CERMIN: tentang Penebusan Diri dan Kesempatan Kedua di Dapur Napi
Rabu, 04 Januari 2023 - 07:38 WIB
JAKARTA - Tahun 2016. Saat saya sedang menikmati pekerjaan silih berganti sebagai produser, Hendra Saputra justru sulit mendapatkan pekerjaan di mana pun.
Hendra Saputra bukan karakter fiksi. Sebelumnya ia hanya seorang office boy. Namanya melambung ketika dirinya terseret kasus pengerjaan videotron yang melibatkan Riefan Avrian, anak mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan.
Padahal Hendra tak tahu apa-apa. Ia bahkan tak menerima sepeser pun hasil dari pengerjaan proyek tersebut. Kesalahannya hanya menandatangani dokumen penawaran PT Imaji Media untuk pengerjaan videotron pada tahun 2012 dan menandatangani kuintansi pembayaran uang muka dari kontrak atas pekerjaan tersebut. Hasilnya Hendra tak sekadar kehilangan pekerjaan, ia bahkan tak bisa mendapatkan pekerjaan di mana pun karena berstatus mantan narapidana.
Masih banyak Hendra-Hendra lainnya yang bisa kita temukan dengan mudah. Mereka yang pontang-panting menghidupi keluarga dengan bekerja serabutan hanya karena status tersebut. Padahal mereka sudah membayar perbuatannya dengan menjalani hukuman di penjara. Tapi rupanya hukuman masyarakat jauh lebih dahsyat.
Foto: Vidio
Laila mungkin bernasib lebih baik dari Hendra. Ia belum menikah dan ayahnya mengelola usaha katering sederhana. Laila juga punya kelebihan dalam soal mengolah masakan. Sambal racikan Laila maknyuuuus. Tapi hidup tak sesederhana bisa mengulek sambal yang enak.
Baca Juga: CERMIN: Kisah Laki-Laki Sinis dan Gadis Teka-Teki
Laila yang ingin menghidupkan kembali restoran keluarga terpaksa menelan kenyataan pahit. Niat baiknya untuk memulai hidup baru dan menutup episode kelam hidupnya usai menabrak anak tetangganya hingga meninggal tak cukup. Ia harus berhadapan dengan situasi yang juga dialami Hendra: bagaimana penerimaan masyarakat atas status mantan napi.
Padahal Laila tak sengaja menabrak. Ia tak lari dari tanggung jawab dan menerima hukuman penjara empat tahun dengan patuh. Ia meninggalkan kenyamanan hidup dan kekasih yang akan menikahinya atas alasan membayar perbuatannya.
Tapi penebusan diri memang tak pernah sesederhana itu. Penebusan diri tak hanya terkait dengan diri sendiri, terutama juga terkait dengan orang lain. Masyarakat tak mudah melupakan dan akan terus mengungkitnya selama mungkin entah dengan niat apa pun.
Foto: Vidio
Laila tak menyerah. Ia akhirnya menerima status mantan napi dengan terbuka dan menggunakannya sebagai identitas bagi restorannya yang kini diberi nama Dapur Napi. Direkrutlah Ayu dan Nur dengan latar belakang yang jauh lebih kelam darinya.
Baik Ayu yang sebelumnya menjajakan dirinya dan Nur yang menjajakan narkoba, keduanya ditahan karena melakukan pembunuhan. Tapi Laila percaya dengan kesempatan kedua meski hal itu sempat diragukan Ayu.
“Apa jangan-jangan emang enggak ada kesempatan kedua buat orang kayak kita, “ ujar Ayu berkeluh kesah.
Foto: Vidio
Miniseri Dapur Napiyang tayang di Vidio memperlihatkan sisi berbeda dari mantan napi. Mereka yang setelah keluar dari penjara berusaha betul kembali ke jalan yang benar. Ayu sempat patah arang dan menyangka ia memang akan ditakdirkan seumur hidup mencari uang dengan menjual tubuhnya.
Hendra Saputra bukan karakter fiksi. Sebelumnya ia hanya seorang office boy. Namanya melambung ketika dirinya terseret kasus pengerjaan videotron yang melibatkan Riefan Avrian, anak mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan.
Padahal Hendra tak tahu apa-apa. Ia bahkan tak menerima sepeser pun hasil dari pengerjaan proyek tersebut. Kesalahannya hanya menandatangani dokumen penawaran PT Imaji Media untuk pengerjaan videotron pada tahun 2012 dan menandatangani kuintansi pembayaran uang muka dari kontrak atas pekerjaan tersebut. Hasilnya Hendra tak sekadar kehilangan pekerjaan, ia bahkan tak bisa mendapatkan pekerjaan di mana pun karena berstatus mantan narapidana.
Masih banyak Hendra-Hendra lainnya yang bisa kita temukan dengan mudah. Mereka yang pontang-panting menghidupi keluarga dengan bekerja serabutan hanya karena status tersebut. Padahal mereka sudah membayar perbuatannya dengan menjalani hukuman di penjara. Tapi rupanya hukuman masyarakat jauh lebih dahsyat.
Foto: Vidio
Laila mungkin bernasib lebih baik dari Hendra. Ia belum menikah dan ayahnya mengelola usaha katering sederhana. Laila juga punya kelebihan dalam soal mengolah masakan. Sambal racikan Laila maknyuuuus. Tapi hidup tak sesederhana bisa mengulek sambal yang enak.
Baca Juga: CERMIN: Kisah Laki-Laki Sinis dan Gadis Teka-Teki
Laila yang ingin menghidupkan kembali restoran keluarga terpaksa menelan kenyataan pahit. Niat baiknya untuk memulai hidup baru dan menutup episode kelam hidupnya usai menabrak anak tetangganya hingga meninggal tak cukup. Ia harus berhadapan dengan situasi yang juga dialami Hendra: bagaimana penerimaan masyarakat atas status mantan napi.
Padahal Laila tak sengaja menabrak. Ia tak lari dari tanggung jawab dan menerima hukuman penjara empat tahun dengan patuh. Ia meninggalkan kenyamanan hidup dan kekasih yang akan menikahinya atas alasan membayar perbuatannya.
Tapi penebusan diri memang tak pernah sesederhana itu. Penebusan diri tak hanya terkait dengan diri sendiri, terutama juga terkait dengan orang lain. Masyarakat tak mudah melupakan dan akan terus mengungkitnya selama mungkin entah dengan niat apa pun.
Foto: Vidio
Laila tak menyerah. Ia akhirnya menerima status mantan napi dengan terbuka dan menggunakannya sebagai identitas bagi restorannya yang kini diberi nama Dapur Napi. Direkrutlah Ayu dan Nur dengan latar belakang yang jauh lebih kelam darinya.
Baik Ayu yang sebelumnya menjajakan dirinya dan Nur yang menjajakan narkoba, keduanya ditahan karena melakukan pembunuhan. Tapi Laila percaya dengan kesempatan kedua meski hal itu sempat diragukan Ayu.
“Apa jangan-jangan emang enggak ada kesempatan kedua buat orang kayak kita, “ ujar Ayu berkeluh kesah.
Foto: Vidio
Miniseri Dapur Napiyang tayang di Vidio memperlihatkan sisi berbeda dari mantan napi. Mereka yang setelah keluar dari penjara berusaha betul kembali ke jalan yang benar. Ayu sempat patah arang dan menyangka ia memang akan ditakdirkan seumur hidup mencari uang dengan menjual tubuhnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda