Israel Ikut Audisi KBS K-Pop World Festival 2024, K-Popers Ajak Boikot
Senin, 08 Juli 2024 - 09:27 WIB
SEOUL - Israel akan mengikuti program KBS K-Pop World Festival 2024, hasil kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Korea di Israel.
Kabar ini kontan membuat marah K-popers. Mereka langsung mengajak sesama penggemar K-pop untuk memboikot acara yang akan berlangsung di Changwon, Korea, pada paruh akhir 2024 itu.
Dari foto informasi yang beredar di media sosial secara luas, Kedutaan Besar Republik Korea di Israel akan mengadakan audisi atau kompetisi pre-liminary untuk memilih perwakilan Isreal dalam ajang tersebut. Audisi akan dilakukan pada 15 Juli mendatang di Smolarz Auditorium, Tel Aviv University, Israel.
KBS akan memilih 2-3 grup dari masing-masing negara, termasuk Israel untuk mengikuti babak semifinal secara daring. Juri lantas akan memilih 16-24 grup, dan akhirnya 8 grup untuk bertarung di final.
Foto-foto: via X @ARMY4Palestine
Meski perwakilan Israel belum tentu bisa masuk final, tapi keputusan pemerintah Korea Selatan yang terlibat secara aktif menyertakan Israel dalam kompetisi K-pop membuat K-popers murka. Mereka menuntut pemerintah Korea dan KBS untuk menghapus Israel dari kompetisi tersebut.
"Kalian tidak bisa mengizinkan negara yang melakukan genosida untuk berpartisipasi dan mempromosikan propaganda mereka," tulis admin akun X @stepout_speakout yang diinisiasi oleh para penggemar Stray Kids, Stay.
Adapun fandom BTS di akun X @ARMY4Palestine dengan pengikut lebih dari 37 ribu dengan tegas menyatakan bahwa, "Penduduk penjajah berusaha untuk mencuci apartheid, genosida, dan kekerasan terhadap hak asasi manusia warga Palestina dengan seni, karena ini adalah bagian dari strategi propaganda besar mereka".
Akun ini lebih lanjut kembali menyerukan boikot budaya untuk terus dilakukan. "Propaganda budaya adalah alat yang sangat kuat, itulah mengapa boikot budaya sangat penting. BOYCOTT THE K-POP WORLD FESTIVAL, SAY NO TO ARTWASHING GENOCIDE!." tulis mereka.
Tagar #NoToArtwashingInKpop dan #KpopFestivalOutWithZonism juga ikut berkumandang di X dari mereka yang menentang partisipasi Israel dalam festival tersebut. Sebagian penggemar juga menyuarakan ketidakrelaan mereka jika lagu grup idola mereka dinyanyikan oleh peserta dari Israel.
Sejak merebaknya boikot produk-produk yang terafiliasi Israel, para idol K-pop makin sering dijadikan brand ambassador atau model untuk produk-produk tersebut. Misalnya saja NCT dengan Starbucks dan NewJeans dengan Coca Cola.
NCT bahkan terkena kritikan pedas dari para NCTzen, bahkan sampai kehilangan sekitar satu juta follower di akun Instagram mereka.
Sebelum 'merapat' ke K-pop, pada 2018 Israel juga menjalin kerja sama dengan India lewat budaya film Bollywood. Mengutip dari artikel Aljazeera pada 21 Januari 2018, Perdana Menteri Isreal Benyamin Netanyahu yang saat itu datang ke India menggelar acara Bollywood Shalom, yang juga dihadiri aktor dan aktris populer Amitabh Bachchan dan Aishwarya Rai.
Sebelumnya, pemerintah Israel juga membiayai syuting film India Drive untuk melakukan pengambilan gambar di Jaffa dan Tel Aviv.
Kabar ini kontan membuat marah K-popers. Mereka langsung mengajak sesama penggemar K-pop untuk memboikot acara yang akan berlangsung di Changwon, Korea, pada paruh akhir 2024 itu.
Dari foto informasi yang beredar di media sosial secara luas, Kedutaan Besar Republik Korea di Israel akan mengadakan audisi atau kompetisi pre-liminary untuk memilih perwakilan Isreal dalam ajang tersebut. Audisi akan dilakukan pada 15 Juli mendatang di Smolarz Auditorium, Tel Aviv University, Israel.
KBS akan memilih 2-3 grup dari masing-masing negara, termasuk Israel untuk mengikuti babak semifinal secara daring. Juri lantas akan memilih 16-24 grup, dan akhirnya 8 grup untuk bertarung di final.
Foto-foto: via X @ARMY4Palestine
Meski perwakilan Israel belum tentu bisa masuk final, tapi keputusan pemerintah Korea Selatan yang terlibat secara aktif menyertakan Israel dalam kompetisi K-pop membuat K-popers murka. Mereka menuntut pemerintah Korea dan KBS untuk menghapus Israel dari kompetisi tersebut.
"Kalian tidak bisa mengizinkan negara yang melakukan genosida untuk berpartisipasi dan mempromosikan propaganda mereka," tulis admin akun X @stepout_speakout yang diinisiasi oleh para penggemar Stray Kids, Stay.
Adapun fandom BTS di akun X @ARMY4Palestine dengan pengikut lebih dari 37 ribu dengan tegas menyatakan bahwa, "Penduduk penjajah berusaha untuk mencuci apartheid, genosida, dan kekerasan terhadap hak asasi manusia warga Palestina dengan seni, karena ini adalah bagian dari strategi propaganda besar mereka".
Akun ini lebih lanjut kembali menyerukan boikot budaya untuk terus dilakukan. "Propaganda budaya adalah alat yang sangat kuat, itulah mengapa boikot budaya sangat penting. BOYCOTT THE K-POP WORLD FESTIVAL, SAY NO TO ARTWASHING GENOCIDE!." tulis mereka.
Tagar #NoToArtwashingInKpop dan #KpopFestivalOutWithZonism juga ikut berkumandang di X dari mereka yang menentang partisipasi Israel dalam festival tersebut. Sebagian penggemar juga menyuarakan ketidakrelaan mereka jika lagu grup idola mereka dinyanyikan oleh peserta dari Israel.
Sejak merebaknya boikot produk-produk yang terafiliasi Israel, para idol K-pop makin sering dijadikan brand ambassador atau model untuk produk-produk tersebut. Misalnya saja NCT dengan Starbucks dan NewJeans dengan Coca Cola.
NCT bahkan terkena kritikan pedas dari para NCTzen, bahkan sampai kehilangan sekitar satu juta follower di akun Instagram mereka.
Baca Juga
Sebelum 'merapat' ke K-pop, pada 2018 Israel juga menjalin kerja sama dengan India lewat budaya film Bollywood. Mengutip dari artikel Aljazeera pada 21 Januari 2018, Perdana Menteri Isreal Benyamin Netanyahu yang saat itu datang ke India menggelar acara Bollywood Shalom, yang juga dihadiri aktor dan aktris populer Amitabh Bachchan dan Aishwarya Rai.
Sebelumnya, pemerintah Israel juga membiayai syuting film India Drive untuk melakukan pengambilan gambar di Jaffa dan Tel Aviv.
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda