Kena Boikot Terus, Ini 6 Kontroversi yang Menimpa SM Entertainment
loading...
A
A
A
JAKARTA - SM Entertainment - agensi yang menaungi EXO, NCT, ShiNee , Super Junior, Aespa, dan Girls’ Generation (SNSD) - berulang kali disemprot para penggemar K-pop.
Para penggemar dari para grup di bawah tanggung jawab SM Entertainment tersebut bahkan sampai pernah mengumandangkan tagar #BoycottSM di Twitter saking gemasnya dengan kebijakan perusahaan tersebut.
Nah, berikut beberapa kasus yang pernah menimpa SM Entertainment.
1. KASUS MUSLIM UIGHUR
Foto: iFlyTek
Mengutip dari South China Morning Post, tagar #BoycottSM sempat viral di Twitter pada 10 November. Ini adalah hari ketika agensi itu mengumumkan kemungkinan joint venture dengan iFlyTek. iFlytek adalah perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang sudah diberikan sanksi oleh Amerika Serikat karena dilaporkan memasok teknologi untuk memantau komunitas muslim Uighur di Xinjiang.
Komunitas muslim ini gak bisa beribadah dan bepergian secara bebas karena tekanan pemerintah setempat. Dilaporkan juga anak-anak dipisahkan dari orang tua mereka. Sedangkan para perempuannya dipaksa untuk menjalani sterilasasi.
Banyak penggemar dari Aespa dan SM Entertainment gak mau idola mereka berhubungan dengan permasalahan tersebut. Sejauh ini belum ada tanggapan dari perusahaan tersebut.
2. BAYARAN ARTIS YANG RENDAH
Red Velvet. Foto: SM Entertainment
Para penggemar mendukung idolanya dengan memberi like, dan membeli merchandise ataupun tiket konser mereka. Nantinya para artis akan mendapat bagian dari hasil penjualan.
Namun pada 2018, KBIZoom mengungkap bahwa dari delapan agensi hiburan teratas di Korea Selatan, SM Entertainment ternyata memberikan royalti dengan jumlah kecil kepada artisnya. Mereka hanya mendapat 5% dari hasil penjualan dan 40% dari event yang diadakan.
Sekarang, isu ini kembali muncul, terlebih pada masa pandemi saat artis menghadapi masa yang sulit. Biasanya idol K-pop mendapat 70% dari kegiatan promosi ke luar negeri.
Mereka menggelar pertemuan dengan para penggemar internasional, melakukan fan sign, atau konser dunia. Sayangnya para penggemar baru sadar bahwa grup seperti EXO dan Red Velvet sangat jarang ke luar negeri.
3. RENTETAN KASUS DAN DEBUT YANG TERBURU-BURU
Chanyeol EXO. Foto: Instagram real_pcy
Para penggemar juga curiga bahwa debut Aespa belakangan ini dibuat secepat mungkin demi menutupi kasus Irene Red Velvet yang terkena kasus melakukan perundungan terhadap salah satu stafnya. Juga tuduhan terhadap Chanyeol EXO yang sering selingkuh dari mantan pacarnya.
Nah, berita-berita ini kemudian mereda dengan kemunculan Aespa. Kejadian ini persis sama dengan kejadian pada 2014 saat Red Velvet melakukan debutnya saat Kris dan Lu Han EXO memutuskan hengkang dari agensi tersebut.
4. PERLAKUAN TAK ADIL TERHADAP ANGGOTA EXO
Lu Han. Foto: SM Entertainment
Para penggemar dari para grup di bawah tanggung jawab SM Entertainment tersebut bahkan sampai pernah mengumandangkan tagar #BoycottSM di Twitter saking gemasnya dengan kebijakan perusahaan tersebut.
Nah, berikut beberapa kasus yang pernah menimpa SM Entertainment.
1. KASUS MUSLIM UIGHUR
Foto: iFlyTek
Mengutip dari South China Morning Post, tagar #BoycottSM sempat viral di Twitter pada 10 November. Ini adalah hari ketika agensi itu mengumumkan kemungkinan joint venture dengan iFlyTek. iFlytek adalah perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang sudah diberikan sanksi oleh Amerika Serikat karena dilaporkan memasok teknologi untuk memantau komunitas muslim Uighur di Xinjiang.
Komunitas muslim ini gak bisa beribadah dan bepergian secara bebas karena tekanan pemerintah setempat. Dilaporkan juga anak-anak dipisahkan dari orang tua mereka. Sedangkan para perempuannya dipaksa untuk menjalani sterilasasi.
Banyak penggemar dari Aespa dan SM Entertainment gak mau idola mereka berhubungan dengan permasalahan tersebut. Sejauh ini belum ada tanggapan dari perusahaan tersebut.
2. BAYARAN ARTIS YANG RENDAH
Red Velvet. Foto: SM Entertainment
Para penggemar mendukung idolanya dengan memberi like, dan membeli merchandise ataupun tiket konser mereka. Nantinya para artis akan mendapat bagian dari hasil penjualan.
Namun pada 2018, KBIZoom mengungkap bahwa dari delapan agensi hiburan teratas di Korea Selatan, SM Entertainment ternyata memberikan royalti dengan jumlah kecil kepada artisnya. Mereka hanya mendapat 5% dari hasil penjualan dan 40% dari event yang diadakan.
Sekarang, isu ini kembali muncul, terlebih pada masa pandemi saat artis menghadapi masa yang sulit. Biasanya idol K-pop mendapat 70% dari kegiatan promosi ke luar negeri.
Mereka menggelar pertemuan dengan para penggemar internasional, melakukan fan sign, atau konser dunia. Sayangnya para penggemar baru sadar bahwa grup seperti EXO dan Red Velvet sangat jarang ke luar negeri.
3. RENTETAN KASUS DAN DEBUT YANG TERBURU-BURU
Chanyeol EXO. Foto: Instagram real_pcy
Para penggemar juga curiga bahwa debut Aespa belakangan ini dibuat secepat mungkin demi menutupi kasus Irene Red Velvet yang terkena kasus melakukan perundungan terhadap salah satu stafnya. Juga tuduhan terhadap Chanyeol EXO yang sering selingkuh dari mantan pacarnya.
Nah, berita-berita ini kemudian mereda dengan kemunculan Aespa. Kejadian ini persis sama dengan kejadian pada 2014 saat Red Velvet melakukan debutnya saat Kris dan Lu Han EXO memutuskan hengkang dari agensi tersebut.
4. PERLAKUAN TAK ADIL TERHADAP ANGGOTA EXO
Lu Han. Foto: SM Entertainment