CERMIN: Persahabatan bagai Kepompong

Rabu, 29 Maret 2023 - 14:06 WIB
loading...
CERMIN: Persahabatan bagai Kepompong
Serial Shrinking adalah kisah komedi tentang psikiater yang butuh dukungan teman-temannya untuk keluar dari duka. Foto/AppleTV
A A A
JAKARTA - Tahun 2020. Pandemi melanda seluruh dunia. Selama beberapa waktu dunia seperti berhenti. Sebagian dari kita pun bisa jadi merasakan bahwa hidup juga turut berhenti.

Saya termasuk salah satu di antara mereka yang bergelut dengan depresi selama pandemi. Tiba-tiba saja pekerjaan menghilang, tiba-tiba saja teman-teman menghilang, tiba-tiba saja semua kenikmatan menghilang.

Beberapa teman memang pergi meninggalkan dunia selama-lamanya karena Covid -19. Namun ada di antara mereka yang juga sempat terpikir untuk meninggalkan dunia selama-lamanya karena tak melihat lagi cahaya.

Dunia kita mengalami kiamat kecil ketika ia kehilangan cahayanya. Seperti Jimmy, seorang psikiater yang kehilangan istri yang amat dicintainya. Seperti saya, Jimmy sempat merasa tak ada yang salah dengan kembali menjalani hidup. Namun ketika kita tak meluangkan waktu untuk berduka, bencana mengancam di depan mata.

Jimmy tetap menjalankan aktivitasnya. Ia tetap berpraktik, tetap menerima pasien, tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang ayah. Hingga ia melakukan kesalahan demi kesalahan dan menyadari bencana kekacauan yang bisa terjadi sekejap di depan matanya. Dan untungnya Jimmy diselamatkan oleh teman-temannya.

CERMIN: Persahabatan bagai Kepompong

Foto: AppleTV

Jimmy bisa seberuntung itu. Tapi beberapa lainnya tidak. Seorang penulis yang saya hormati sempat membuat pengakuan via media sosial bahwa ia pernah ingin mengakhiri hidupnya karena merasa tidak berharga.

Ia merasa bertemu jalan buntu. Tak ada seorang pun yang bisa membantunya menemukan cahaya di ujung jalan. Ia tak seberuntung Jimmy.



Di tempat kerjanya, Jimmy beruntung punya Gaby, sesama psikiater dan Paul, psikiater sekaligus mentornya. Di rumahnya, Jimmy beruntung punya Liz yang menyayangi anaknya, Alice, seperti ia menyayangi putra-putranya sendiri. Seperti masih belum cukup, Jimmy beruntung bisa bersahabat dengan Brian, pengacaranya dan Sean, pasiennya.

Dengan lingkungan yang mendukung ia sepenuhnya bisa berduka dan bangkit dari luka. Namun Jimmy, toh, masih kesulitan terkoneksi kembali dengan Alice, putrinya yang menginjak usia remaja.

Serial Shrinkingyang diputar di Apple TV sebanyak 10 episode memberikan waktu sepanjang itu bagi Jimmy, juga bagi kita semua, untuk merayakan kedukaan. Tak ada yang salah dengan berduka, tak ada yang salah dengan sulitnya bangkit dari luka, karena kita manusia. Yang salah justru ketika kita tak mau mengakuinya.

CERMIN: Persahabatan bagai Kepompong

Foto: AppleTV

Bayangkan menonton 10 episode dengan durasi 40 menitan per episode dengan seorang karakter utama yang mencoba mangkir dari duka, sempat hilang arah dan pada saat yang sama, ia justru mesti menjadi pemandu bagi pasien-pasiennya.

Namun karena Shrinkingdikemas secara komedi, maka ia didesain untuk tak menangisi diri sendiri berlarut-larut. Skenario memberi waktu bagi Jimmy dan karakter-karakter lainnya saling terkoneksi, membangun persahabatan yang lebih erat dan tulus, dan menjadikan mereka semua sebagai manusia yang lebih baikpada episode final. Dan di antaranya para tokohnya sering menertawakan kebodohan mereka sendiri dan sadar bahwa mereka masih punya waktu untuk memperbaiki kebodohan itu.

Mungkin kita menyukai Shrinkingkarena kita mendambakan persahabatan yang tulus seperti yang terjalin di antara Jimmy dan teman-temannya. Kita menginginkan persahabatan yang terbuka, tak saling menikam dari belakang, selalu saling mendukung dalam susah maupun senang. Diam-diam kita ingin seperti Jimmy. Diam-diam kita ingin punya teman-teman yang baik sepertinya.

CERMIN: Persahabatan bagai Kepompong

Foto: AppleTV

Saya berhasil keluar dari depresi karena beberapa teman yang mendukung. Mereka justru tak berada di sekeliling saya tapi mereka selalu membuka hati jika saya membutuhkannya. Tanpa diminta mereka memberi bantuan yang saya perlukanpada saat saya merasa tak berdaya. Mereka semua adalah cahaya yang saya lihat di ujung jalan.

Mungkin kita memang butuh tontonan seperti Shrinkingdi tengah dunia yang berubah begitu cepat. Dunia yang sering menilai seseorang dengan angka-angka. Dunia yang sering menilai seseorang dengan penampilan di media sosial. Dunia yang justru buta menilai kebaikan seseorang saat kebenaran semu sering kali menerpa kita.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3823 seconds (0.1#10.140)