NCT Kehilangan 500 Ribu Follower di Instagram, Imbas Iklankan Produk Boikot Israel

Kamis, 30 Mei 2024 - 17:21 WIB
loading...
NCT Kehilangan 500 Ribu...
NCT 127 berpose dengan minuman Starbucks pada 2020. Foto/X @NCTsmtown_127
A A A
JAKARTA - Akun resmi NCT di Instagram kehilangan sekitar setengah juta pengikut, akibat NCTzen yang kecewa grup idolanya bekerja sama dengan merek kopi yang ramai diboikot.

Akun Instagram @nct tadinya berpengikut 17,3 juta. Namun per 30 Mei 2024 pukul 17.00 WIB, jumlah follower-nya turun menjadi 16,8 juta.



NCT Kehilangan 500 Ribu Follower di Instagram, Imbas Iklankan Produk Boikot Israel


Penurunan yang cukup drastis ini terjadi setelah akun Instagram @starbuckskorea mengunggah foto merchandise dan produk roti terbaru mereka yang merupakan hasil kerja sama dengan NCT.

NCT Kehilangan 500 Ribu Follower di Instagram, Imbas Iklankan Produk Boikot Israel


Keruan, NCTzen langsung mengutarakan protes keras dengan menuliskan komentar agar NCT menghentikan kerja sama dengan produk yang ramai-ramai diserukan untuk diboikot ini, seiring genosida yang terjadi di Palestina oleh pemerintah dan tentara Israel.

Tak hanya akun resmi NCT, para penggemar grup dari SM Entertainment ini juga ramai-ramai meng-unfollow akun pribadi para member NCT, baik NCT Dream, NCT 127, maupun sub-unit lainnya. Pengurangan tersebut juga berkisar pada angka yang sama dengan pengurangan pengikut akun Instagram NCT.

Di akun pribadi para member NCT, penggemar menulis kekecewaan mereka di kolom kementar. Penggemar dari Indonesia menulis, "Paling berat unfollow km, tp boong banget kalo km ampe gatau apa yg lg terjadi. dadah.."

Penggemar lainnya menulis dalam bahasa Inggris, "Aku menangis saat aku tahu kamu menulis, 'Aku cinta (label yang mendukung genosida)".

Daftar Grup K-Pop yang Sedang Mempromosikan Produk Terafiliasi Israel


Tak hanya NCT, beberapa grup K-pop yang mempromosikan produk yang diboikot juga dianjurkan untuk di-unfollow oleh netizen.

Mereka di antaranya NewJeans, Stray Kids, ITZY, dan NMIXX yang mengiklankan Coca Cola. Adapun IVE mengiklankan Puma.

Jika melihat daftar boikot yang diumumkan The Palestinian BDS National Comittee (BNC) atau biasa dikenal dengan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions), hanya Puma yang masuk dalam daftar mereka karena mensponsori tim sepak bola nasional Israel. Meski begitu, Puma menegaskan bahwa kontrak dengan Israel akan berakhir pada 2024.

NCT Kehilangan 500 Ribu Follower di Instagram, Imbas Iklankan Produk Boikot Israel

Foto: Puma

Sekadar informasi, Starship Entertainment yang membawahi IVE adalah bagian dari Kakao Corp. Mengutip Reuters, pada 2018 perusahaan konglomerasi Korea Selatan ini berinvestasi ke start-up blockchain Israel Orbs.

Investasi diberikan melalui Kakao Investment, anak usaha Kakao Corp. Orbs mengatakan bahwa mereka membangun kemitraan dengan anak perusahaan blockchain Kakao, Ground X, dan keduanya sepakat untuk bermitra pada aplikasi blockchain dan proyek penelitian dan pengembangan.

Adapun Starbucks dan Coca Cola, mengutip Aljazeera, Starbucks mendapat masalah setelah mereka menggugat Serikat Pekerja Starbucks karena menunjukkan dukungan kepada warga Palestina di akun X, dengan menggunakan logo perusahaan tersebut.

Starbucks menggugat di pengadilan Iowa atas pelanggaran merek dagang, meminta serikat pekerja tersebut untuk berhenti menggunakan nama dan logo serupa. Menurut Starbucks, unggahan tersebut mencerminkan “dukungan terhadap Hamas” dan telah merusak reputasi perusahaan.



Serikat Pekerja Starbucks lantas mengajukan tuntutan balik, meminta pengadilan federal di Pennsylvania untuk memutuskan bahwa mereka boleh terus menggunakan logo tersebut. Mereka juga menuduh Starbucks melakukan pencemaran nama baik.

Di luar kasus Israel-Palestina, kedua belah pihak juga terlibat dalam negosiasi penuh ketegangan mengenai masalah ketenagakerjaan dengan pekerja yang menuntut upah yang layak dan penjadwalan yang lebih konsisten.

Adapun Coca Cola, pada 1967 hingga 1991 mendirikan pabrik pembuatan botolnya di Israel.
(ita)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2190 seconds (0.1#10.140)