Inilah Keunikan Tempat Wisata Bandung Bee Sanctuary, Produk Entrepreneur Unpad
loading...
A
A
A
BANDUNG - Universitas Padjadjaran mengembangkan produk berbasis social enterprise, salah satunya Unpad Bandung Bee Sanctuary (BBS).
Bukan cuma menjual produk olahan, BBS juga bertekad melibatkan masyarakat sekitar dalam prosesnya.
Berikut beberapa fakta unik tentang Bandung Bee Sanctuary, dirangkum dari hasil wawancara dengan CEO Bandung Bee Sanctuary, Yoga Restu Nugraha.
1. DIMULAI DARI RISET
Foto: Unsplash
Berangkat dari penelitian berbasis teknologi, lingkungan, dan sosial, awal tahun 2019 menjadi sejarah mulanya terbentuk ide penelitian pemberdayaan lebah ini. Dwi Indra Purnomo, sebagai salah satu dosen Unpad, jadi penggagas keterbaruan teknologi di dalamnya, hingga akhirnya berhasil direalisasikan.
2. MENDAPAT PENDANAAN DARI DANA HIBAH
Foto: hscindonesia.id
BBS adalah salah satu penerima dana hibah Hyundai Start Up Challange. Dimulai sejak awal Juni ini hingga empat bulan selanjutnya, BBS masuk dalam 10 besar dan mendapatkan pendanaan sebesar Rp100 juta. (Baca Juga: Saat Traveling, Wisatawan Indonesia Paling Narsis di Dunia)
3. TERBUKA UNTUK EDUWISATA DAN TUR VIRTUAL
Foto: Instagram @lebahbandung
Hadirnya beragam koloni lebah dan vegetasi membuka peluang BBS sebagai sarana rekreasi. Menjawab tantangan pandemi COVID-19, kini ditawarkan juga tur virtual oleh pengelola Bandung Bee Sanctuary. Rangkaian kegiatan yang bisa dinikmati mulai dari penanaman bibit matahari, menjelajah lahan lebah, hingga edukasi dan pelatihan budidaya lebah.
Selain wisata, BBS juga mengusung konsepurban farming dan gardening. Revitalisasi vegetasi seperti bunga matahari, bunga zinnia, bunga marigold, bunga kosmos dan vegetasi holtikultura lainnya.
4. LOKASI STRATEGIS DI TENGAH KOTA BANDUNG
Foto: SINDOnews
Berbeda dengan penangkaran lebah lainnya yang berada di daerah Bandung atas, Bandung Bee Sanctuary hadir di pusat kota Bandung, Jl. Ir. H. Juanda, Dago.
Suasana hiruk pikuk perkotaan disulap menjadi habitat berbagai jenis lebah dan beragam tanaman. Pengunjung gak perlu mengeluarkan energi ekstra untuk menempuh jarak yang jauh. ( )
5. TEMPAT BUDIDAYA LEBAH TERPADU
Foto: Instagram @lebahbandung
Kumpulan komunitas, akademisi peneliti lebah dan vegetasi, serta stakeholder berkumpul di BBS sebagai wadah untuk menyatukan ide, terutama di bidang lingkungan dan agrikultur. Selain itu, BBS juga punya produk turunan berupa madu masagi.
6. INISIATOR TEKNOLOGI SENSOR MONITORING SARANG LEBAH
Foto: Unsplash
Mulai dari awal riset hingga sekarang, BBS sedang melakukan pengembangan teknologi ini. Budidaya yang modern mulai dikembangkan untuk menggantikan proses yang konvensional.
Hal ini yang tentunya menjadi pembeda BBS, karena dikembangkan di lingkungan akademisi, di bawah naungan Universitas Padjadjaran.
7. RENCANA PENGEMBANGAN ECO-WORKING SPACE
Foto: Instagram @lebahbandung
Bekerja sama dengan pemerintah Kota Bandung, BBS juga berencana untuk membentuk pusat eco-working space, serta memberdayakan produk olahan pangan dari warga sekitar.
Kolaborasi yang apik dari mahasiswa, warga, hingga pemerintah yang tentunya membedakan BBS dengan komunitas budidaya lebah lainnya. (Baca Juga: Kebun Madu Efi, Tempat Wisata Instagramable di Puncak 2000 Siosar)
8. BARU DIRESMIKAN AWAL TAHUN 2020
Foto: Instagram @lebahbandung
Bandung Bee Sanctuary diresmikan oleh Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Rina Indiastuti. Mulai dari riset, kini BBS sudah menjangkau segmen pasar yang semakin luas, hingga saat ini sudah mandiri finansial melalui berbagai produk yang dikembangkan.
Kalau kamu tertarik ke Bandung Bee Sanctuary, bisa dicek di akun Instagram @lebahbandung dan situs webnya bandungbeesanctuary.com.
Rhayza Salsabila
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjajaran
Instagram: @rhayzasalsabila
Bukan cuma menjual produk olahan, BBS juga bertekad melibatkan masyarakat sekitar dalam prosesnya.
Berikut beberapa fakta unik tentang Bandung Bee Sanctuary, dirangkum dari hasil wawancara dengan CEO Bandung Bee Sanctuary, Yoga Restu Nugraha.
1. DIMULAI DARI RISET
Foto: Unsplash
Berangkat dari penelitian berbasis teknologi, lingkungan, dan sosial, awal tahun 2019 menjadi sejarah mulanya terbentuk ide penelitian pemberdayaan lebah ini. Dwi Indra Purnomo, sebagai salah satu dosen Unpad, jadi penggagas keterbaruan teknologi di dalamnya, hingga akhirnya berhasil direalisasikan.
2. MENDAPAT PENDANAAN DARI DANA HIBAH
Foto: hscindonesia.id
BBS adalah salah satu penerima dana hibah Hyundai Start Up Challange. Dimulai sejak awal Juni ini hingga empat bulan selanjutnya, BBS masuk dalam 10 besar dan mendapatkan pendanaan sebesar Rp100 juta. (Baca Juga: Saat Traveling, Wisatawan Indonesia Paling Narsis di Dunia)
3. TERBUKA UNTUK EDUWISATA DAN TUR VIRTUAL
Foto: Instagram @lebahbandung
Hadirnya beragam koloni lebah dan vegetasi membuka peluang BBS sebagai sarana rekreasi. Menjawab tantangan pandemi COVID-19, kini ditawarkan juga tur virtual oleh pengelola Bandung Bee Sanctuary. Rangkaian kegiatan yang bisa dinikmati mulai dari penanaman bibit matahari, menjelajah lahan lebah, hingga edukasi dan pelatihan budidaya lebah.
Selain wisata, BBS juga mengusung konsepurban farming dan gardening. Revitalisasi vegetasi seperti bunga matahari, bunga zinnia, bunga marigold, bunga kosmos dan vegetasi holtikultura lainnya.
4. LOKASI STRATEGIS DI TENGAH KOTA BANDUNG
Foto: SINDOnews
Berbeda dengan penangkaran lebah lainnya yang berada di daerah Bandung atas, Bandung Bee Sanctuary hadir di pusat kota Bandung, Jl. Ir. H. Juanda, Dago.
Suasana hiruk pikuk perkotaan disulap menjadi habitat berbagai jenis lebah dan beragam tanaman. Pengunjung gak perlu mengeluarkan energi ekstra untuk menempuh jarak yang jauh. ( )
5. TEMPAT BUDIDAYA LEBAH TERPADU
Foto: Instagram @lebahbandung
Kumpulan komunitas, akademisi peneliti lebah dan vegetasi, serta stakeholder berkumpul di BBS sebagai wadah untuk menyatukan ide, terutama di bidang lingkungan dan agrikultur. Selain itu, BBS juga punya produk turunan berupa madu masagi.
6. INISIATOR TEKNOLOGI SENSOR MONITORING SARANG LEBAH
Foto: Unsplash
Mulai dari awal riset hingga sekarang, BBS sedang melakukan pengembangan teknologi ini. Budidaya yang modern mulai dikembangkan untuk menggantikan proses yang konvensional.
Hal ini yang tentunya menjadi pembeda BBS, karena dikembangkan di lingkungan akademisi, di bawah naungan Universitas Padjadjaran.
7. RENCANA PENGEMBANGAN ECO-WORKING SPACE
Foto: Instagram @lebahbandung
Bekerja sama dengan pemerintah Kota Bandung, BBS juga berencana untuk membentuk pusat eco-working space, serta memberdayakan produk olahan pangan dari warga sekitar.
Kolaborasi yang apik dari mahasiswa, warga, hingga pemerintah yang tentunya membedakan BBS dengan komunitas budidaya lebah lainnya. (Baca Juga: Kebun Madu Efi, Tempat Wisata Instagramable di Puncak 2000 Siosar)
8. BARU DIRESMIKAN AWAL TAHUN 2020
Foto: Instagram @lebahbandung
Bandung Bee Sanctuary diresmikan oleh Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Rina Indiastuti. Mulai dari riset, kini BBS sudah menjangkau segmen pasar yang semakin luas, hingga saat ini sudah mandiri finansial melalui berbagai produk yang dikembangkan.
Kalau kamu tertarik ke Bandung Bee Sanctuary, bisa dicek di akun Instagram @lebahbandung dan situs webnya bandungbeesanctuary.com.
Rhayza Salsabila
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjajaran
Instagram: @rhayzasalsabila
(it)