Inner Child, Cobalah Berdamai Dengannya

Rabu, 30 September 2020 - 20:03 WIB
loading...
Inner Child, Cobalah Berdamai Dengannya
Pengalaman traumatis di masa lalu bisa memengaruhi sikap seseorang di masa depan. Foto Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKARTA - Setiap orang mampu menua, tapi belum tentu mampu menjadi dewasa. Sebab, dua kata tersebut jelas memiliki makna yang berbeda.

Dalam proses menjadi dewasa, akan ada banyak hal yang memengaruhi kehidupan kita. Salah satunya luka masa kecil yang belum bisa diselesaikan dengan baik. Luka ini yang kemudian dapat muncul dalam bentuk perilaku atau emosi negatif yang tidak kita sadari. Pengertian tersebut dalam dunia psikologi akrab dikenal dengan Inner Child.

Dr. Diana Raab, seorang peneliti psikologi mengatakan, setiap dari kita memiliki Inner Child. Para ahli menjelaskan, Inner Child merupakan pengalaman masa kanak-kanak, baik negatif ataupun positif, yang belum bisa diselesaikan dengan baik. Pengalaman traumatis di masa lalu ini bisa memengaruhi sikap seseorang di masa depan. Sikapnya beragam, tergantung dari pengalaman itu sendiri. ( )

Merasa kecewa, marah, atau sedih yang berlebihan ketika menghadapi suatu kondisi dan situasi. Namun tidak tahu penyebabnya apa. Bisa jadi respons emosional tersebut merupakan respons Inner Child di dalam diri. Hal ini karena hasil dari pengalaman masa lalu yang membentuk Inner Child dapat terlihat dalam bentuk sifat yang beragam seperti impulsif, pemarah, penindas, dan lain-lain.

Tentu keberadaan Inner Child ini dapat membawa masalah pada kestabilan emosional, tingkah laku, dan hubungan sosial seseorang dengan lingkungannya. Untuk itu perlu bagi kita untuk mengatasinya dengan baik.

Kemudian apa yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan luka di masa kecil ? Untuk berdamai dengan Inner Child? Tentu saja kita bisa menyembuhkannya dan merangkul Inner Child untuk berjalan beriringan dengan raga dewasa kita.

Dilansir dari heathline.com, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan luka masa kecil tersebut. Ulasannya sebagai berikut.

1. Sadari Keberadaannya
Untuk menyembuhkan luka masa kecil yang kita punya, terlebih dulu kita harus menyadari bahwa ada sosok “anak kecil” dalam diri kita. Kita bisa mengingat kembali luka di masa lalu yang belum terobati dengan baik.

Sulit memang mengingat masa lalu yang begitu pilu, membuka luka lama yang sudah ditutup rapat-rapat. Namun itulah yang harus dilakukan supaya Inner Child bisa kita kendalikan. Supaya respons negatif yang disebabkan Inner Child tidak lagi dimunculkan. Kemudian kita bisa kembali menstabilkan emosi ketika menghadapi suatu kondisi tertentu.

2. Dengarkan Ia dan Jalinlah Komunikasi Dengannya
Ada masa di mana kita harus kembali menyelami masa lalu yang sedikit pilu. Bukan berarti menyapa luka lama dan membiarkannya terbuka begitu saja. Tapi, menyapanya dan mencoba berdamai dengannya.

Kita bisa mendengarkan apa yang dirasakan sosok “anak kecil” ini. Berusaha mengerti, membuatnya tenang, dan tidak berusaha untuk meninggalkannya. Karena sering kali trauma masa kecil disebabkan oleh situasi di mana kita merasa sendirian saat sedang terpuruk. Tidak ada yang mendukung atau sekadar menenangkan kita. Maka untuk saat ini yakinkan Inner Child kita bahwa kita tidak akan meninggalkannya.

Berikan dukungan positif pada sosok “anak kecil” dalam diri kita. Katakan kalimat-kalimat supportif dan mendukung, seperti “Tenang, semua sudah berlalu. Maafkan kejadian itu dan mari kita melangkah ke depan”. “Jangan takut dan khawatir, kamu tidak akan kesepian. Aku akan selalu di sini untukmu”. “Kamu sudah melakukannya dengan baik. Semua bukan salahmu. Maaf telah mengabaikan perasaanmu selama ini. Semua akan baik-baik saja”.

Kalimat supportif tersebut bisa memicu kita untuk menerima keadaan yang sudah berlalu. Mencoba memaafkan dan memaklumi segala yang telah terjadi. Dengan begitu kita perlahan melupakan lukanya dan bisa kembali menjalani hari dengan emosi yang stabil.

3. Renungi dan Tenangkan Diri
Merenungi sesuatu tidak selalu bermakna negatif. Untuk proses penyembuhan luka masa kecil, merenung bisa menjadi solusinya. Mencoba memberikan rasa tenang pada pikiran dan jiwa. Lakukan meditasi ringan untuk tenangkan diri. Ada banyak aplikasi meditasi yang tersedia dan bisa diunduh. Jangan lupa untuk mencoba berdamai dan menerima semuanya dengan hati yang ikhlas.

4. Cari Bantuan Profesional
Adanya pendampingan profesional dalam menyembuhkan luka masa kecil kita akan mempermudah prosesnya. Tentu dengan bantuan profesional, proses berdamai dengan Inner Child akan lebih mudah. (Baca Juga: Review Film Laskar Pelangi: Tagore, Totto-Chan, juga Hirata )

Langkah yang diambil oleh profesional pun akan jauh lebih tepat. Jika ingin mencari bantuan profesional, kamu bisa mendatangi psikolog dan mengonsultasikan apa yang kamu rasakan. Jangan lupa untuk membuat sesi sharing senyaman mungkin. Jangan sampai ada tekanan dan paksaan. Dengan menerapkan prinsip itu, tentu kita akan jauh lebih nyaman dalam menjalani prosesnya.

Inner Child memang tidak selamanya membawa pengaruh negatif dalam kehidupan kita. Hal itu bergantung bagaimana kita menyikapinya. Cara terbaik adalah dengan menyadari keberadaannya, jalin komunikasi dengannya, kemudian mencoba untuk berdamai dengannya.

Bagaimanapun setiap orang berhak bahagia tanpa bayang-bayang luka masa lalu di kehidupannya. Setiap orang berhak mendapatkan kasih sayang. Jika kamu tidak mendapatkannya di masa kecil dulu, maka mulai kasihi dan cintai dirimu dari sekarang.

Maya Selawati Dewi
Kontributor Gen Sindo
Politeknik Negeri JakartaInstagram @mselaa
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)