Inner Child, Cobalah Berdamai Dengannya
loading...
A
A
A
Kita bisa mendengarkan apa yang dirasakan sosok “anak kecil” ini. Berusaha mengerti, membuatnya tenang, dan tidak berusaha untuk meninggalkannya. Karena sering kali trauma masa kecil disebabkan oleh situasi di mana kita merasa sendirian saat sedang terpuruk. Tidak ada yang mendukung atau sekadar menenangkan kita. Maka untuk saat ini yakinkan Inner Child kita bahwa kita tidak akan meninggalkannya.
Berikan dukungan positif pada sosok “anak kecil” dalam diri kita. Katakan kalimat-kalimat supportif dan mendukung, seperti “Tenang, semua sudah berlalu. Maafkan kejadian itu dan mari kita melangkah ke depan”. “Jangan takut dan khawatir, kamu tidak akan kesepian. Aku akan selalu di sini untukmu”. “Kamu sudah melakukannya dengan baik. Semua bukan salahmu. Maaf telah mengabaikan perasaanmu selama ini. Semua akan baik-baik saja”.
Kalimat supportif tersebut bisa memicu kita untuk menerima keadaan yang sudah berlalu. Mencoba memaafkan dan memaklumi segala yang telah terjadi. Dengan begitu kita perlahan melupakan lukanya dan bisa kembali menjalani hari dengan emosi yang stabil.
3. Renungi dan Tenangkan Diri
Merenungi sesuatu tidak selalu bermakna negatif. Untuk proses penyembuhan luka masa kecil, merenung bisa menjadi solusinya. Mencoba memberikan rasa tenang pada pikiran dan jiwa. Lakukan meditasi ringan untuk tenangkan diri. Ada banyak aplikasi meditasi yang tersedia dan bisa diunduh. Jangan lupa untuk mencoba berdamai dan menerima semuanya dengan hati yang ikhlas.
4. Cari Bantuan Profesional
Adanya pendampingan profesional dalam menyembuhkan luka masa kecil kita akan mempermudah prosesnya. Tentu dengan bantuan profesional, proses berdamai dengan Inner Child akan lebih mudah. (Baca Juga: Review Film Laskar Pelangi: Tagore, Totto-Chan, juga Hirata )
Langkah yang diambil oleh profesional pun akan jauh lebih tepat. Jika ingin mencari bantuan profesional, kamu bisa mendatangi psikolog dan mengonsultasikan apa yang kamu rasakan. Jangan lupa untuk membuat sesi sharing senyaman mungkin. Jangan sampai ada tekanan dan paksaan. Dengan menerapkan prinsip itu, tentu kita akan jauh lebih nyaman dalam menjalani prosesnya.
Inner Child memang tidak selamanya membawa pengaruh negatif dalam kehidupan kita. Hal itu bergantung bagaimana kita menyikapinya. Cara terbaik adalah dengan menyadari keberadaannya, jalin komunikasi dengannya, kemudian mencoba untuk berdamai dengannya.
Bagaimanapun setiap orang berhak bahagia tanpa bayang-bayang luka masa lalu di kehidupannya. Setiap orang berhak mendapatkan kasih sayang. Jika kamu tidak mendapatkannya di masa kecil dulu, maka mulai kasihi dan cintai dirimu dari sekarang.
Maya Selawati Dewi
Kontributor Gen Sindo
Politeknik Negeri JakartaInstagram @mselaa
Berikan dukungan positif pada sosok “anak kecil” dalam diri kita. Katakan kalimat-kalimat supportif dan mendukung, seperti “Tenang, semua sudah berlalu. Maafkan kejadian itu dan mari kita melangkah ke depan”. “Jangan takut dan khawatir, kamu tidak akan kesepian. Aku akan selalu di sini untukmu”. “Kamu sudah melakukannya dengan baik. Semua bukan salahmu. Maaf telah mengabaikan perasaanmu selama ini. Semua akan baik-baik saja”.
Kalimat supportif tersebut bisa memicu kita untuk menerima keadaan yang sudah berlalu. Mencoba memaafkan dan memaklumi segala yang telah terjadi. Dengan begitu kita perlahan melupakan lukanya dan bisa kembali menjalani hari dengan emosi yang stabil.
3. Renungi dan Tenangkan Diri
Merenungi sesuatu tidak selalu bermakna negatif. Untuk proses penyembuhan luka masa kecil, merenung bisa menjadi solusinya. Mencoba memberikan rasa tenang pada pikiran dan jiwa. Lakukan meditasi ringan untuk tenangkan diri. Ada banyak aplikasi meditasi yang tersedia dan bisa diunduh. Jangan lupa untuk mencoba berdamai dan menerima semuanya dengan hati yang ikhlas.
4. Cari Bantuan Profesional
Adanya pendampingan profesional dalam menyembuhkan luka masa kecil kita akan mempermudah prosesnya. Tentu dengan bantuan profesional, proses berdamai dengan Inner Child akan lebih mudah. (Baca Juga: Review Film Laskar Pelangi: Tagore, Totto-Chan, juga Hirata )
Langkah yang diambil oleh profesional pun akan jauh lebih tepat. Jika ingin mencari bantuan profesional, kamu bisa mendatangi psikolog dan mengonsultasikan apa yang kamu rasakan. Jangan lupa untuk membuat sesi sharing senyaman mungkin. Jangan sampai ada tekanan dan paksaan. Dengan menerapkan prinsip itu, tentu kita akan jauh lebih nyaman dalam menjalani prosesnya.
Inner Child memang tidak selamanya membawa pengaruh negatif dalam kehidupan kita. Hal itu bergantung bagaimana kita menyikapinya. Cara terbaik adalah dengan menyadari keberadaannya, jalin komunikasi dengannya, kemudian mencoba untuk berdamai dengannya.
Bagaimanapun setiap orang berhak bahagia tanpa bayang-bayang luka masa lalu di kehidupannya. Setiap orang berhak mendapatkan kasih sayang. Jika kamu tidak mendapatkannya di masa kecil dulu, maka mulai kasihi dan cintai dirimu dari sekarang.
Maya Selawati Dewi
Kontributor Gen Sindo
Politeknik Negeri JakartaInstagram @mselaa
(tsa)
Lihat Juga :