Ponsel Gaming Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro, Layak Beli di 2020?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Walau sudah rilis sejak April 2018, Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro baru menyapa pasar Indonesia pada Oktober 2019 silam. Setelah pergantian tahun, masih relevankah kedua ponsel gaming itu di Indonesia? Nah, Gensindo melakukan unboxing untuk mengetahui fitur dan apa saja yang di dapat konsumen.
Di segmen ponsel gaming, Black Shark adalah pesaing Asus Republic of Gamers (ROG) Phone 2. Tapi, jika harus memilih, jelas Black Shark adalah pilihan yang jauh lebih masuk akal. Ini terkait keseriusan Black Shark di Indonesia, kemudahan membeli produk, pilihan produk, dan yang terpenting dukungan purna jual dimana service center Xiaomi juga mendukung perbaikan ponsel Black Shark.
Di atas kertas, baik Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro tidak jauh berbeda. Sama-sama ponsel gaming premium. Hanya dibedakan dari chipset dan opsi media penyimpanan.
Black Shark 2 menggunakan Snapdragon 855 sedangkan Black Shark 2 Pro Snapdragon 855+. GPU sama-sama Adreno 640. Tapi Black Shark 2 Pro sudah di overclock ke kecepatan 700 MHz.
Beda lainnya di opsi RAM 6/8 GB untuk Black Shark 2 dengan kapasitas penyimpanan 128 GB. Sedangkan Black Shark 2 Pro punya pilihan RAM 8 GB + penyimpanan 128 GB dan RAM 12 GB + penyimpanan 256 GB. Beda lainnya adalah teknologi Universal Flash Storage (UFS) 3.0 yang kencang dan optimal untuk gaming.
Sisanya, cenderung identik. Misalnya layar AMOLED 6,39 inci beresolusi Full HD+ 1.080 x 2.340 dan aspect ratio 19,5:9. Baterai 4.000 mAh dengan teknologi fast charging hingga 27 Watt. Juga mode Game Turbo, yang berguna menggenjot performa CPU, GPU, hingga jaringan seluler.
Untuk kamera, sama-sama memakai kamera belakang ganda dengan sensor Sony IMX 586, resolusi 48 MP dan aperture f/1.8. Juga kamera kedua memakai sensor S5K3M5 12 MP dengan aperture f/2.2, memungkinkan 2x optical zoom. Sedangkan kamera depan 20 MP dengan aperture f/2.0.
Karena kedua smartphone dioptimalkan untuk gaming, maka ada sejumlah fitur penunjang bermain game. Misalnya teknologi pendinginan Liquid Cool 3.0 yang berbasis cairan vapor chamber cooling. Klaimnya bisa menurunkan suhu CPU hingga 14 derajat. Ada juga Black Shark Magic Press yang menerjemah tekanan jari di layar menjadi 3D touch untuk bermain FPS.
Selain itu, pada akhir April mendatang, Black Shark 2 akan mendapat pembaruan peranti lunak JoyUI. JoyUI bisa diibaratkan MIUI (milik Xiaomi), tapi untuk gamers. JoyUI 11 yang berbasis pada Android 10 bisa diunduh secara OTA (over the air).
Artinya, di tahun ini pun dua ponsel gaming tersebut masih tetap relevan dan update. Karena berbasis Android 10, fitur-fitur baru seperti dark mode, ultra power saving mode, Digital Wellbeing, always-on display, serta tambahan moda kamera, akan tersedia.
Yang membedakan adalah fitur Widevine L1 hanya tersedia untuk Black Shark 2 Pro. Sedangkan Black Shark tidak mendapatkannya. Widevine L1 adalah sistem agar streaming video tidak dapat disalin secara ilegal. Khusus L1, artinya ponsel bisa mengakses video streaming resolusi resolusi 720p (HD) ke atas. Nah, berikut adalah perbedaan unboxing Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro.
Dari segi dus, ada beda signifikan antara Black Shark 2 (kiri) dan Black Shark 2 Pro.
Tulisan "Welcome to Rebellion" menegaskan bagaimana konsumen kini sudah bergabung dalam komunitas Black Shark, yakni para penggemar gim di ponsel.
Berikutnya, ada kitab-kitab (buku panduan) dan jelly case. Ini penting, agar ponsel tetap terlindungi.
Selain jelly case dan charger, Black Shark 2 Pro mendapatkan gamepad (left version) dan converter jack 3.5 mm. Sayangnya, memang tidak diberikan earphone. Karena gamer biasanya memiliki preferensi berbeda soal earphone favorit mereka.
Cover belakang warna Frozen Silver Black Shark 2 Pro bisa jadi tidak untuk semua orang. Desainnya futuristik, mirip seperti mecha (robot Jepang). Tapi, ini juga fungsional karena membantu prose pendinginan. Gensindo sendiri sangat suka karena terlihat futuristik dan berbeda dengan ponsel yang ada di pasaran saat ini.
Untuk Black Shark 2, warnanya shadow black.Menurut Gensindo terlihat elegan dan mahal. Desain cover belakang yang tidak rata terasa unik saat dipegang. Tapi, justru disitulah keasyikkannya. Ini ponsel gaming yang tidak pasaran.
Kamera ganda mungkin tidak lagi ngetren mengingat saat ini 4 kamera sudah biasa. Tapi, kamera 48 MP dan 12 MP masih bisa mengambil gambar yang proper. Dan pembeli Black Shark 2 sudah paham bahwa kamera bukan fokus utama mereka.
Serupa tapi tak sama. Black Shark2 memiliki logo "S" yang besar dan bisa menyala. Sementara Black Shark 2 Pro dibenamkan logo S kecil, tapi memiliki dua lampu di atas dan dibawah.
Baik Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro menggunakan USB-C, baterai 4.000 mAh dan fast charging 27 watt. Cukup lah untuk modal ngegim.
Klik langsung main. Tombol disebelah kanan yang ketika di aktifkan akan mengubah ponsel menjadi mesin gim.
Pembeda Black Shark 2 dengan kompetitornya adalah aksesoris pendukung yang membuat kegiatan ngegim jauh lebih nyaman. Mulai PUBG Mobile hingga Call of Duty Mobile. Tidak masalah.
Black Shark 2 (kiri) dan Black Shark 2 Pro (kanan).
Harga Xiaomi Black Shark 2
128 GB/RAM 6 GB Rp5.999.000 (Bonus Gamepad left version)
128 GB/RAM 8 GB Rp7.999.000
Harga Black Shark 2 Pro
128GB/RAM 8 GB (Shadow Black) Rp7.999.000 (Bonus Gamepad left version)
128GB/RAM 8 GB (Lava Orange) Rp8.999.000
256GB/RAM 12 GB Rp10.599.000
Spesifikasi Black Shark 2 Black Shark 2 Pro
Dimensi fisik 163,6 x 75 x 8,8 mm 163,6 x 75 x 8,8 mm
Bobot 205 gram 205 gram
Jenis layar AMOLED AMOLED
Bentang layar 6,39 inci; 1.080 x 2.340 piksel; rasio aspek 19,5:9 6,39 inci; 1.080 x 2.340 piksel; rasio aspek 19,5:9
Chipset Snapdragon 855 Snapdragon 855+
CPU Octa-core Octa-core
GPU Adreno 640 Adreno 640 (700 MHz)
KameraUtama 48 MP f/1.8 wide PDAF + 12 MP f/2.2 telephoto 2x optical zoom
Kamera depan 20 MP f/2.0 20 MP f/2.0
Baterai 4.000 mAh, fast charging 27W 4.000 mAh, fast charging 27W
OS Android 9.0 (Pie); Black Shark Joy UI Android 9.0 (Pie); Black Shark Joy UI
Fingerprint Ya, di balik layar Ya, di balik layar
Di segmen ponsel gaming, Black Shark adalah pesaing Asus Republic of Gamers (ROG) Phone 2. Tapi, jika harus memilih, jelas Black Shark adalah pilihan yang jauh lebih masuk akal. Ini terkait keseriusan Black Shark di Indonesia, kemudahan membeli produk, pilihan produk, dan yang terpenting dukungan purna jual dimana service center Xiaomi juga mendukung perbaikan ponsel Black Shark.
Di atas kertas, baik Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro tidak jauh berbeda. Sama-sama ponsel gaming premium. Hanya dibedakan dari chipset dan opsi media penyimpanan.
Black Shark 2 menggunakan Snapdragon 855 sedangkan Black Shark 2 Pro Snapdragon 855+. GPU sama-sama Adreno 640. Tapi Black Shark 2 Pro sudah di overclock ke kecepatan 700 MHz.
Beda lainnya di opsi RAM 6/8 GB untuk Black Shark 2 dengan kapasitas penyimpanan 128 GB. Sedangkan Black Shark 2 Pro punya pilihan RAM 8 GB + penyimpanan 128 GB dan RAM 12 GB + penyimpanan 256 GB. Beda lainnya adalah teknologi Universal Flash Storage (UFS) 3.0 yang kencang dan optimal untuk gaming.
Sisanya, cenderung identik. Misalnya layar AMOLED 6,39 inci beresolusi Full HD+ 1.080 x 2.340 dan aspect ratio 19,5:9. Baterai 4.000 mAh dengan teknologi fast charging hingga 27 Watt. Juga mode Game Turbo, yang berguna menggenjot performa CPU, GPU, hingga jaringan seluler.
Untuk kamera, sama-sama memakai kamera belakang ganda dengan sensor Sony IMX 586, resolusi 48 MP dan aperture f/1.8. Juga kamera kedua memakai sensor S5K3M5 12 MP dengan aperture f/2.2, memungkinkan 2x optical zoom. Sedangkan kamera depan 20 MP dengan aperture f/2.0.
Karena kedua smartphone dioptimalkan untuk gaming, maka ada sejumlah fitur penunjang bermain game. Misalnya teknologi pendinginan Liquid Cool 3.0 yang berbasis cairan vapor chamber cooling. Klaimnya bisa menurunkan suhu CPU hingga 14 derajat. Ada juga Black Shark Magic Press yang menerjemah tekanan jari di layar menjadi 3D touch untuk bermain FPS.
Selain itu, pada akhir April mendatang, Black Shark 2 akan mendapat pembaruan peranti lunak JoyUI. JoyUI bisa diibaratkan MIUI (milik Xiaomi), tapi untuk gamers. JoyUI 11 yang berbasis pada Android 10 bisa diunduh secara OTA (over the air).
Artinya, di tahun ini pun dua ponsel gaming tersebut masih tetap relevan dan update. Karena berbasis Android 10, fitur-fitur baru seperti dark mode, ultra power saving mode, Digital Wellbeing, always-on display, serta tambahan moda kamera, akan tersedia.
Yang membedakan adalah fitur Widevine L1 hanya tersedia untuk Black Shark 2 Pro. Sedangkan Black Shark tidak mendapatkannya. Widevine L1 adalah sistem agar streaming video tidak dapat disalin secara ilegal. Khusus L1, artinya ponsel bisa mengakses video streaming resolusi resolusi 720p (HD) ke atas. Nah, berikut adalah perbedaan unboxing Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro.
Dari segi dus, ada beda signifikan antara Black Shark 2 (kiri) dan Black Shark 2 Pro.
Tulisan "Welcome to Rebellion" menegaskan bagaimana konsumen kini sudah bergabung dalam komunitas Black Shark, yakni para penggemar gim di ponsel.
Berikutnya, ada kitab-kitab (buku panduan) dan jelly case. Ini penting, agar ponsel tetap terlindungi.
Selain jelly case dan charger, Black Shark 2 Pro mendapatkan gamepad (left version) dan converter jack 3.5 mm. Sayangnya, memang tidak diberikan earphone. Karena gamer biasanya memiliki preferensi berbeda soal earphone favorit mereka.
Cover belakang warna Frozen Silver Black Shark 2 Pro bisa jadi tidak untuk semua orang. Desainnya futuristik, mirip seperti mecha (robot Jepang). Tapi, ini juga fungsional karena membantu prose pendinginan. Gensindo sendiri sangat suka karena terlihat futuristik dan berbeda dengan ponsel yang ada di pasaran saat ini.
Untuk Black Shark 2, warnanya shadow black.Menurut Gensindo terlihat elegan dan mahal. Desain cover belakang yang tidak rata terasa unik saat dipegang. Tapi, justru disitulah keasyikkannya. Ini ponsel gaming yang tidak pasaran.
Kamera ganda mungkin tidak lagi ngetren mengingat saat ini 4 kamera sudah biasa. Tapi, kamera 48 MP dan 12 MP masih bisa mengambil gambar yang proper. Dan pembeli Black Shark 2 sudah paham bahwa kamera bukan fokus utama mereka.
Serupa tapi tak sama. Black Shark2 memiliki logo "S" yang besar dan bisa menyala. Sementara Black Shark 2 Pro dibenamkan logo S kecil, tapi memiliki dua lampu di atas dan dibawah.
Baik Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro menggunakan USB-C, baterai 4.000 mAh dan fast charging 27 watt. Cukup lah untuk modal ngegim.
Klik langsung main. Tombol disebelah kanan yang ketika di aktifkan akan mengubah ponsel menjadi mesin gim.
Pembeda Black Shark 2 dengan kompetitornya adalah aksesoris pendukung yang membuat kegiatan ngegim jauh lebih nyaman. Mulai PUBG Mobile hingga Call of Duty Mobile. Tidak masalah.
Black Shark 2 (kiri) dan Black Shark 2 Pro (kanan).
Harga Xiaomi Black Shark 2
128 GB/RAM 6 GB Rp5.999.000 (Bonus Gamepad left version)
128 GB/RAM 8 GB Rp7.999.000
Harga Black Shark 2 Pro
128GB/RAM 8 GB (Shadow Black) Rp7.999.000 (Bonus Gamepad left version)
128GB/RAM 8 GB (Lava Orange) Rp8.999.000
256GB/RAM 12 GB Rp10.599.000
Spesifikasi Black Shark 2 Black Shark 2 Pro
Dimensi fisik 163,6 x 75 x 8,8 mm 163,6 x 75 x 8,8 mm
Bobot 205 gram 205 gram
Jenis layar AMOLED AMOLED
Bentang layar 6,39 inci; 1.080 x 2.340 piksel; rasio aspek 19,5:9 6,39 inci; 1.080 x 2.340 piksel; rasio aspek 19,5:9
Chipset Snapdragon 855 Snapdragon 855+
CPU Octa-core Octa-core
GPU Adreno 640 Adreno 640 (700 MHz)
KameraUtama 48 MP f/1.8 wide PDAF + 12 MP f/2.2 telephoto 2x optical zoom
Kamera depan 20 MP f/2.0 20 MP f/2.0
Baterai 4.000 mAh, fast charging 27W 4.000 mAh, fast charging 27W
OS Android 9.0 (Pie); Black Shark Joy UI Android 9.0 (Pie); Black Shark Joy UI
Fingerprint Ya, di balik layar Ya, di balik layar
(dan)