Makna Lagu BIGBANG 'Still Life' dan Rekor K-Pop yang Dipecahkan

Selasa, 05 April 2022 - 10:17 WIB
BIGBANG merilis lagu emosional yang melodius bertajuk Still Life setelah empat tahun absen. Foto/YG Entertainment
JAKARTA - Setelah absen selama empat tahun, BIGBANG resmi merilis lagu balada yang menyentuh berjudul Still Life pada Selasa (5/4) tepat pukul 12 malam waktu Korea.

Tak hanya musiknya yang membuat pendengar mellow, liriknya pun benar-benar sesuai seperti yang dijanjikan sebelumnya, yaitu tentang keempat member BIGBANG yang mengenang masa lalu mereka.

Layaknya musim dalam setahun, tiap member mewakili empat musim yang ada, dari musim gugur (fall), musim semi (spring), musim panas (summer), dan musim dingin (winter).



Lagu dibuka dengan Taeyang yang berada di sebuah kapal penuh dengan bunga, menandakan dirinya mewakili musim semi. Meski begitu, lirik yang dinyanyikannya menggambarkan bahwa ia sesungguhnya telah menjalani satu rotasi musim, lengkap dengan suka dukanya.

"A sunset year, a blooming spring/A midsummer night's dream/Feeling fall, then winter's snow/Four times a year, then spring comes again" ("Tahun yang gemilang/musim semi yang indah/Mimpi layaknya di tengah musim semi/Jatuh, lalu musim dingin datang/Empat kali dalam setahun, lalu musim semi datang lagi").



Foto: YouTube BIGBANG

Lirik ini seperti menggambarkan kehidupan Taeyang saat ini. Setelah melewati jatuh bangun bersama BIGBANG, kini Taeyang bisa dibilang hidup 'lurus' dan mapan. Ia sudah menikah, dan pada Desember lalu sudah dikarunia anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki.

Tak cuma itu, saat Taeyang bernyanyi, terdapat latar dengan tulisan yang mengutip Alkitab Psalm 30:11. "Engkau mengubah kedukaanku menjadi tarian. Engkau telah melepaskan kain kabungku dan memberiku pakaian dengan sukacita".

Beda lagi dengan Daesung. Saat ini berstatus maknae dalam grup, Daesung bergabung dengan BIGBANG saat usianya masih 17 tahun. Ini membuatnya menghabiskan usia mudanya dengan grup tersebut. Seolah ingin mengucapkan selamat tinggal pada BIGBANG dan VIP (nama fandom BigBang), ia menyanyikan lirik singkat yang membuat patah hati, tapi indah.

"Goodbye now to my beloved young days/Our beautiful spring, summer, autumn, and winter" ("Selamat tinggal masa mudaku yang indah/Musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dinginku yang indah"). Saat menyanyikan lirik ini, Daesung ditempatkan dalam suasana musim gugur yang gloomy.



Foto: YouTube BIGBANG

Setelah Daesung, giliran sang leader, G-Dragon yang 'bicara'. Meski berada dalam musim panas yang identik dengan kesenangan, tapi pria berjuluk King of K-pop ini masih harus berjuang dengan dirinya sendiri.

"Passed the seasons without maturing/I can't mature (Still)/Immature and long gone without maturing, Marchin' Vivaldi/Tchaikovsky, greeting the seasons of today/Finally, the four at last".

("Melewati musim-musim tanpa menjadi dewasa/Aku tidak bisa dewasa/Tidak bijaksana dan tumbuh tanpa kedewasaan, Marchin'Vivaldi/Tchaikovsky, menyambut musim hari ini/Akhirnya, tersisa empat").

Vivaldi dan Tchaikovsky mengacu pada dua pianis legendaris Antonio Vivaldi dan Pyotr Ilyich Tchaikovsky dari abad ke-17 dan ke-18. Vivaldi punya komposisi berjudul The Four Seasons, sementara Tchaikovsky memiliki The Seasons. Dua judul ini pas dengan konsep yang dibawa dalam lagu Still Life.



Foto: YouTube BIGBANG
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More