Selamat Hari Sukarelawan Internasional! Ini Alasan Mengapa Orang Betah jadi Sukarelawan
Sabtu, 05 Desember 2020 - 10:48 WIB
JAKARTA - Hari ini (5 Desember) ditetapkan sebagai Hari Sukarelawan Internasional atau International Volunteer Day.
Hari sukarelawan terbentuk pada mulanya karena enggak adanya keseragaman di berbagai negara tentang sukarelawan.
Padahal sukarelawan punya peran penting serta berkontribusi dalam kehidupan masyarakat dan bernegara seperti membantu pemberantasan kemiskinan, buta huruf, kelaparan, penyakit, dan banyak hal.
Maka dari itu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam sidang umum pada 1985 mendesak pemerintah untuk mengadakan acara tahunan untuk memperingati hari sukarelawan, dan akhirnya 5 Desember dipilih sebagai waktu yang tepat.
Foto: Alan Tormey
Pada 20 November 1997, PBB memilih tahun 2001 menjadi Tahun Sukarelawan Internasional. Jadi kini Hari Sukarelawan Internasional sudah berusia 19 tahun.
Peringatan ini bertujuan untuk peningkatan jumlah sukarelawan dan pengakuan atas perbuatan atau pekerjaan yang mereka lakukan, membantu dalam memfasilitasi kebutuhan mereka, bahkan memberikan promosi atau keuntungan menjadi sukarelawan.
Selain itu, tujuan dibentuknya Hari Sukarelawan Internasional untuk memberikan penghargaan pada manusia yang telah mengabdikan waktu dan hidupnya menjadi sukarelawan. Baik dari sukarelawan kelompok agama, swasta, yayasan, pendidikan, dan lainnya.
Betah Jadi Sukarelawan
Mendapat pengalaman dan kenalan baru dan dilakukan dengan tanpa paksaan menjadi bagian dari kegiatan sukarelawan. ( )
Saking senangnya menjadi sukarelawan, enggak sedikit ditemukan anak muda yang mengikuti kegiatan sukarelawan yang sama dalam kurun waktu yang lama.
Foto: Dok. Yadika Sinubowati
Yadika Sinubowati, Maharani, dan Dian Sri Rosa contohnya. Memutuskan bergabung dalam Komunitas Sangsang Volunteer dan Sangsang Friends membuat mereka betah menjadi bagian dari Sangsang Univ. bertahun-tahun lamanya.
Dian menceritakan awal mula bergabung dengan Sangsang Friends sejak 2019. Menyukai kegiatan lapangan dan berinteraksi dengan banyak orang membuat Dian sering mengikuti kegiatan sukarelawan yang diadakan Sangsang Volunteer setiap bulannya.
Menurutnya, minim kegiatan hanya membuatnya bosan di rumah. “Aku justru suka kalau ada kegiatan. 24 jam ada kegiatan juga aku lakuin daripada diam di rumah,” ujarnya melalui telepon.
Tujuan organisasi yang jelas dan kehidupan organisasi yang baik menjadi faktor penting untuk konsisten dalam sebuah organisasi. Alasan inilah yang membuat Yadika bertahan di Komunias Sangsang Volunteer sejak 2018.
Hari sukarelawan terbentuk pada mulanya karena enggak adanya keseragaman di berbagai negara tentang sukarelawan.
Padahal sukarelawan punya peran penting serta berkontribusi dalam kehidupan masyarakat dan bernegara seperti membantu pemberantasan kemiskinan, buta huruf, kelaparan, penyakit, dan banyak hal.
Maka dari itu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam sidang umum pada 1985 mendesak pemerintah untuk mengadakan acara tahunan untuk memperingati hari sukarelawan, dan akhirnya 5 Desember dipilih sebagai waktu yang tepat.
Foto: Alan Tormey
Pada 20 November 1997, PBB memilih tahun 2001 menjadi Tahun Sukarelawan Internasional. Jadi kini Hari Sukarelawan Internasional sudah berusia 19 tahun.
Peringatan ini bertujuan untuk peningkatan jumlah sukarelawan dan pengakuan atas perbuatan atau pekerjaan yang mereka lakukan, membantu dalam memfasilitasi kebutuhan mereka, bahkan memberikan promosi atau keuntungan menjadi sukarelawan.
Selain itu, tujuan dibentuknya Hari Sukarelawan Internasional untuk memberikan penghargaan pada manusia yang telah mengabdikan waktu dan hidupnya menjadi sukarelawan. Baik dari sukarelawan kelompok agama, swasta, yayasan, pendidikan, dan lainnya.
Betah Jadi Sukarelawan
Mendapat pengalaman dan kenalan baru dan dilakukan dengan tanpa paksaan menjadi bagian dari kegiatan sukarelawan. ( )
Saking senangnya menjadi sukarelawan, enggak sedikit ditemukan anak muda yang mengikuti kegiatan sukarelawan yang sama dalam kurun waktu yang lama.
Foto: Dok. Yadika Sinubowati
Yadika Sinubowati, Maharani, dan Dian Sri Rosa contohnya. Memutuskan bergabung dalam Komunitas Sangsang Volunteer dan Sangsang Friends membuat mereka betah menjadi bagian dari Sangsang Univ. bertahun-tahun lamanya.
Dian menceritakan awal mula bergabung dengan Sangsang Friends sejak 2019. Menyukai kegiatan lapangan dan berinteraksi dengan banyak orang membuat Dian sering mengikuti kegiatan sukarelawan yang diadakan Sangsang Volunteer setiap bulannya.
Menurutnya, minim kegiatan hanya membuatnya bosan di rumah. “Aku justru suka kalau ada kegiatan. 24 jam ada kegiatan juga aku lakuin daripada diam di rumah,” ujarnya melalui telepon.
Tujuan organisasi yang jelas dan kehidupan organisasi yang baik menjadi faktor penting untuk konsisten dalam sebuah organisasi. Alasan inilah yang membuat Yadika bertahan di Komunias Sangsang Volunteer sejak 2018.
Lihat Juga :
tulis komentar anda