5 Fakta Menarik Rencana Besar, Serial Kriminal Berpadu Isu Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serial kriminal thriller Rencana Besar akan tayang pada 5 Oktober 2023 di Prime Video. Para pemainnya ada nama-nama populer,yaitu Dwi Sasono, Chicco Kurniawan, Prisia Nasution, Adipati Dolken, Hanggini, dan Arswendy Bening Swara.
Drama ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Tsugaeda. Versi serialnya disutradarai oleh Danial Rifki (Haji Backpacker, Melbourne Rewind, 99 Nama Cinta) dengan penulis skenario Titien Wattimena (Trilogi Dilan).
Rencana Besar mengisahkan kasus pengungkapan penggelapan dana Rp17 miliar di Bank UBI. Setelah ditelusuri oleh detektif polisi Makarim (Dwi Sasono), terdapat empat pegawai yang dicurigai sebagai dalang.
Setelah diselidiki lebih dalam, ternyata ditemukan skandal yang lebih besar sehingga merugikan finansial Bank UBI. Kisahnya akan mengeksplorasi cerita tentang kekuasaan, ambiguitas moral, dan teka-teki sosok yang berada di tengah segalanya.
Berikut ini lima fakta paling menarik dari serial Rencana Besar berdasarkan hasil wawancara eksklusif SINDOnews dengan sutradara dan para pemain pada Jumat (29/9) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Foto: Prime Video
Rencana Besar akan diceritakan dengan alur yang sengaja dibuat tidak linear. Tujuannya adalah supaya penonton semakin terus penasaran menyimak setiap episodenya.
"Ibaratnya kita nyanyi satu lagu kita bisa nyanyi dari reff-nya dulu baru ke depan terus ke belakang lagi," ucap sutradara Danial Rifki.
Foto: Prime Video
Serial ini langsung mendatangkan narasumber ahli untuk bidang pekerjaan yang digeluti para karakter dalam Rencana Besar. Semua pekerjaan yang dilakukan bahkan sampai urusan peretasan juga melalui konsultasi dan bimbingan dari ahli dalam bidang tersebut.
Foto: Prime Video
Dalam serial Rencana Besar terdapat beberapa adegan semiotik yang apabila dipahami secara mendalam, memberikan pesan tersendiri kepada penonton. "Memang tidak semua orang dapat memahami maksud itu, tetapi orang yang mengerti filosofi dia akan menangkap maksud tersebut," kata Dwi Sasono.
Foto: Prime Video
Tidak seperti serial pada umumnya yang sudah menetapkan adanya tokoh utama, serial Rencana Besar lebih mengarah kepada satu kesatuan para tokoh. Karena jika ada satu karakter yang hilang, maka tak ada penyambung ke cerita berikutnya.
Hal ini membuat para pemain juga turut membentuk dan menambahkan hal-hal yang kurang dari tokoh, karakter, dan cerita Rencana Besar. "Awalnya saya nggak tau tokoh saya ini kerjanya jadi apa, karena memang di script awal belum ada. Saya coba ngobrol sama sutradara untuk cari bareng-bareng korelasinya supaya nyambung sama ceritanya", ucap Adipati Dolken yang berperan sebagai Rifad.
Foto: Prime Video
Danial Rifki menyampaikan bahwa sedikit kesulitan untuk mencari konteks dari cerita yang sudah ada dari novel tersebut. Ia bahkan sampai berdiskusi langsung dengan penulisnya untuk mencari konteks yang masih ada korelasinya dengan cerita di novel.
"Akhirnya terbentuk cerita baru karena muncul ide untuk mengadopsi isu-isu saat ini yang lagi hangat di tahun politik, tetapi tidak menyentuh politik praktisnya melainkan sisi kemanusiaannya," ujar sang sutradara.
MG/Theresa Grace Nadia
Drama ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Tsugaeda. Versi serialnya disutradarai oleh Danial Rifki (Haji Backpacker, Melbourne Rewind, 99 Nama Cinta) dengan penulis skenario Titien Wattimena (Trilogi Dilan).
Rencana Besar mengisahkan kasus pengungkapan penggelapan dana Rp17 miliar di Bank UBI. Setelah ditelusuri oleh detektif polisi Makarim (Dwi Sasono), terdapat empat pegawai yang dicurigai sebagai dalang.
Setelah diselidiki lebih dalam, ternyata ditemukan skandal yang lebih besar sehingga merugikan finansial Bank UBI. Kisahnya akan mengeksplorasi cerita tentang kekuasaan, ambiguitas moral, dan teka-teki sosok yang berada di tengah segalanya.
Berikut ini lima fakta paling menarik dari serial Rencana Besar berdasarkan hasil wawancara eksklusif SINDOnews dengan sutradara dan para pemain pada Jumat (29/9) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
1. Penggunaan Alur Maju-Mundur Bikin Penasaran
Foto: Prime Video
Rencana Besar akan diceritakan dengan alur yang sengaja dibuat tidak linear. Tujuannya adalah supaya penonton semakin terus penasaran menyimak setiap episodenya.
"Ibaratnya kita nyanyi satu lagu kita bisa nyanyi dari reff-nya dulu baru ke depan terus ke belakang lagi," ucap sutradara Danial Rifki.
2. Mendatangkan Narasumber Ahli untuk Penggambaran profesi Karakter
Foto: Prime Video
Serial ini langsung mendatangkan narasumber ahli untuk bidang pekerjaan yang digeluti para karakter dalam Rencana Besar. Semua pekerjaan yang dilakukan bahkan sampai urusan peretasan juga melalui konsultasi dan bimbingan dari ahli dalam bidang tersebut.
3. Ada Adegan Semiotik dengan Pesan Tersirat
Foto: Prime Video
Dalam serial Rencana Besar terdapat beberapa adegan semiotik yang apabila dipahami secara mendalam, memberikan pesan tersendiri kepada penonton. "Memang tidak semua orang dapat memahami maksud itu, tetapi orang yang mengerti filosofi dia akan menangkap maksud tersebut," kata Dwi Sasono.
4. Para Pemain Punya Andil dalam Pembentukan Tokoh, Karakter, dan Cerita
Foto: Prime Video
Tidak seperti serial pada umumnya yang sudah menetapkan adanya tokoh utama, serial Rencana Besar lebih mengarah kepada satu kesatuan para tokoh. Karena jika ada satu karakter yang hilang, maka tak ada penyambung ke cerita berikutnya.
Hal ini membuat para pemain juga turut membentuk dan menambahkan hal-hal yang kurang dari tokoh, karakter, dan cerita Rencana Besar. "Awalnya saya nggak tau tokoh saya ini kerjanya jadi apa, karena memang di script awal belum ada. Saya coba ngobrol sama sutradara untuk cari bareng-bareng korelasinya supaya nyambung sama ceritanya", ucap Adipati Dolken yang berperan sebagai Rifad.
5. Kombinasikan Cerita Novel dengan Isu Sosial yang Hangat
Foto: Prime Video
Danial Rifki menyampaikan bahwa sedikit kesulitan untuk mencari konteks dari cerita yang sudah ada dari novel tersebut. Ia bahkan sampai berdiskusi langsung dengan penulisnya untuk mencari konteks yang masih ada korelasinya dengan cerita di novel.
"Akhirnya terbentuk cerita baru karena muncul ide untuk mengadopsi isu-isu saat ini yang lagi hangat di tahun politik, tetapi tidak menyentuh politik praktisnya melainkan sisi kemanusiaannya," ujar sang sutradara.
MG/Theresa Grace Nadia
(ita)