6 Hal yang Terasa Ganjil dari Jalan Cerita 'Squid Game'
Jum'at, 24 September 2021 - 21:03 WIB
JAKARTA - "Squid Game" banyak dipuji penonton karena jalan ceritanya yang menarik, seru, dan bikin penasaran. Meski begitu, serial Korea ini masih punya plot hole.
Plot hole adalah istilah yang dipakai untuk menyebut celah atau ketidakkonsistenan jalan cerita dalam sebuah serial atau film. Singkatnya, ada adegan yang tak masuk akal dalam cerita.
Nah, berikut ini plot hole atau keganjilan dari jalan cerita " Squid Game ". Tulisan ini mengandung spoiler atau bocoran cerita. Jadi buat kamu yang belum selesai menonton serial ini dan tak mau terkena spoiler, sebaiknya berhenti membaca sampai di sini.
1. NOMOR DAN WAJAH PESERTA BERUBAH-UBAH
Foto: Netflix
Ada 456 peserta yang mengikuti survival game. Sepanjang cerita, wajah para peserta dan nomor yang tertera di jaket mereka berulang kali disorot kamera.
Foto: Netflix
Nah, di sinilah terdapat ketidakkonsistenan antara nomor dan wajah mereka. Beberapa kali nomor yang sama disorot, tapi wajah pemilik nomor tersebut berubah. Perubahan itu bahkan sampai ke jenis kelamin.
2. MENGAGUNGKAN KEADILAN, TAPI PENGGAGAS IDE MALAH CURANG
Foto: Netflix
Front Man alias Hwang In-ho (Lee Byung-hun) menegaskan bahwa survival game sangat menjunjung tinggi keadilan, sebagai perbandingan terbalik dari dunia luar yang penuh diskriminasi. Yang ketahuan curang, maka akan langsung ditembak seperti nasib sang dokter bedah.
Namun pada episode akhir, kita diberi fakta bahwa peserta nomor satu sekaligus tertua, yaitu Oh Il-nam (Oh Yeong-su), ternyata masih hidup. Padahal semestinya dia dieksekusi setelah kalah dari permainan gundu.
Penyebab Il-nam tidak dibunuh tentu saja karena dia adalah penggagas permainan ini.Tentu saja, premis "keadilan" yang dilontarkan sebelumnya jadi runtuh.
Jangan dilupakan juga bahwa pada akhir cerita, kita tahu bahwa motif Il-nam membuat kompetisi ini adalah untuk kesenangannya semata. Ini sekali lagi menjadi hal yang tak konsisten. Jadi, apakah motif sebenarnya dari permainan mematikan ini? Apakah untuk memberi keadilan dan harapan bagi mereka yang tak beruntung di luar sana, ataukah untuk hiburan bagi sang penggagas acara?
Selain itu, perlu juga dicatat bahwa jika Sang-woo (Park Hae-soo) tidak punya ide brilian dadakan saat lomba tarik tambang, apakah Il-nam masih akan hidup? Sangat berisiko baginya untuk ikut terjun sebagai pemain jika taruhannya adalah nyawa.
Tak hanya itu, untuk sebuah permainan yang menjunjung keadilan, terasa ganjil saat para staf yang bertugas sering sekali lengah tiap kali ada pemain yang berlaku curang.
Plot hole adalah istilah yang dipakai untuk menyebut celah atau ketidakkonsistenan jalan cerita dalam sebuah serial atau film. Singkatnya, ada adegan yang tak masuk akal dalam cerita.
Nah, berikut ini plot hole atau keganjilan dari jalan cerita " Squid Game ". Tulisan ini mengandung spoiler atau bocoran cerita. Jadi buat kamu yang belum selesai menonton serial ini dan tak mau terkena spoiler, sebaiknya berhenti membaca sampai di sini.
1. NOMOR DAN WAJAH PESERTA BERUBAH-UBAH
Foto: Netflix
Ada 456 peserta yang mengikuti survival game. Sepanjang cerita, wajah para peserta dan nomor yang tertera di jaket mereka berulang kali disorot kamera.
Foto: Netflix
Nah, di sinilah terdapat ketidakkonsistenan antara nomor dan wajah mereka. Beberapa kali nomor yang sama disorot, tapi wajah pemilik nomor tersebut berubah. Perubahan itu bahkan sampai ke jenis kelamin.
2. MENGAGUNGKAN KEADILAN, TAPI PENGGAGAS IDE MALAH CURANG
Foto: Netflix
Front Man alias Hwang In-ho (Lee Byung-hun) menegaskan bahwa survival game sangat menjunjung tinggi keadilan, sebagai perbandingan terbalik dari dunia luar yang penuh diskriminasi. Yang ketahuan curang, maka akan langsung ditembak seperti nasib sang dokter bedah.
Namun pada episode akhir, kita diberi fakta bahwa peserta nomor satu sekaligus tertua, yaitu Oh Il-nam (Oh Yeong-su), ternyata masih hidup. Padahal semestinya dia dieksekusi setelah kalah dari permainan gundu.
Penyebab Il-nam tidak dibunuh tentu saja karena dia adalah penggagas permainan ini.Tentu saja, premis "keadilan" yang dilontarkan sebelumnya jadi runtuh.
Jangan dilupakan juga bahwa pada akhir cerita, kita tahu bahwa motif Il-nam membuat kompetisi ini adalah untuk kesenangannya semata. Ini sekali lagi menjadi hal yang tak konsisten. Jadi, apakah motif sebenarnya dari permainan mematikan ini? Apakah untuk memberi keadilan dan harapan bagi mereka yang tak beruntung di luar sana, ataukah untuk hiburan bagi sang penggagas acara?
Selain itu, perlu juga dicatat bahwa jika Sang-woo (Park Hae-soo) tidak punya ide brilian dadakan saat lomba tarik tambang, apakah Il-nam masih akan hidup? Sangat berisiko baginya untuk ikut terjun sebagai pemain jika taruhannya adalah nyawa.
Tak hanya itu, untuk sebuah permainan yang menjunjung keadilan, terasa ganjil saat para staf yang bertugas sering sekali lengah tiap kali ada pemain yang berlaku curang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda