Review Film Hijack 1971: Kisah Pembajakan Pesawat dengan Bumbu Sosial Politik

Rabu, 17 Juli 2024 - 15:08 WIB
HIjack 1971 adalah film Korea yang terinspirasi dari kisah nyata pembajakan pesawat. Foto/Sony Pictures Entertainment Korea
JAKARTA - Hijack 1971 adalah film Korea yang terinspirasi dari kisah nyata pembajakan Korea Airlines, tapi pembuatnya sendiri menekankan bahwa filmnya adalah kisah fiksi dengan dramatisasi.

Penafian (disclaimer) ini dicantumkan langsung pada pembuka film Hijack 1971 agar penonton bisa memahami bahwa yang akan disaksikan di layar lebar nantinya tidak sama dengan yang terjadi di lapangan.

Peristiwa pembajakan yang menginspirasi cerita ini terjadi pada 11 Desember 1969 dan 23 Januari 1971. Keduanya sama-sama terjadi pada maskapai Korea Airlines rute Gangneung-Seoul.



Film Hijack 1971 menjadikan peristiwa pada 1969 sebagai latar pembuka, lalu melanjutkannya dengan kisah pembajakan pada 1971. Semua kisah dalam film didramatisasi, tapi kematian dua orang di dalam pesawat benar terjadi dalam peristiwa aslinya.

Hijack 1971 kini menduduki posisi keempat film Korea terlaris pada 2024 di negaranya, dengan perolehan jumlah penonton bioskop sebesar 1,6 juta orang berdasarkan data Korean Film Council.

Sinopsis Film Hijack 1971



Pada 1969, Tae-in (Ha Jung-woo) adalah pilot pesawat tempur Angkatan Udara Korea Selatan. Sebuah insiden pembajakan pesawat pada 1969 yang melibatkan dirinya lantas membuat Tae-in harus mengundurkan diri.



Foto:Sony Pictures Entertainment Korea

Setahun kemudian, Tae-in menjadi kopilot pesawat komersial. Ia melakukan tugasnya bersama kapten Gyu-sik (Sung Dong-il), terbang dengan Korean Airlines dari Gangneung menuju Seoul.

Namun belum lama berada di udara, pesawat tersebut dibajak oleh seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Yong-dae (Yeo Jin-goo). Sambil membawa dua bom tangan, ia memerintahkan agar pesawat mengarah ke Korea Utara.

Review Film Hijack 1971



Film arahan Kim Seong-han dengan skenario dari Kim Kyung-chan (1987: When the Day Comes, Pipeline) ini tergolong film slow burn. Meski kisahnya langsung dibuka dengan aksi pembajakan, tapi ini baru sebagai latar belakang dari peristiwa pembajakan utamanya.

Keseruan baru terjadi setelah nyaris separuh durasi film berjalan. Setelah itu, klimaksnya jadi benar-benar seru dan menegangkan, juga dramatis khas film-film aksi pembajakan.



Foto: Sony Pictures Entertainment Korea

Meski begitu, Hijack 1971 punya nilai lebih karena menaruh konteks sosial politik dalam filmnya. Pada awal cerita digambarkan bahwa kopilot yang bertaruh nyawa saat pembajakan pada 1969 ternyata tetap ditahan di Korea Utara saat mayoritas penumpang akhirnya dipulangkan ke Korea Selatan.

Sementara itu keluarganya sudah kadung dituduh sebagai komunis karena dianggap terlibat pembajakan, meski namanya sudah dibersihkan. Hidup mereka pun tak lagi sama.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More