Arti Lagu 'Haegeum' dari Agust D, Pemberontakan terhadap Kebebasan Palsu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Alter ego Suga BTS yaitu Agust D resmi merilis lagu andalan bertajuk Haegeum pada Jumat (21/4). Lagu ini masuk dalam album solo resminya, D-DAY.
Haegeum masih mengikuti ciri yang dibawa Agust D dalam Daechwita, yaitu memasukkan unsur musik tradisional Korea. Daechwita adalah musik yang dipakai untuk mengiringi kemunculan seorang raja, sedangkan haegeum adalah instrumen petik tradisional Korea.
Selain itu, haegeum dalam bahasa Korea juga berarti mencabut larangan. Arti kedua ini dipakai Agust D untuk menceritakan beberapa bagian dari lirik lagu Haegeum yang bergenre hip hop ini.
Meski lirik awal Haegeum mengisyaratkan bahwa lagu ini bisa diinterpretasikan secara bebas oleh pendengarnya, bahkan dengan interpretasi omong kosong sekali pun, tapi ada beberapa benang merah yang bisa diambil.
Secara keseluruhan, Haegeum adalah cara Agust D dalam mendefinisikan kebebasan yang dianutnya. Ia juga mempertanyakan makna kebebasan yang banyak dianut orang, tapi menurutnya kebebasan tersebut hanya ilusi karena mereka justru menjadi budak dari banyak hal dalam hidup mereka.
Foto: YouTube HYBE LABELS
Dalam verse pertama, Agust D mengatakan, "Kebebasan berekspesi, bisa menjadi alasan seseorang mati. Apakah engkau akan tetap mengatakan itu sebagai sebuah kebebasan?"
Ia lalu melanjutkan dengan lirik tentang makna kebebasan yang dianutnya. "Jika kamu percaya bahwa kebebasanmu setara dengan orang lain, jadi jangan ragu ayo ikut bersamaku".
"Bebas dari segala yang dilarang, lagu ini adalah tentang bebas dari segala yang terlarang. Namun kamu harus ingat untuk membedakan antara kebebasan dan meladeni nafsumu".
Foto: YouTube HYBE LABELS
Dalam verse kedua, Agust D mengkritisi banyak hal dalam liriknya. Ia mengatakan bahwa orang-orang yang mengira dirinya bebas, sebenarnya adalah budak dari banyak hal.
"Budak kapitalisme, budak uang, budak kebencian dan prasangka, budak YouTube, budak flexing. Egoisme dan keserakahan menguasai segalanya. Aku menutup mata dan semuanya jelas terlihat".
"Opini diberikan bergantung pada apa yang akan didapat. Semua dibutakan oleh rasa iri dan cemburu, tanpa menyadari bahwa mereka saling membelenggu".
"Jangan sampai terlena oleh tsunami info, karena kita harus membedakan antara kebebasan dan meladeni nafsu kita".
Agust D pirang dalam video musik Agust D adalah sosok pemberontak. Namun ketika ia mulai berkuasa, ia malah jadi raja gila seperti yang tergambar dalam video Daechwita.
Foto: YouTube HYBE LABELS
Setelah sang raja dibunuh oleh Agust D yang berambut hitam, kini dalam video musik Haegeum ia pun berubah menjadi polisi jahat dan korup yang gila harta. Sekali lagi, Agust D yang baru datang untuk meruntuhkan kekuasaannya.
Ada dua scene menarik dalam video musik Haegeum. Yang pertama adalah saat Agust D baru yang tanpa luka di matanya menyanyikan lirik, "Lagu ini adalah tentang membebaskan diri dari hal yang dilarang", videonya menyorot sosok Agust D yang sedang merokok.
Haegeum masih mengikuti ciri yang dibawa Agust D dalam Daechwita, yaitu memasukkan unsur musik tradisional Korea. Daechwita adalah musik yang dipakai untuk mengiringi kemunculan seorang raja, sedangkan haegeum adalah instrumen petik tradisional Korea.
Selain itu, haegeum dalam bahasa Korea juga berarti mencabut larangan. Arti kedua ini dipakai Agust D untuk menceritakan beberapa bagian dari lirik lagu Haegeum yang bergenre hip hop ini.
Meski lirik awal Haegeum mengisyaratkan bahwa lagu ini bisa diinterpretasikan secara bebas oleh pendengarnya, bahkan dengan interpretasi omong kosong sekali pun, tapi ada beberapa benang merah yang bisa diambil.
Secara keseluruhan, Haegeum adalah cara Agust D dalam mendefinisikan kebebasan yang dianutnya. Ia juga mempertanyakan makna kebebasan yang banyak dianut orang, tapi menurutnya kebebasan tersebut hanya ilusi karena mereka justru menjadi budak dari banyak hal dalam hidup mereka.
Foto: YouTube HYBE LABELS
Dalam verse pertama, Agust D mengatakan, "Kebebasan berekspesi, bisa menjadi alasan seseorang mati. Apakah engkau akan tetap mengatakan itu sebagai sebuah kebebasan?"
Ia lalu melanjutkan dengan lirik tentang makna kebebasan yang dianutnya. "Jika kamu percaya bahwa kebebasanmu setara dengan orang lain, jadi jangan ragu ayo ikut bersamaku".
"Bebas dari segala yang dilarang, lagu ini adalah tentang bebas dari segala yang terlarang. Namun kamu harus ingat untuk membedakan antara kebebasan dan meladeni nafsumu".
Foto: YouTube HYBE LABELS
Dalam verse kedua, Agust D mengkritisi banyak hal dalam liriknya. Ia mengatakan bahwa orang-orang yang mengira dirinya bebas, sebenarnya adalah budak dari banyak hal.
"Budak kapitalisme, budak uang, budak kebencian dan prasangka, budak YouTube, budak flexing. Egoisme dan keserakahan menguasai segalanya. Aku menutup mata dan semuanya jelas terlihat".
"Opini diberikan bergantung pada apa yang akan didapat. Semua dibutakan oleh rasa iri dan cemburu, tanpa menyadari bahwa mereka saling membelenggu".
"Jangan sampai terlena oleh tsunami info, karena kita harus membedakan antara kebebasan dan meladeni nafsu kita".
Video Musik Haegeum dengan Referensi Film Gangster dan Joker
Untuk menvisualkan lirik ini, Haegeum menampilkan video musik layaknya film-film gangster, bahkan ada referensi ke film The Dark Knight yang menampilkan Joker yang mengeluarkan kepalanya ke luar mobil. Jika menilik video dari dua lagu yang diambil darimixtapesebelumnya, yaitu Agust Ddan Daechwita, maka tampaknya sosok Agust D selalu memerangi sosok Agust D lainnya yang berubah menjadi tirani atau sosok yang terlalu berkuasa.Agust D pirang dalam video musik Agust D adalah sosok pemberontak. Namun ketika ia mulai berkuasa, ia malah jadi raja gila seperti yang tergambar dalam video Daechwita.
Foto: YouTube HYBE LABELS
Setelah sang raja dibunuh oleh Agust D yang berambut hitam, kini dalam video musik Haegeum ia pun berubah menjadi polisi jahat dan korup yang gila harta. Sekali lagi, Agust D yang baru datang untuk meruntuhkan kekuasaannya.
Ada dua scene menarik dalam video musik Haegeum. Yang pertama adalah saat Agust D baru yang tanpa luka di matanya menyanyikan lirik, "Lagu ini adalah tentang membebaskan diri dari hal yang dilarang", videonya menyorot sosok Agust D yang sedang merokok.