Dell Inspiron 7391 Black Edition: Ada Pena di Engselnya, Bisa Jadi Tablet dan Laptop
Kamis, 16 April 2020 - 09:51 WIB
JAKARTA - Saya tidak ingin berlama-lama dengan laptop ini: Dell Inspiron 7391 Black Edition. Karena takut jatuh cinta. Lantaran semua fitur dan fungsinya sudah pas. Inilah laptop convertible 2 in 1 terbaik Dell, raksasa PC Amerika itu, saat ini.
Dengan banderol Rp19 jutaan, jelas Dell Inspiron 7391 Black Edition bukan untuk sembarang orang. Targetnya cukup jelas: eksekutif muda yang ingin laptop powerful, fungsional, nyaman untuk bekerja dan mengonsumsi konten, juga menggambar. Oke, akan saya bahas satu persatu fiturnya.
DESAIN
Inspiron 7391 hanya hadir dalam satu warna. Hitam. Tepatnya, Abyss Black. Cangkang alumuniumnya mewah. Disepuh logo Dell di depan menyiratkan laptop mahal. Ukurannya tipis. Hanya 15.9mm di bagian paling tebal. Beratnya cuma 1,39 kg. Memang bukan laptop convertible paling ringan. Tapi, sudah cukup ringan.
Desain uniknya ada di engsel. Karena disitu ada ruang untuk meletakkan pena. Tapi, tetap berputar ketika laptop dijadikan tablet. Sehingga di moda apapun saya tetap mendapat akses ke pena. Baik saat jadi laptop, jadi tablet, jadi tenda, atau moda presentasi.
Dibawanya ada dual speakers. Ada banyak yang mengeluhkan suara speaker kurang nendang. Tapi menurut saya cukup oke. Sedikit cempreng, tapi tidak terlalu mengganggu.
Selot Inspiron 7391 cukup lengkap. Di sebelah kiri, ada selot HDMI 2.0, selot charging, serta selot USB Type-C untuk ngecharge atau mengakses HDD. Di sebelah kanan, ada selot USB 3.1 biasa, selot 3.5mm audio jack, serta selot microSD. Bagi saya, 1 selot USB 3.1 biasa terasa kurang, sih. Tapi, memang tidak bisa terlalu banyak untuk mempertahankan desain yang tipis.
Yang saya suka saat dipegang, dibuka tutup, terasa kokoh dan mewah. Secara estetika juga indah dan elegan.
LAYAR
Bagi saya 13,3 inci sudah maksimal jika ingin laptop mobile. Jika hanya ingin sesekali dibawa-bawa, pilih 15 inci. Karena berat. Layarnya memakai FHD (1920 x 1080) Truelife Touch Narrow Border WVA Display. FHD pilihan paling masuk akal, karena laptop 4K boros baterai dan tidak terlalu berguna.
Bezel di layar juga tipis sekali, sehingga saat difungsikan jadi tablet terlihat sangat natural. Meski, dagu di bawah dengan Logo Dell sedikit mengganggu. Tapi tetap mewah. Optimalnya, jika memang penggunanya aktif memakai Active Pen-nya. Baik untuk menulis, menggambar, mewarnai, atau sekadar tanda tangan. Jika tidak, maka fungsi penting ini akan sia-sia. Tidak perlu pilih laptop 2-in-1.
KEYBOARD DAN TRACKPAD
Inspiron 7391 menggunakan keyboard standar chiclet. Tidak memakai teknologi MagLev seperti XPS 15 2-in-1. Sebagai pengguna MacBook Pro, rasanya keyboard Inspiron 7391 cukup nyaman. Tombolnya empuk, tidak berisik, dan akurat. Juga terasa premium. Saya mengetik cukup panjang dan mudah sekali terbiasa.
Trackpadnya besar, enak di klik, juga akurat dan cepat. Tombol power ada di ujung kiri. Berfungsi juga sebagai sensor sidik jari. Tidak ada logo atau keterangan apapun. Saya tidak terlalu suka dengan tombol ini. Sulit dicari, tidak ”clickable”, dan keras.
PENA DI ENGSEL
Dengan banderol Rp19 jutaan, jelas Dell Inspiron 7391 Black Edition bukan untuk sembarang orang. Targetnya cukup jelas: eksekutif muda yang ingin laptop powerful, fungsional, nyaman untuk bekerja dan mengonsumsi konten, juga menggambar. Oke, akan saya bahas satu persatu fiturnya.
DESAIN
Inspiron 7391 hanya hadir dalam satu warna. Hitam. Tepatnya, Abyss Black. Cangkang alumuniumnya mewah. Disepuh logo Dell di depan menyiratkan laptop mahal. Ukurannya tipis. Hanya 15.9mm di bagian paling tebal. Beratnya cuma 1,39 kg. Memang bukan laptop convertible paling ringan. Tapi, sudah cukup ringan.
Desain uniknya ada di engsel. Karena disitu ada ruang untuk meletakkan pena. Tapi, tetap berputar ketika laptop dijadikan tablet. Sehingga di moda apapun saya tetap mendapat akses ke pena. Baik saat jadi laptop, jadi tablet, jadi tenda, atau moda presentasi.
Dibawanya ada dual speakers. Ada banyak yang mengeluhkan suara speaker kurang nendang. Tapi menurut saya cukup oke. Sedikit cempreng, tapi tidak terlalu mengganggu.
Selot Inspiron 7391 cukup lengkap. Di sebelah kiri, ada selot HDMI 2.0, selot charging, serta selot USB Type-C untuk ngecharge atau mengakses HDD. Di sebelah kanan, ada selot USB 3.1 biasa, selot 3.5mm audio jack, serta selot microSD. Bagi saya, 1 selot USB 3.1 biasa terasa kurang, sih. Tapi, memang tidak bisa terlalu banyak untuk mempertahankan desain yang tipis.
Yang saya suka saat dipegang, dibuka tutup, terasa kokoh dan mewah. Secara estetika juga indah dan elegan.
LAYAR
Bagi saya 13,3 inci sudah maksimal jika ingin laptop mobile. Jika hanya ingin sesekali dibawa-bawa, pilih 15 inci. Karena berat. Layarnya memakai FHD (1920 x 1080) Truelife Touch Narrow Border WVA Display. FHD pilihan paling masuk akal, karena laptop 4K boros baterai dan tidak terlalu berguna.
Bezel di layar juga tipis sekali, sehingga saat difungsikan jadi tablet terlihat sangat natural. Meski, dagu di bawah dengan Logo Dell sedikit mengganggu. Tapi tetap mewah. Optimalnya, jika memang penggunanya aktif memakai Active Pen-nya. Baik untuk menulis, menggambar, mewarnai, atau sekadar tanda tangan. Jika tidak, maka fungsi penting ini akan sia-sia. Tidak perlu pilih laptop 2-in-1.
KEYBOARD DAN TRACKPAD
Inspiron 7391 menggunakan keyboard standar chiclet. Tidak memakai teknologi MagLev seperti XPS 15 2-in-1. Sebagai pengguna MacBook Pro, rasanya keyboard Inspiron 7391 cukup nyaman. Tombolnya empuk, tidak berisik, dan akurat. Juga terasa premium. Saya mengetik cukup panjang dan mudah sekali terbiasa.
Trackpadnya besar, enak di klik, juga akurat dan cepat. Tombol power ada di ujung kiri. Berfungsi juga sebagai sensor sidik jari. Tidak ada logo atau keterangan apapun. Saya tidak terlalu suka dengan tombol ini. Sulit dicari, tidak ”clickable”, dan keras.
PENA DI ENGSEL
tulis komentar anda