyanyikan Shawn Mendes. Lagu-lagu ini dibawakan ulang oleh grup musikal Vitamin String Quartet (VSQ) dari Los Angeles yang memang dikenal gemar membuat tribute untuk lagu-lagu populer.
Mengutip Elle, "Bridgerton" termasuk serial sukses dengan total penonton hingga 63 juta. Serial ini juga sudah dikonfirmasi akan dibuat musim keduanya.
Baca Juga: 10 Film Netflix yang Paling Banyak Ditonton Sepanjang Sejarah Setelah Perilisannya
"Bridgerton" bercerita tentang kehidupan kaum bangsawan Inggris dengan segala obsesi dan skandalnya. Fokus cerita ada pada hubungan cinta yang kompleks antara Daphne Bridgerton (Phoebe Dynevor) dan Simon Basset (Regé-Jean Page).
(ita)