Tampilan Parasit di Parasyte: The Grey Mengerikan, Ini Cara Pembuatannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Drama Korea Parasite: The Grey menampilkan wujud parasit yang sangat mengerikan, muncul dari kepala manusia yang terbelah, dan berubah wujud menjadi tentakel yang sangat panjang.
Parasyte: The Grey adalah serial Netflix bergenre fiksi ilmiah, horor, dan action. Drakor ini baru dirilis pada 5 April kemarin, dan sudah bisa ditonton seluruh episodenya yang berjumlah enam buah.
Kisahnya diadaptasi dari seri manga Parasyte yang dibuat oleh Hitoshi Iwaaki sejak 1989 hingga 1994. Hingga Agustus 2022, manga ini telah terjual hingga lebih dari 25 juta kopi, menjadikannya sebagai salah satu manga terlaris dalam sejarah.
Pada 1993, Parasyte juga meraih piala dari 17th Kodansha Manga Award untuk kategori umum. Adapun dari 27th Seiun Award meraih piala manga terbaik pada 1996.
Parasyte: The Grey mengisahkan tentang parasit-parasit yang seperti jatuh dari langit, dan ingin menguasai otak manusia. Mereka yang berhasil memasuki tubuh manusia mengubahnya menjadi makhluk parasit mengerikan, tapi tetap bisa berwujud seperti manusia.
Jadi bayangkan sosok manusia yang seperti biasanya. Namun dalam sebuah momen, tiba-tiba kepalanya terbelah dua, lalu dari dalamnya muncul tentakel yang sangat panjang dan besar.
Dengan tentakel itu, ia bisa membelah manusia dengan mudah, layaknya sebuah pisau raksasa yang sangat tajam. Tak heran, serial ini menampilkan banyak adegan berdarah-darah yang mengerikan.
Salah satu yang menjadi korbannya adalah perempuan muda Jeong Su-in (Jeon So-nee). Meski begitu, parasit yang masuk ke dalam tubuhnya itu tidak bisa menguasai otaknya.
Ini membuat Su-in menjadi sosok yang bukan parasit, tapi juga bukan manusia. Ia bersama beberapa orang dari Team Grey lantas berusaha memusnahkan seluruh parasit.
1. Menggunakan VFX Tercanggih di Korea
Foto: Netflix
Supervisor VFX (Special Effect) Parasyte: The Grey Hong Jeong-ho membocorkan caranya mewujudkan tampilan parasit yang mengerikan dalam serial ini. Semuanya menggunakan VFX Korea dengan teknologi termutakhir.
Ada beberapa jenis parasit yang muncul, dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. "Tentakel-tentakel ini terus berubah wujud, dan kami membutuhkan banyak model dalam proses membuatnya," ujar Jeong-ho, mengutip dari catatan produksi yang dibagikan oleh Netflix.
"Kami berdiskusi tentang beberapa bentuk parasit yang mungkin kami buat, lalu melakukan riset untuk ide-ide tersebut," imbuhnya.
2. Menampilkan Detail yang Realistis
Foto: Netflix
Masih menurut Hong Jeong-ho, ia dan timnya berusaha setia dengan materi asli dari manganya. Namun ia juga ingin memberikan hal yang lebih dan berbeda dengan menampilkan detail yang realistis dari tampilan para parasit tersebut.
"Untuk melakukan hal tersebut, kami menggunakan berbagai macam teknik yang melibatkan tekstur, refleksi, dan pencahayaan," ujar Jeong-ho.
3. Melatih Pemain agar Berakting Meyakinkan dengan Parasit Virtual
Foto: Netflix
Berikutnya, saat syuting, para pemain akan berakting seolah-olah mereka bisa melihat parasit tersebut. Untuk memberikan tampilan meyakinkan tentang tentakel yang muncul dari kepala yang terbelah, sutradara Yeon Sang-ho lantas memberi perhatian penuh pada detail di sekitarnya, mulai dari pergerakan rambut hingga lingkungan sekeliling orang tersebut.
"Sutradara Yeon membimbing kami. Kami berdiskusi dan berlatih dengannya sebelum mengambil gambar. Ini supaya seluruh adegannya benar-benar terjadi di hadapan kami," ujar aktor Koo Kyo-hwan yang memerankan Seol Kang-woo, pria yang mengejar parasit demi menemukan saudaranya yang hilang.
Parasyte: The Grey adalah serial Netflix bergenre fiksi ilmiah, horor, dan action. Drakor ini baru dirilis pada 5 April kemarin, dan sudah bisa ditonton seluruh episodenya yang berjumlah enam buah.
Kisahnya diadaptasi dari seri manga Parasyte yang dibuat oleh Hitoshi Iwaaki sejak 1989 hingga 1994. Hingga Agustus 2022, manga ini telah terjual hingga lebih dari 25 juta kopi, menjadikannya sebagai salah satu manga terlaris dalam sejarah.
Pada 1993, Parasyte juga meraih piala dari 17th Kodansha Manga Award untuk kategori umum. Adapun dari 27th Seiun Award meraih piala manga terbaik pada 1996.
Parasyte: The Grey mengisahkan tentang parasit-parasit yang seperti jatuh dari langit, dan ingin menguasai otak manusia. Mereka yang berhasil memasuki tubuh manusia mengubahnya menjadi makhluk parasit mengerikan, tapi tetap bisa berwujud seperti manusia.
Jadi bayangkan sosok manusia yang seperti biasanya. Namun dalam sebuah momen, tiba-tiba kepalanya terbelah dua, lalu dari dalamnya muncul tentakel yang sangat panjang dan besar.
Dengan tentakel itu, ia bisa membelah manusia dengan mudah, layaknya sebuah pisau raksasa yang sangat tajam. Tak heran, serial ini menampilkan banyak adegan berdarah-darah yang mengerikan.
Salah satu yang menjadi korbannya adalah perempuan muda Jeong Su-in (Jeon So-nee). Meski begitu, parasit yang masuk ke dalam tubuhnya itu tidak bisa menguasai otaknya.
Ini membuat Su-in menjadi sosok yang bukan parasit, tapi juga bukan manusia. Ia bersama beberapa orang dari Team Grey lantas berusaha memusnahkan seluruh parasit.
Pembuatan Tampilan Parasit dalam Parasyte: The Grey
1. Menggunakan VFX Tercanggih di Korea
Foto: Netflix
Supervisor VFX (Special Effect) Parasyte: The Grey Hong Jeong-ho membocorkan caranya mewujudkan tampilan parasit yang mengerikan dalam serial ini. Semuanya menggunakan VFX Korea dengan teknologi termutakhir.
Ada beberapa jenis parasit yang muncul, dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. "Tentakel-tentakel ini terus berubah wujud, dan kami membutuhkan banyak model dalam proses membuatnya," ujar Jeong-ho, mengutip dari catatan produksi yang dibagikan oleh Netflix.
"Kami berdiskusi tentang beberapa bentuk parasit yang mungkin kami buat, lalu melakukan riset untuk ide-ide tersebut," imbuhnya.
2. Menampilkan Detail yang Realistis
Foto: Netflix
Masih menurut Hong Jeong-ho, ia dan timnya berusaha setia dengan materi asli dari manganya. Namun ia juga ingin memberikan hal yang lebih dan berbeda dengan menampilkan detail yang realistis dari tampilan para parasit tersebut.
"Untuk melakukan hal tersebut, kami menggunakan berbagai macam teknik yang melibatkan tekstur, refleksi, dan pencahayaan," ujar Jeong-ho.
3. Melatih Pemain agar Berakting Meyakinkan dengan Parasit Virtual
Foto: Netflix
Berikutnya, saat syuting, para pemain akan berakting seolah-olah mereka bisa melihat parasit tersebut. Untuk memberikan tampilan meyakinkan tentang tentakel yang muncul dari kepala yang terbelah, sutradara Yeon Sang-ho lantas memberi perhatian penuh pada detail di sekitarnya, mulai dari pergerakan rambut hingga lingkungan sekeliling orang tersebut.
"Sutradara Yeon membimbing kami. Kami berdiskusi dan berlatih dengannya sebelum mengambil gambar. Ini supaya seluruh adegannya benar-benar terjadi di hadapan kami," ujar aktor Koo Kyo-hwan yang memerankan Seol Kang-woo, pria yang mengejar parasit demi menemukan saudaranya yang hilang.