Serial Korea Terbaru 'Sweet Home': Thriller Penuh Monster, tapi Bukan tentang Monster
loading...
A
A
A
JAKARTA - Netflix akan merilis serial Korea terbarunya yang berjudul "Sweet Home" pada Jumat (18/12). Ini adalah drama yang diadaptasi dari webtoon berjudul sama.
"Sweet Home" bergenre laga thriller, dan disutradarai oleh Lee Eung-bok, yang terkenal dengan drama-drama populer seperti "Mr.Sunshine", "Goblin: The Lonely and Great God", dan "Descendants of the Sun".
Serial dengan 10 episode (musim pertama) ini bercerita tentang para penghuni apartemen tua Green Home yang terjebak di gedung tersebut setelah makhluk-makhluk mengerikan mendadak muncul di sekitar apartemen.
Sebagai para pemeran, ada Song Kang ("Love Alarm"), Lee Jin-wook ("Voice"), Lee Si-young ("No Mercy"), Lee Do-hyun ("18 Again"), Kim Nam-hee ("Mr. Sunshine"), Go Min-si ("Love Alarm"), Park Gyu-young ("It's Okay to Not Be Okay"), dan Go Yoon-jung ("He is Psychometric").
Sutradara dan para pemain tersebut hadir dalam konferensi pers virtual yang digelar oleh Netflix pada Rabu (16/12). Mereka hadir dari kantor agensi masing-masing demi mematuhi aturan saat pandemi.
Sutradara Lee Eung-bok (pojok kiri atas) dan para pemain "Sweet Home". Foto: Netflix
Sebagai sutradara yang menghasilkan karya-karya berkualitas dan populer, Lee Eung-bok mengaku tertarik mengadaptasi "Sweet Home" ke format audio visual karena ironi yang dihadirkan cerita webtoon -nya yang dibuat oleh Kim Carnby dan Hwang Young-chan.
"Ironi bahwa saat seorang remaja laki-laki berniat bunuh diri, bersamaan dengan itu dunia berubah menjadi tempat yang mengerikan, lalu remaja ini, yang berubah menjadi monster, jadi sosok yang bisa menyelamatkan mereka semua," ujarnya.
Sosok yang dimaksud Eung-bok adalah Cha Hyun-soo yang diperankan Song Kang. Hyun-soo baru pindah ke apartemen Green Home setelah kejadian tragis yang menimpa keluarganya.
Foto: Netflix
Merasa putus asa menjalani hidup, Hyun-soo sudah bersiap untuk bunuh diri di apartemen barunya itu. ( )
Tapi lalu apartemen itu diserang para monster, bahkan Hyun-soo pun ikut tergigit oleh salah satunya, yang membuatnya perlahan-lahan berubah menjadi monster.
Tapi alih-alih bunuh diri setelah digigit monster, Hyun-soo malah memutuskan untuk membantu para penghuni apartemen yang tersisa untuk menumpas para monster yang masuk ke apartemen.
Monster-monster ini tadinya juga adalah manusia, yang lalu berubah menjadi monster. Sosok para monster dalam serial ini sebenarnya adalah metafora dari ambisi atau hasrat terdalam yang menguasai tiap manusia.
Karena "Sweet Home" adalah serial aksi thriller, tentunya banyak monster yang ada di sini. Meski begitu, Eung-bok menyebut bahwa fokus film ini justru adalah para manusia.
Foto: Netflix
"Kalau kita menonton, kita lihat bahwa monster tidak selamanya berbahaya untuk manusia. Yang kelihatannya seperti monster, ternyata tidak berbahaya. Jadi ambisi atau hasrat tidak selalu buruk (untuk manusia)," jelasnya.
Song Kang yang memerankan Hyun-soo mengaku senang mendapat peran tersebut, karena dia bisa mengekspresikan sisi gelap dari karakter tersebut. "Ditambah, aku menikmati membunuh para monster," kata aktor berusia 26 tahun itu.
Sederet perusahaan efek visual dari Hollywood membantu menciptakan sosok-sosok monster dalam serial ini. ( )
Untuk tampilan para monster, ditangani oleh tim Legacy Effect yang menangani film-film blockbuster Hollywood seperti seri "Avengers", "X-Men", dan "Avatar".
Foto: Netflix
Untuk membuat otot para monster, tim Spectral Motion yang terlibat dalam produksi serial populer Netflix, "Stranger Things" juga ikut membantu. (Baca Juga: 10 Teori Stranger Things Season 4 yang Paling Mungkin Terjadi)
Perusahaan asal Korea Westworld juga terlibat untuk menangani efek visual dalam serial ini.
Selain menampilkan aksi pertarungan antara manusia dan monster, tentunya "Sweet Home" juga penuh cerita drama tentang kehidupan para penghuni Green Home. Masing-masing punya latar cerita yang menarik, yang akan membawa bobot drama dan emosi dalam serial ini.
Perpaduan antara thriller dan drama ini pula yang tampaknya bakal jadi kunci mengapa serial laga menegangkan dan penuh monster seperti ini malah diberi judul yang tampaknya bertolak belakang.
"Kalau kalian nanti menontonnya, maka kalian akan tahu bahwa meski ini kelihatan tidak 'sweet home', tapi pada akhirnya kita akan sadar bahwa ini memang tempat yang indah," ujar Eung-bok.
"Sweet Home" bergenre laga thriller, dan disutradarai oleh Lee Eung-bok, yang terkenal dengan drama-drama populer seperti "Mr.Sunshine", "Goblin: The Lonely and Great God", dan "Descendants of the Sun".
Serial dengan 10 episode (musim pertama) ini bercerita tentang para penghuni apartemen tua Green Home yang terjebak di gedung tersebut setelah makhluk-makhluk mengerikan mendadak muncul di sekitar apartemen.
Sebagai para pemeran, ada Song Kang ("Love Alarm"), Lee Jin-wook ("Voice"), Lee Si-young ("No Mercy"), Lee Do-hyun ("18 Again"), Kim Nam-hee ("Mr. Sunshine"), Go Min-si ("Love Alarm"), Park Gyu-young ("It's Okay to Not Be Okay"), dan Go Yoon-jung ("He is Psychometric").
Sutradara dan para pemain tersebut hadir dalam konferensi pers virtual yang digelar oleh Netflix pada Rabu (16/12). Mereka hadir dari kantor agensi masing-masing demi mematuhi aturan saat pandemi.
Sutradara Lee Eung-bok (pojok kiri atas) dan para pemain "Sweet Home". Foto: Netflix
Sebagai sutradara yang menghasilkan karya-karya berkualitas dan populer, Lee Eung-bok mengaku tertarik mengadaptasi "Sweet Home" ke format audio visual karena ironi yang dihadirkan cerita webtoon -nya yang dibuat oleh Kim Carnby dan Hwang Young-chan.
"Ironi bahwa saat seorang remaja laki-laki berniat bunuh diri, bersamaan dengan itu dunia berubah menjadi tempat yang mengerikan, lalu remaja ini, yang berubah menjadi monster, jadi sosok yang bisa menyelamatkan mereka semua," ujarnya.
Sosok yang dimaksud Eung-bok adalah Cha Hyun-soo yang diperankan Song Kang. Hyun-soo baru pindah ke apartemen Green Home setelah kejadian tragis yang menimpa keluarganya.
Foto: Netflix
Merasa putus asa menjalani hidup, Hyun-soo sudah bersiap untuk bunuh diri di apartemen barunya itu. ( )
Tapi lalu apartemen itu diserang para monster, bahkan Hyun-soo pun ikut tergigit oleh salah satunya, yang membuatnya perlahan-lahan berubah menjadi monster.
Tapi alih-alih bunuh diri setelah digigit monster, Hyun-soo malah memutuskan untuk membantu para penghuni apartemen yang tersisa untuk menumpas para monster yang masuk ke apartemen.
Monster-monster ini tadinya juga adalah manusia, yang lalu berubah menjadi monster. Sosok para monster dalam serial ini sebenarnya adalah metafora dari ambisi atau hasrat terdalam yang menguasai tiap manusia.
Karena "Sweet Home" adalah serial aksi thriller, tentunya banyak monster yang ada di sini. Meski begitu, Eung-bok menyebut bahwa fokus film ini justru adalah para manusia.
Foto: Netflix
"Kalau kita menonton, kita lihat bahwa monster tidak selamanya berbahaya untuk manusia. Yang kelihatannya seperti monster, ternyata tidak berbahaya. Jadi ambisi atau hasrat tidak selalu buruk (untuk manusia)," jelasnya.
Song Kang yang memerankan Hyun-soo mengaku senang mendapat peran tersebut, karena dia bisa mengekspresikan sisi gelap dari karakter tersebut. "Ditambah, aku menikmati membunuh para monster," kata aktor berusia 26 tahun itu.
Sederet perusahaan efek visual dari Hollywood membantu menciptakan sosok-sosok monster dalam serial ini. ( )
Untuk tampilan para monster, ditangani oleh tim Legacy Effect yang menangani film-film blockbuster Hollywood seperti seri "Avengers", "X-Men", dan "Avatar".
Foto: Netflix
Untuk membuat otot para monster, tim Spectral Motion yang terlibat dalam produksi serial populer Netflix, "Stranger Things" juga ikut membantu. (Baca Juga: 10 Teori Stranger Things Season 4 yang Paling Mungkin Terjadi)
Perusahaan asal Korea Westworld juga terlibat untuk menangani efek visual dalam serial ini.
Selain menampilkan aksi pertarungan antara manusia dan monster, tentunya "Sweet Home" juga penuh cerita drama tentang kehidupan para penghuni Green Home. Masing-masing punya latar cerita yang menarik, yang akan membawa bobot drama dan emosi dalam serial ini.
Perpaduan antara thriller dan drama ini pula yang tampaknya bakal jadi kunci mengapa serial laga menegangkan dan penuh monster seperti ini malah diberi judul yang tampaknya bertolak belakang.
"Kalau kalian nanti menontonnya, maka kalian akan tahu bahwa meski ini kelihatan tidak 'sweet home', tapi pada akhirnya kita akan sadar bahwa ini memang tempat yang indah," ujar Eung-bok.
(ita)