Logitech G Pro X Gaming Headset, untuk Ngegim, Musik, Hingga Conference Call
Minggu, 26 April 2020 - 19:13 WIB
Dirancang agar atlet esport bisa ngegim dengan optimal, ternyata Logitech G Pro X gaming headset juga ideal untuk melakukan video conference atau mendengarkan musik.
Selain untuk kenyamanan, desain over the ear Logitech G Pro X Headset berdampak pada isolasi suara. Agar suara lingkungan yang berisik tidak banyak terdengar. Sehingga gamer bisa fokus ngegim. Tanpa memakai teknologi noise cancelling yang mahal.
Nah, selama beberapa pekan terakhir, saya memakai Logitech G Pro X Headset untuk fungsi berbeda. Tidak hanya ngegim, tapi juga video conference, serta mendengarkan musik di YouTube sambil bekerja di laptop.
KUALITAS SUARA
Logitech G Pro X gaming headset dibanderol Rp1,699,000.
Driver Pro-G 50 mm milik G Pro X Headset menurut saya memiliki kualitas suara yang cukup baik. Bass-nya memang tidak terlalu tebal. Tapi, relatif enjoyable. Suara tembakan, langkah kaki, ledakan granat, terdengar sangat baik dan cukup detil. Karenanya headset ini sangat ideal untuk bermain gim.
Ketika dipakai untuk mendengarkan musik, vibrasi vokal Billie Eilish di lagu Ocean Eyes terasa lembut, jelas, dan syahdu. GENSINDO juga mendengarkan sejumlah lagu yang biasa dipakai untuk menguji kualitas headset. Antara lain Daft Punk – Get Lucky, Radiohead – Idioteque, “Windowlicker” -Aphex Twin, hingga Hunter”- Bjork. Nuansa soundstage, masih bisa ditemukan.
Menurut saya suaran G Pro X Headset mungkin tidak akan memuaskan audiophile—penggemar audio. Tapi, saya sendiri tidak menemukan sesuatu yang bisa dikomplain.
ISOLASI SUARA
Dibanding in ear headset atau on ear heatset, model over the ear seperti G Pro X headset memang tidak praktis. Ukurannya besar. Sehingga lebih berat. Juga butuh ruang khusus di atas meja.
Sebagai gantinya, pengguna mendapat 2 keuntungan sekaligus. Isolasi suara dan kenyamanan dipakai. Ini berkat ear pad dari memory foam dari kulit sintetis. Yang ternyata memang efektif mengisolasi dari luar (sehingga banyak digunakan juga di headset gaming). Ini penting agar atlit esport bisa berfokus di turnamen yang berisik.
Sebaliknya, pengguna awam seperti saya bisa tetap nyaman, misalnya saat kerja di café yang ramai. Sehingga tidak perlu menaikkan volume agar suara terdengar jelas.
KENYAMANAN
Selain untuk kenyamanan, desain over the ear Logitech G Pro X Headset berdampak pada isolasi suara. Agar suara lingkungan yang berisik tidak banyak terdengar. Sehingga gamer bisa fokus ngegim. Tanpa memakai teknologi noise cancelling yang mahal.
Nah, selama beberapa pekan terakhir, saya memakai Logitech G Pro X Headset untuk fungsi berbeda. Tidak hanya ngegim, tapi juga video conference, serta mendengarkan musik di YouTube sambil bekerja di laptop.
KUALITAS SUARA
Logitech G Pro X gaming headset dibanderol Rp1,699,000.
Driver Pro-G 50 mm milik G Pro X Headset menurut saya memiliki kualitas suara yang cukup baik. Bass-nya memang tidak terlalu tebal. Tapi, relatif enjoyable. Suara tembakan, langkah kaki, ledakan granat, terdengar sangat baik dan cukup detil. Karenanya headset ini sangat ideal untuk bermain gim.
Ketika dipakai untuk mendengarkan musik, vibrasi vokal Billie Eilish di lagu Ocean Eyes terasa lembut, jelas, dan syahdu. GENSINDO juga mendengarkan sejumlah lagu yang biasa dipakai untuk menguji kualitas headset. Antara lain Daft Punk – Get Lucky, Radiohead – Idioteque, “Windowlicker” -Aphex Twin, hingga Hunter”- Bjork. Nuansa soundstage, masih bisa ditemukan.
Menurut saya suaran G Pro X Headset mungkin tidak akan memuaskan audiophile—penggemar audio. Tapi, saya sendiri tidak menemukan sesuatu yang bisa dikomplain.
ISOLASI SUARA
Dibanding in ear headset atau on ear heatset, model over the ear seperti G Pro X headset memang tidak praktis. Ukurannya besar. Sehingga lebih berat. Juga butuh ruang khusus di atas meja.
Sebagai gantinya, pengguna mendapat 2 keuntungan sekaligus. Isolasi suara dan kenyamanan dipakai. Ini berkat ear pad dari memory foam dari kulit sintetis. Yang ternyata memang efektif mengisolasi dari luar (sehingga banyak digunakan juga di headset gaming). Ini penting agar atlit esport bisa berfokus di turnamen yang berisik.
Sebaliknya, pengguna awam seperti saya bisa tetap nyaman, misalnya saat kerja di café yang ramai. Sehingga tidak perlu menaikkan volume agar suara terdengar jelas.
KENYAMANAN
Lihat Juga :
tulis komentar anda