Karyawan SM Entertainment Protes Tak Dapat Bonus meski Perusahaan Untung Besar
Senin, 07 Maret 2022 - 12:03 WIB
SEOUL - Karyawan SM Entertainment melakukan protes karena tak mendapatkan bonus, sementara para eksekutif perusahaan menerimanya.
Mengutip Chosun Biz via Naver, protes tersebut diutarakan lewat Blind, forum daring tempat para karyawan curhat secara anonim tentang perusahaan tempat mereka bekerja. Salah satu karyawan menulis bahwa standar pemberian bonus tidak transparan.
"Standarnya ambigu karena (bonus) hanya didapat oleh orang-orang tertentu. Standar penilaian tidak jelas. Aku tidak tahu mengapa aku harus bekerja seperti ini," tulis satu karyawan.
Sebelumnya, SM Entertainment yang merupakan salah satu dari empat perusahaan manajemen K-pop terbesar di Korea Selatan, memutuskan untuk memberikan bonus sebesar 13,9 miliar won (Rp163,3 miliar) kepada para eksekutifnya, yaitu kepala divisi dan pejabat di atasnya.
Bonus tersebut diberikan dalam bentuk hibah saham kepada 87 orang. Dengan hibah saham ini, artinya mereka bisa membeli saham perusahaan dengan biaya lebih murah.
Foto: via Koreaboo
Saham bisa dibeli dengan harga 75.500 won (Rp887.391) per lembar. SM Entertainment telah menyediakan 184.500 lembar saham untuk para eksekutif tersebut.
Nantinya, SM Entertainment akan kembali membeli saham (buyback) para eksekutif tersebut, yang dikenal dengan istilah saham treasuri (treasury). Dari sinilah para petinggi itu bisa mendapatkan uang tunai secara cepat.
Aksi hibah saham dan buyback ini umumnya dilakukan agar pembeli saham bisa mendapatkan uang segar, sementara perusahaan bisa menaikkan harga sahamnya di bursa.
Baca Juga: 10 Drama Korea Rekomendasi Idol K-Pop, dari NCT, BTS, hingga BLACKPINK
Selain itu, SM Entertainment juga akan memberikan dividen atau laba bersih kepada para investor/pemegang saham. Dividen yang diberikan sebesar 200 won (Rp2.350) per lembar. Pemberian dividen ini baru pertama kali dilakukan sejak perusahaan tersebut masuk bursa saham Korean Securities Dealers Automated Quotations (KOSDAQ) pada 2000.
Masih dari sumber yang sama, pemberian dividen ini diduga adalah bagian dari strategi perusahaan untuk mendapatkan dukungan para investor dalam rapat umum pemegang saham pada 31 Maret mendatang.
Foto: via Allkpop
Dukungan diharapkan karena ada tuntutan dari Align Partners Capital Management - perusahaan pengelola aset sekaligus pemilik 0,91% saham SM - yang ingin meminta persetujuan para pemegang saham untuk menunjuk auditor baru dan membatalkan kontrak dengan Like Planning.
Like Planning adalah perusahaan yang sahamnya 100% dimiliki oleh pendiri SM Entertainment Lee Soo-man. Perusahaan ini bertanggung jawab memproduksi audio untuk album para artis SM Entertainment.
Alasan Align Partners Capital Management mengajukan permintaan tersebut adalah karena ia melihat nilai perusahaan SM Entertainment terlalu rendah.
Sebagai catatan, dalam pengumuman laporan keuangan 2021 yang dipublikasikan pada 11 Maret lalu, SM mencatat keuntungan terbesarnya sepanjang sejarah. Laba bersih tercatat mencapai 123,4 miliar won (Rp1,4 triliun).
Mengutip Chosun Biz via Naver, protes tersebut diutarakan lewat Blind, forum daring tempat para karyawan curhat secara anonim tentang perusahaan tempat mereka bekerja. Salah satu karyawan menulis bahwa standar pemberian bonus tidak transparan.
"Standarnya ambigu karena (bonus) hanya didapat oleh orang-orang tertentu. Standar penilaian tidak jelas. Aku tidak tahu mengapa aku harus bekerja seperti ini," tulis satu karyawan.
Sebelumnya, SM Entertainment yang merupakan salah satu dari empat perusahaan manajemen K-pop terbesar di Korea Selatan, memutuskan untuk memberikan bonus sebesar 13,9 miliar won (Rp163,3 miliar) kepada para eksekutifnya, yaitu kepala divisi dan pejabat di atasnya.
Bonus tersebut diberikan dalam bentuk hibah saham kepada 87 orang. Dengan hibah saham ini, artinya mereka bisa membeli saham perusahaan dengan biaya lebih murah.
Foto: via Koreaboo
Saham bisa dibeli dengan harga 75.500 won (Rp887.391) per lembar. SM Entertainment telah menyediakan 184.500 lembar saham untuk para eksekutif tersebut.
Nantinya, SM Entertainment akan kembali membeli saham (buyback) para eksekutif tersebut, yang dikenal dengan istilah saham treasuri (treasury). Dari sinilah para petinggi itu bisa mendapatkan uang tunai secara cepat.
Aksi hibah saham dan buyback ini umumnya dilakukan agar pembeli saham bisa mendapatkan uang segar, sementara perusahaan bisa menaikkan harga sahamnya di bursa.
Baca Juga: 10 Drama Korea Rekomendasi Idol K-Pop, dari NCT, BTS, hingga BLACKPINK
Selain itu, SM Entertainment juga akan memberikan dividen atau laba bersih kepada para investor/pemegang saham. Dividen yang diberikan sebesar 200 won (Rp2.350) per lembar. Pemberian dividen ini baru pertama kali dilakukan sejak perusahaan tersebut masuk bursa saham Korean Securities Dealers Automated Quotations (KOSDAQ) pada 2000.
Masih dari sumber yang sama, pemberian dividen ini diduga adalah bagian dari strategi perusahaan untuk mendapatkan dukungan para investor dalam rapat umum pemegang saham pada 31 Maret mendatang.
Foto: via Allkpop
Dukungan diharapkan karena ada tuntutan dari Align Partners Capital Management - perusahaan pengelola aset sekaligus pemilik 0,91% saham SM - yang ingin meminta persetujuan para pemegang saham untuk menunjuk auditor baru dan membatalkan kontrak dengan Like Planning.
Like Planning adalah perusahaan yang sahamnya 100% dimiliki oleh pendiri SM Entertainment Lee Soo-man. Perusahaan ini bertanggung jawab memproduksi audio untuk album para artis SM Entertainment.
Alasan Align Partners Capital Management mengajukan permintaan tersebut adalah karena ia melihat nilai perusahaan SM Entertainment terlalu rendah.
Sebagai catatan, dalam pengumuman laporan keuangan 2021 yang dipublikasikan pada 11 Maret lalu, SM mencatat keuntungan terbesarnya sepanjang sejarah. Laba bersih tercatat mencapai 123,4 miliar won (Rp1,4 triliun).
Lihat Juga :
tulis komentar anda