6 Fakta dan Teori tentang BTS 'Butter' Sejauh Ini

Selasa, 04 Mei 2021 - 11:19 WIB
BTS telah merilis concept clip versi RM dan Jungkook dengan konsep pencahayaan kelam. Foto/Twitter @BIGHIT_MUSIC
JAKARTA - Terkait comeback dengan single "Butter", BTS telah merilis concept clip pertamanya pada Senin (4/5) malam waktu Indonesia, dengan dua video pendek versi Jungkook dan RM.

Sebelumnya, grup ini juga sudah merilis concept clip teaser poster dan logo "Butter". Nah, tentu saja seperti biasa, ada banyak teori yang dibuat ARMY terkait perilisan konsep-konsep tersebut, selain tentunya beberapa fakta yang berhasil diungkap mereka. Berikut beberapa di antaranya yang menarik.

1. MUSIK DALAM CONCEPT CLIP BUKAN CUPLIKAN LAGU "BUTTER"







Foto: Twitter @BIGHIT_MUSIC

Musik yang mengiringi aksi Jungkook dan RM adalah lagu yang sudah dirilis tahun lalu, berjudul "2020 Instrumental Version" oleh IamDayLight. Mengambil sampel dari lagu orang lain bukanlah hal aneh untuk BTS karena ini sering mereka lakukan.

Meski begitu, belum jelas apakah sampel ini betul-betul akan dimasukkan dalam "Butter" atau tidak. Namun satu yang menarik, lagu "2020" untuk versi lirik, ada bagian saat IamDayLight terdengar seperti menyebut "D Boy" yang mirip dengan saat Suga menyebut dirinya D Boy (Daegu Boy - Daegu adalah kampung halaman Suga).

2. KONSEP ARTISTIK DAN MUSIK "BUTTER" MENGACU PADA POP ART





Foto: HYBE

Menilik dari gaya artistik logo Butter, concept clip teaser poster, dan warna concept clip, ARMY menyebut bahwa semuanya terinsipirasi dari gaya pop art yang bermula pada 1950-an. Bentuk huruf B pada "Butter" juga mirip dengan huruf B pada "Barbie", produk boneka yang pertama kali muncul pada 1950-an.



Foto: Mattel

Adapun pop art adalah gerakan seni yang dipelopori oleh para seniman New York seperti Andy Warhol, Roy Lichtenstein, James Rosenquist, dan Claes Oldenburg. Mengutip theartstory.org , pop art pada dasarnya adalah sebuah pemberontakan terhadap "seni kelas atas" (high art) yang mengambil inspirasi dari mitologi, sejarah klasik, dan moralitas.

Sementara pop art mengambil inspirasi atau obyek seninya berasal dari kehidupan sehari-hari dan barang-barang yang dekat dengan kehidupan manusia. Para seniman pop art berusaha mengaburkan batas antara "seni kelas atas" dan "budaya rendahan", dan bahwa seni apa pun bisa mengambil insipirasi dari mana pun.



Halaman :
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.